Sabtu, 28 Mei 2011

SEA Games 2011: Akuatik Siap Bertabur Emas

Akuatik siap menjadi cabang olah raga yang bertabur medali emas pada SEA Games XXVI pada November mendatang. Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) pun berharap dapat mendulang minimal sepuluh emas dari cabang olah raga air ini.
Ketua Umum PB PRSI, Hilmi Panigoro, mengatakan bahwa renang yang menyediakan 38 medali itu diharapkan menjadi pendulang terbanyak. “Kami menargetkan lima medali emas dari cabang renang,” kata Hilmi di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman sponsorship dengan PT Jasa Marga dan Asuransi Jasindo di Jakarta.
Lima medali emas itu melebihi pencapaian Indonesia pada SEA Games 2009 Laos. Saat itu, Glenn Victor menyumbangkan emas untuk nomor 100 meter gaya punggung dan 4x100 meter gaya ganti perseorangan.
Untuk lima medali emas lainnya, PRSI membebankan pada cabang akuatik lainnya, seperti loncat indah, renang perairan terbuka, polo air, dan renang indah. “Cabang tersebut masing-masing satu medali. Kecuali renang perairan terbuka, kita punya peluang mendapat dua medali emas,” kata Sekretaris Jenderal PB PRSI, Tonny P Miharja.

Renang Patok Target 5 Emas
Ketua Umum PB PRSI Hilmi Panigoro menyatakan bahwa dari total target medali itu, subcabang renang diharapkan bisa meraup medali paling banyak. "Kami ingin lima emas dari renang," katanya di sela-sela acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Jasa Marga dan Jasindo, 11/5. 
Target ini memang menjadi upaya perbaikan atas prestasi yang ditorehkan pada SEA Games Laos 2009. Tiga medali emas dipersembahkan untuk Indonesia saat itu. Dua emas dari subcabang renang yaitu dari Glenn Victor untuk nomor 100 meter gaya punggung dan tim 4x100 meter gaya ganti perseorangan. Satu emas lainnya dipersembahkan dari loncat indah nomor sinkronisasi putra papan 10 meter. 
Tahun ini, loncat indah juga diharapkan untuk kembali mempersembahkan satu medali emas. Sisanya diharapkan datang dari renang perairan terbuka, polo air, dan renang indah. "Kita mempunyai peluang dua medali emas di renang perairan terbuka," kata Sekretaris Jenderal PB PRSI, Tonny P Sastramiharja dalam kesempatan terpisah. 
Secara keseluruhan cabang akuatik akan memperebutkan 38 medali emas di SEA Games. Dengan persiapan yang sudah berada dalam hitungan bulan ini, Tonny mempercayakan proses pembangunan lokasi pertandingan yang kini masih belum rampung. "Kami mempercayakan kepada panitia lokal saja, tidak perlu lagi mencari solusi lain," katanya.
Seperti diketahui cabang renang dan lainnya akan digelar di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang. Hingga saat ini proses pembangunan masih belum rampung. "Kami diberitahu bahwa venue itu akan kelar pada bulan September," katanya.
Sementara itu, untuk proses persiapan sendiri PB PRSI setidaknya bisa bernafas lega dengan adanya dukungan dari Jasa Marga dan Jasindo. Kedua BUMN ini sudah menyatakan komitmen mereka untuk memberikan dukungan kepada PB PRSI dalam bentuk sponsorship. PT Jasa Marga memberikan sponsor senilai Rp 1 miliar sementara Jasindo memberikan Rp 250 juta.EZTHER LASTANIA/ TEMPO Interaktif, Jakarta 

MAKAN DAGING ATAU DOPING?

Dua perenang China, Wang Wei dan Xiong Guoming, tak pernah menyangka, gara-gara menyantap tumis hati babi, mereka terkena hukuman: tak boleh berlomba tiga tahun. Pasalnya, hasil uji laboratorium menunjukkan di dalam tubuh mereka terkandung zat doping clenbuterol. Bahwa 11 di antara 60 sampel makanan serupa—yang diambil dari warung di Shanghai, China, tempat mereka makan—terbukti mengandung clenbuterol, ternyata itu tidak menghapus hukuman mereka.
Itu cerita tahun 1999. Pada Agustus tahun lalu, jejak clenbuterol juga tampak pada atlet yang baru pulang dari pertandingan di China. Adalah atlet tenis meja asal Jerman, Dimitrij Ovtcharov, yang terkena getahnya.
Peraih medali perak pada Olimpiade Beijing 2008 itu lantas menuding makanan hotel yang ia santap sebagai biang keladi. ”Beruntung”, urine empat atlet Jerman lain yang berlaga di turnamen yang sama terbukti juga mengandung clenbuterol, tulis kantor berita AP, Senin (24/11).
Ovtcharov tertolong oleh rambutnya yang gelap. Pasalnya, clenbuterol 20 kali lebih terlihat pada mereka yang rambutnya gelap ketimbang yang berambut pirang. Singkat kata, ia pun dinilai tidak curang. Federasi yang menaunginya pun menyatakan atlet ini tidak bersalah.
Namun, tidak demikian dengan Badan Antidoping Dunia (WADA). Lembaga yang satu ini memang terkenal dengan keteguhannya menegakkan aturan sehingga jarang ada kasus doping yang lolos. Dalam kasus yang menimpa Ovtcharov, misalnya, WADA bersikukuh untuk melanjutkan gugatannya ke Pengadilan Arbitrase Olahraga. Alasannya, WADA tidak mau ada preseden terkait ”daging terkontaminasi” yang di kemudian hari bisa dipakai atlet untuk memanipulasi penggunaan clenbuterol.
Pada lingkaran atlet kondang dunia, kasus clenbuterol ini telah menjegal pebalap sepeda Alberto Contador setelah menjalani uji doping di lomba Tour de France tahun lalu. Federasi balap sepeda Spanyol memang belum mengeluarkan keputusan, tetapi para pejabat balap sepeda menduga Contador berbohong bahwa clenbuterol itu ada dalam tubuhnya gara-gara ia makan steak.
Selain Contador, pebalap sepeda China, Li Fuyu, juga terkena kasus serupa sampai ia dipecat dari tim balap Radio Shack yang menaungi pebalap kondang Lance Armstrong. Li dinyatakan positif doping pada balapan di Belgia, Maret tahun lalu. Seperti juga Contador, kandungan clenbuterol dalam tubuhnya amat kecil—0,000000000001 gram per tetes urine—sehingga tak terlihat oleh mata dan tak bisa dicatat oleh timbangan presisi tertinggi yang biasa dipakai ahli kimia sekali pun.
Persis seperti kilah yang diajukan Contador, Li pun bersikeras ia tidak memakai doping dan menuding makanan sebagai penyebabnya. ”(Dari) sejenis daging,” kata Li Fuyu.
Kambing hitam
Tampaknya memang paling mudah mengambinghitamkan daging sebagai penyebab masuknya clenbuterol ke dalam tubuh. Maklum, untuk makanan otot, tentu setiap atlet membutuhkan protein, terutama yang hewani.
Clenbuterol tergolong cepat membakar lemak dan membentuk otot. Itulah kenapa zat doping ini disukai mereka yang ingin memperkuat ototnya, juga oleh para peternak.
Untuk menguji apakah benar daging yang terkontaminasi clenbuterol bisa membuat atlet gagal melewati tes doping, laboratorium antidoping China tahun 2009 membeli sejumlah daging babi. Para pekerja lab pun diminta untuk memakannya. Urine mereka lantas dianalisis. Hasilnya, sebagian gagal. Jadi, andaikata mereka itu atlet, pasti mereka akan masuk dalam kasus doping WADA.
”Kami menemukan, kalau daging atau hati babi amat terkontaminasi, hasil tes kita bisa positif meski tidak selalu,” kata Zhao Jian, Deputi Dirjen Badan Antidoping China, kepada AP. ”Mungkin terjadi, terbukti ilmiah. Anda bisa positif doping dari daging yang terkontaminasi.”
Uji laboratorium itu lantas menjadi dasar bagi lembaga antidoping tersebut untuk mengingatkan atlet-atlet China agar tidak makan sembarangan di luar.
Pertanyaan yang kemudian muncul, apakah kasus daging yang terkontaminasi itu layak dipertimbangkan untuk ”mengampuni” atlet yang dari hasil laboratorium terbukti ”menggunakan” clenbuterol?
Bak makan buah simalakama. Dimakan mati ibu; tidak dimakan mati bapak. Kalau diberi toleransi, bisa saja ada atlet yang mencoba curang dengan mengakali lubang ini. Sementara itu, jika benar-benar tak ada ampun, bisa-bisa kasus clenbuterol ini menjerat atlet tak bersalah yang terjeblos hanya gara-gara salah makan.
WADA memilih bersikap keras. Tak ada toleransi. Sesedikit apa pun clenbuterol terkandung dalam tubuh atlet, itu sudah cukup untuk mendakwa sebagai positif doping.
Sebaliknya, laboratorium di China dan di Jerman menyarankan untuk memberi sedikit kelonggaran. China, yang melakukan uji doping lebih dari 10.000 kali setiap tahun, menemukan 20 kasus positif clenbuterol dalam tiga tahun terakhir. Namun, sampai saat ini pihaknya belum bisa membuktikan apakah ke-20 kasus itu berasal dari daging atau tidak.
Tampaknya kini atlet dan pelatih benar-benar harus bersikap hati-hati. Pelatih kepala tim tenis meja putri Jerman, Joerg Bitzigeio, sampai harus berkonsultasi dengan laboratorium di Koeln, Jerman, sebelum mengirim tiga pemainnya untuk berlatih dengan tim nasional China.
Saran yang diterima, jangan makan daging, jangan makan segala jenis produk susu dan telur. Sungguh repot (koni)

Sea Games 2011: Open Water Targetkan 4 Emas

Open Water menargetkan meraih empat medali emas atau sapu bersih seluruh emas yang diperebutkan pada SEA Games pada November 2011.  Target Indonesia bisa meraih seluruh medali emas atau empat emas yang disediakan untuk pertama kalinya cabang ini diperlombakan di SEA Games.     
Open Water telah menyiapkan enam atletnya, masing-masing tiga putra dan putri yang sudah menjalani pemusatan latihan nasional di Bandung, Jawa Barat. Keenam atlet tersebut adalah hasil seleksi nasional yang dilakukan pada beberapa waktu lalu dan kini di bawah asuhan pelatih nasional Dani dan Guruh. Mereka menjalani pelatnas.      
Atlet renang perairan terbuka Indonesia yang diturunkan pada SEA Games nanti di Pulau Putri Kepulauan Seribu, Jakarta. Mereka adalah Ricky Anggawijaya, Pratama Siahaan, dan Satrio. Putri: Yessy Yosaputra, Reina Saumi Grahana, dan Anisa Fabiola.      
Menurut Eko, untuk sementara menjaring tiga atlet dulu untuk putra dan putri. Kalau memang KONI mengizinkan enam atlet berarti kami tinggal memanggil tiga atlet lagi dari hasil seleknas.
Para atlet Indonesia itu akan diturunkan untuk seluruh nomor perlombaan, yakni maraton swimming 5 km dan 10 km putra putri dengan pesaing yang dihadapi dari Vietnam, Filipina, Singapura, dan Malaysia.
Menurut Eko, keenam atlet tersebut sedang mempersiapkan diri dengan berlatih dalam program 60 persen berlatih di kolam renang dan sisanya 40 persen latihan di perairan laut.  Beberapa bulan ke depan seluruh atlet itu sudah akan menjalani latihan di perairan laut untuk menyesuaikan kondisi alam dengan para atlet.
Prestasi terakhir dari nomor perairan terbuka pada event internasional adalah meraih medali perak pada Asian Beach Games 2010 lalu di Oman yang diraih oleh atlet Yessy Yosaputra.  
"Dengan modal prestasi yang ada dan ditambah persiapan yang maksimal, optimis emas medali emas SEA Games tahun ini bisa diraih seluruhnya oleh perenang Indonesia," kata Eko Purwandari.
Cabang renang perairan terbuka akan diperlombakan pada SEA Games nanti berlangsung pada 16-18 November 2011 di Pulau Putri Kepulauan Seribu Jakarta Utara.
Keenam Atlet ini merupakan hasil seleksi dari 35 perenang yang ambil bagian dalam seleknas. Seleknas menyaring tiga atlet putra dan tiga atlet putri. Mereka berasal dari tujuh daerah di Indonesia yakni DKI Jakarta, Sumutera Utara, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Bali, NTT, dan Jawa Tengah. Dalam seleksi, masing-masing perenang menempuh jarak sejauh 10 km yang dibagi dalam empat putaran Pulau Seribu Jakarta Utara.
Peraih medali perak nomor 10 km pada Asian Beach Game II  2010, Yessy P Yosaputra juga ikut ambil bagian. Yessy merupakan andalan PB PRSI  pada nomor open water di SEA Games 2011.
Menyinggung tentang pesaing, Ketua Komisi Teknik Open Water PRSI, Amir Hussein mengatakan, pesaing terberat sebenarnya dari China dan Hongkong. Di SEA Games, Vietnam kuat di nomor putra. Jadi peluang di nomor putri sebenarnya cukup besar. Peluang emas lainnya juga kami harapkan dari nomor putra. 

SEA Games 2011:Rp 150 M untuk Pembukaan dan Penutupan

Upacara pembukaan dan penutupan SEA Games yang akan berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan, 11-25 November 201, membutuhkan dana sedikitnya Rp 150 miliar. Hal itu dikatakan panitia daerah di Palembang.
”Pihak panitia daerah telah menyusun rencana kegiatan, termasuk dana yang dibutuhkan untuk menyukseskan upacara pembukaan dan penutupan,” kata Rusli Nawi, salah satu panitia daerah pada rapat persiapan pesta olahraga Asia Tenggara itu di Palembang, (21/3/11).
Pada rapat yang dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Yusri Effendi, Rusli menjelaskan secara rinci persiapan upacara pembukaan dan penutupan SEA Games XXVI, mulai dari penyiapan panitia penerima tamu, pengamanan, hingga masalah fasilitas pendukung seperti perhotelan, konsumsi, termasuk transportasi.
Pada rapat tersebut juga terungkap bahwa antara panitia daerah dan pusat belum ada kesamaan persepsi, seperti masalah petugas yang masuk dalam tim penari massal saat pembukaan dan penutupan SEA Games.
Pihak panitia lokal berencana melibatkan penari dari 11 kabupaten dan empat kota di Sumsel agar pihak daerah merasa ikut dilibatkan, sementara panitia pusat punya wacana mendatangkan penari dari Jakarta atau merekrut tim kesenian dari Kota Palembang saja dengan pertimbangan efisiensi biaya dan kesiapan fasilitas pendukung di ibu kota Provinsi Sumsel itu.
Panitia pusat dan daerah sama-sama menginginkan kabupaten/kota di Sumsel tetap mengirimkan perwakilannya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah bersangkutan serta kesiapan fasilitas yang ada di Palembang, terutama masalah penginapan.
Denny Malik dari panitia pusat SEA Games mengatakan, pada prinsipnya upacara pembukaan dan pentutupan SEA Games itu bukan banyaknya personel yang dilibatkan, tetapi kualitas tampilan.
”Percuma kami merekrut banyak personel kesenian, tetapi ketika tampil tidak berkualitas serta kurang memuaskan,” katanya.
Untuk menyukseskan upacara pembukaan dan penutupan pesta olahraga se-Asia Tenggara itu, panitia telah menyiapkan 20 orang pelatih tari dan seniman. Harapannya, tim kesenian yang disiapkan itu tampil lebih semarak, memukau, dan sukses.

DKI Dapat Rp 70 Miliar untuk SEA Games
Dalam rangka pelaksanaan SEA Games XXVI yang rencananya akan dilaksanakan 11-25 November 2011, Jakarta terus berbenah diri sebagai salah satu lokasi penyelenggara. Demi kesuksesan acara tersebut, Jakarta memperoleh dana anggaran sebesar Rp 70 miliar yang berasal dari APBN.
"Sampai sekarang berjalan lancar. Berdasarkan laporan, semuanya sudah melebihi target. Kami optimistis semuanya akan bisa berjalan sesuai dengan rencana," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo seusai rapat pimpinan di Balaikota, Jakarta. (23/5/2011).
Namun, sejauh ini, masalah akomodasi masih belum teratasi. Laporan mengenai masalah akomodasi yang seharusnya segera diurus belum ada ujungnya. Kaitan akomodasi untuk atlet peserta SEA Games ini merupakan salah satu hal mendasar dan harus segera ada keputusan.
"Saya belum menerima laporan, padahal dua minggu lalu sudah saya ingatkan. Saya minta kepada yang bertanggung jawab mengenai akomodasi untuk secepatnya diselesaikan. Dengan begitu, hotel-hotel atau penginapan yang akan kami gunakan untuk kepentingan menampung atlet bisa terjamin. Kalau tidak ada kepastian, kan pengusahanya bisa bilang ngapain gue nungguin, bisa dijual ke tempat lain," ungkap Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo.
Problematika mengenai akomodasi ini juga memengaruhi pengaturan mobilitas antara tempat penginapan dan venue tempat penyelenggaraan pertandingan. Pemerintah Provinsi DKI sendiri ikut memberikan rekomendasi akomodasi untuk atlet peserta SEA Games ini.
Menurut Foke, ini lantaran pihaknya tahu apa yang terbaik dan memungkinkan pengaturan mobilitas itu berjalan lancar. Jika akomodasi jelas dan pengaturan mobilitas berjalan semestinya, rencana pengaturan lalu lintas dapat segera disiapkan, seperti penyediaan bus dan lain-lain.
"Untuk rekomendasi akomodasi, sudah diserahkan ke pusat dan bukan cuma satu. Misalnya, venuebalap sepeda ada beberapa opsi yang kami tawarkan agar atletnya ditaruh di tempat-tempat ini. Agar pengaturan transportasinya bisa baik," ucapnya

FINA Announces Two-Year Doping Suspension of Ksenia Atamanskaya of Kazakhstan

FINA recently announced that Kazakhstan's Ksenia Atamanskaya has been suspended for two years after testing positive for Fenoterol.
Fenoterol is an asthmatic medication that is banned by FINA as a Class S3 Beta-2 Agonist. The medication is designed to open the pathways to the lungs. 
The test occurred at the Kazakhstan Open Swimming Championships in 2011. Kazakhstan's national federation has imposed a sanction of two years, beginning on May 10, 2011

Regulations on Coordination between Food Safety Watchdogs Stipulated by OC of the 14th FINA World Championships

Regulations on Coordination between Food Safety Watchdogs Stipulated by OC of the 14th FINA World Championships
(Press Release III on Food Safety for FINA)

The OC Food Safety Department has stipulated the Regulations on Coordination between food safety watchdogs for the 14th FINA World Championships (hereinafter referred to as the Regulations), with a view to ensuring effective cooperation between five food safety watchdogs in terms of food cultivation (breeding), production, circulation and consumption for the Championships, redressing omissions in food safety supervision and administration from the field to the fork, and enhancing efficiency in food safety control. In line with the demand put forward by Shanghai Municipal People’s Government and the OC, Shanghai Municipal Agricultural Commission, Shanghai Municipal Bureau of Quality and Technical Supervision, Shanghai Administration for Industry & Commerce, Shanghai Entry-Exit Inspection and Quarantine Bureau, and Shanghai Food and Drug Administration, in the charge of the OC Food Safety Department, are responsible for supervision over food cultivation (breeding), production, circulation and consumption for the Championships.

The Regulations highlight coordination in the following aspects:
1. Principles for spot checks on the food for the Championships;
Organizations responsible for spot checks on food ingredients and products in the food supply chain are clarified.

2. Testing items and agencies;
Four certified testing agencies have been designated by the Food Safety Department to carry out the controls in line with the same approaches and criteria.

3. Coordination between the traceability of food and inspection over purchased ingredients;
Recommended food suppliers and official hotels are required to adopt the Food Traceability System for the 14th FINA World Championships and implement the Ingredient Distribution and Circulation Form for the 14th FINA World Championships to exercise IT-based control over food traceability.

4. Labeling in food distribution for the Championship;
Food for the Championships must be packaged with special labels, and all truck doors should be sealed with TAG that bear code numbers so as to ensure the food are not intact during the food transportation.

5. Chain of custody for food production and supply;
All suppliers have to retain their food production and supply records according to relevant requirements so that in case of any emergency, documents concerned can be provided in time. In addition, all food safety watchdogs have also to keep their records on food safety supervision and administration.

6. Information on food safety;
During the Championships, the results of food safety supervision for all food suppliers and official hotels will be reported to the OC on a daily base.

The OC Food Safety Department has stipulated the Regulations on Coordination between food safety watchdogs for the 14th FINA World Championships (hereinafter referred to as the Regulations), with a view to ensuring effective cooperation between five food safety watchdogs in terms of food cultivation (breeding), production, circulation and consumption for the Championships, redressing omissions in food safety supervision and administration from the field to the fork, and enhancing efficiency in food safety control. In line with the demand put forward by Shanghai Municipal People’s Government and the OC, Shanghai Municipal Agricultural Commission, Shanghai Municipal Bureau of Quality and Technical Supervision, Shanghai Administration for Industry & Commerce, Shanghai Entry-Exit Inspection and Quarantine Bureau, and Shanghai Food and Drug Administration, in the charge of the OC Food Safety Department, are responsible for supervision over food cultivation (breeding), production, circulation and consumption for the Championships.

Jumat, 20 Mei 2011

Phelps Kalahkan Lochte

Juara olimpiade, Michael Phelps mengalahkan rekan senegaranya, Ryan Lochte di nomor 200 meter punggung dalam turnamen grand prix Charlotte Ultraswim, Minggu.
Phelps peraih 14 medali emas Olimpiade meraih satu kemenangan di ajang Charlotte Ultraswim kali ini. Ia menempati  posisi enam  di nomor 200 meter gaya bebas dan posisi kedua nomor 200 meter gaya kupu-kupu.
Saat mengalahkan Lochte, Phelps mencatat waktu 1 menit 57.20 detik, sementara Lochte membukukan waktu 1 menit 58.82 detik. "Saya melihat percikan dan baju berwarna hijau di ujung mata, saya tahu itu Ryan," kata Phelps.

Sumbar Peringkat 3: Kejurnas Polo Air Putri di Bogor

”Dalam pertandingan melawan Jabar, Luciana Akhiarti mampu mengobati kelelahan tim Sumbar dengan hanya mencetak 1 gol. Jabar termasuk tim kuat dalam pertandingan kali ini,” kata Assisten pelatih Yuhendri Maison melalui siaran pres yang diterima Padang Ekspres, kemarin.

Melawan Sulsel pada sore harinya, Tim Sumbar bangkit dan menang 11-8. Kembali, Luciana Akhiarti mencetak 6 gol, disusul Bunga Indah Sari (3 gol), Ossy Ulfha Silvany (1 gol),  Ayu Kurnia Oktarizi (1 gol) dan Ivana Merry (1 gol).

Atlet polo air putri Sumbar diperkuat Debora Issiane Mattulesi (kiper 1), Ayu Kurnia Oktarizi, Ossy Ulfha Silvany, Bunga Indah Sari, Ivana Merry, Inne Kusumawati, Luciana Akhiarti, Saskia Pratiwi Danda, Khairun Nisa Afdal, Enno Darma Putri, Vivid Adilyasena, Suci Novera Yasena Putri dan Firsty Lutfatul Khasanah (kiper 2).

Yuhendri menambahkan, bila Sabtu (7/5) ini, Sumbar menduduki  peringkat 3 grup B, akan menghadapi Tim Jatim, peringkat 2 dari grup A. Pertandingan hari pertama, Kamis (5/5) tim Sumbar menang lawan Sumut 11-9, dan sorenya kalah melawan Sumsel 13-4. “Kita berharap bisa memperoleh yang terbaik dalam pertandingan ke depan”, kata Maison. (zil/padang ekspres)

Tim Polo Air Putri Gagal Melaju ke PON

Kontingen Polo Air putri Sulsel gagal meraih tiket menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 mendatang, setelah pada babak kualifikasi PON yang digelar di Bogor, atlet-atlet Sulsel harus berada di peringkat tujuh.
"Saat ini kontingen Sulsel masih berada di Bogor dan saya dengar memang tidak lolos ke PON. Atlet-atlet memang masih grogi tampil pada pertandingan,"ujar Aksa Amir selaku Sekertaris Umum (Sekum) KONI Sulsel kepada Upeks Senin (9/5) kemarin.
Untuk cabang polo air putri ini yang wajib melaju ke PON hingga peserta yang berada diperingkat lima sedangkan Sulsel hany menempati peringkat ketujuh. 
Hal itu diungkapkan Pelatih Renang Sulsel, Andre melalui via celuler jika Hasil pertandingan Sulsel berada diperingkat ke lima. Sementara untuk juara peringkat pertama ditempatiSumatera Selatan (Sumsel). "Kita hanya berada di peringkat ke tujuh dan hanya lima yang lolos,"seingkat Andre. (ujungpandang ekspres)

PRA-PON: Polo Air Putri Hadapi Dilema

Cabang polo air putri yang sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti kualifikasi pra-PON pada 5-8 Mei mendatang di Seruni, Cisarua, Bogor, menghadapi sebuah dilema. Pasalnya, hingga kini surat keputusan (SK) tentang dipertandingkan atau tidaknya polo air putri masih belum turun dari Panitia Besar (PB) PON.
Secara lisan sudah ada lampu hijau bahwa polo air putri dipertandingkan di PON lantaran kuota daerah peserta sudah mencukupi. Tapi, bagaimana jadinya kalau kualifikasi sudah dilakukan, sementara nomor itu tidak dipertandingkan di PON.
"Dilema memang. Tapi, apa boleh buat, kualifikasi harus tetap digelar karena sudah dijadwalkan jauh hari sebelumnya. Bagaimanapun, kita tetap berharap polo air putri dipertandingkan di PON," kata Ketua Bidang Polo Air Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Andreas Legawa kepada Suara Karya di Jakarta, kemarin.
Dilema lain, kata Andreas, di satu sisi pihaknya berusaha menyatukan atlet polo air putri daerah yang bergabung dalam pelatnas, di sisi lain harus memecah mereka pada kualifikasi pra-PON. Itu sebabnya, ia membuat kualifikasi ini jauh hari sebelum penyelenggaraan PON agar konsentrasi atlet tidak terpecah.
Jangan sampai, lanjutnya, polo air putri yang dipertandingkan pada SEA Games justru tidak dipertandingkan di PON. Padahal, polo air ini termasuk olahraga yang selalu dipertandingkan di pesta olahraga multievent seperti Asian Games dan Olimpiade.
Dikatakannya, selama ini yang menjadi sandungan, polo air putri dianggap tidak memenuhi kuota daerah peserta di PON. Tapi kenyataannya, hingga kini sudah de-lapan daerah yang mendaftar ikut kualifikasi pra-PON, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan (juara nasional), dan Sulawesi Selatan.
Sementara Sumatera Utara juga sudah menyatakan akan ikut, namun belum mendaftar. "Ketentuannya paling tidak polo air putri diikuti lima daerah ditambah satu wild card. Sementara di putra diikuti tujuh peserta dengan satu wild card. Putra sudah melakukan kualifikasi pada awal April lalu," ucap Andreas, yang juga Manajer Polo Air SEA Games.
Andreas menegaskan, tidak ada alasan untuk tidak mempertandingkan polo air putri di PON. Apalagi kalau melihat prestasi tim polo air putri nasional selama ini sudah sangat mumpuni.
Di tingkat Asia Tenggara, Indonesia sekarang jadi yang terkuat bersama Singapura. Prestasi lain yang dapat jadi acuan adalah juara I kejuaraan Asia Pacific 2007 di Hong Kong, juara II pada kejuaraan yang sama pada 2008, juara I Malaysia Open 2010, dan juga sudah mengikuti pertandingan ekshibisi di SEA Games Laos dua tahun lalu.
"Saya sudah membuat program dan target yang sangat terukur untuk polo air putri. Setelah dilakukan pertandingan ekshibisi antara DKI Jakarta dan Sumsel pada PON XVII Kaltim 2008, pada PON XVIII Riau sudah harus dipertandingkan. Untuk sampai ke tahap ini, saya sudah berusaha mencukupi kuota sembilan pengprov untuk mengikuti kualifikasi pra-PON guna mencari lima tim terbaik plus satu wild card nantinya," ujar Andreas, yang sudah tiga kali penyelenggaraan PON menjadi technical delegate.
Bagi Andreas, PON hanya batu loncatan untuk mencapai langkah besar ke depan selaku pembina polo air nasional. Paling tidak, hingga dua penyelenggaraan SEA Games mendatang, ia sudah mencanangkan target medali emas untuk SEA Games XXVI/2011 di Jakarta/Palembang dan SEA Games XXVII/2013 Myanmar.
"Baik KONI maupun PB PON harus mempertimbangkan betul untuk mempertandingkan polo air putri di PON, karena polo air putri ini sudah berprestasi di tingkat Asia," ucapnya. (Markon Piliang/suarakarya)

Japan's talents set for Shanghai qualifier

Shinji Higashijima, FINA Press Correspondent in Japan
A big swim meet is coming up this weekend: The Japan Open 2011 (50m) will be held at Namihaya-Dome in Kadoma of Osaka, Japan, from May 20-22 2011. The Japan Open 2011 is a trial for the 14th FINA World Championships in Shanghai, China, this July.
Japan's famous breaststroke aces Kosuke Kitajima and Naoya Tomita are in good shape and expected to swim well at the Japan Open.
More than 30 high school swimmers (about 20 girls and 10 boys, and 5 junior-high school girls) are improving quickly to the nation’s top level. They swam strongly at the finals of their events at the 2011 Japan Trial held in April. Unfortunately none of them made the team for Shanghai.
However they will make sure they are on the team for the FINA World Junior Swimming Championships to be held in Lima, Peru in August.
In Water Polo, Japan's national teams (13 players for each the women's and men's) will compete at the Asia/Oceania tournament of the 2011 FINA World League in Auckland, New Zealand from May 19-22.
In diving, the national team (four female and four male divers), including Mai Nakagawa and Ken Terauchi are working hard to perform their best in Shanghai this summer. (fina)

Juara Olimpiade Jepang Takluk

Perenang peraih medali emas olimpiade asal Jepang, Kosuke Kitajima, mengalami kekalahan di nomor 100 meter gaya dada dalam ajang lomba Jepang Terbuka, sebuah ajang pemanasan menjelang kejuaraan dunia, Juli.
Kitajima (28), yang sempat mengalami cedera bulan lalu, mencatat waktu 1 menit 01,27 detik. Catatan waktu ini jauh di bawah rekor nasional yang tercatat atas namanya, yaitu 58,91 detik.
Lomba ini dimenangi peraih medali emas Asian Games Guangzhou lalu, Ryo Tateishi, yang mencatat waktu 1:00,55. Posisi ketiga ditempati Hiromasa Sakimoto dengan catatan waktu 1:01,32
Peraih medali perak kejuaraan dunia, Rysouke Irie, mencatat waktu 53,11 detik untuk memenangi nomor 100 meter gaya punggung. Sementara peraih medali perunggu ajang yang sama, Takeshi Matsuda, memenangi nomor 200 meter gaya kupu-kupu dengan catatan waktu 1:55,76 (kompas.com)

Selasa, 17 Mei 2011

KEJURNAS RENANG KU TAHUN 2011

KEJURNAS RENANG KU TAHUN 2011
KOLAM RENANG KONI JAWA TIMUR
14 - 16 MEI 2011

HASIL

DAERAH:
1.    Jawa Barat (46-45-31)
2.    Jawa Timur (35-32-34)
3.    DKI (25-23-30)
4.    Jawa Tengah (14-17-18)
5.    BALI (12-10-12)
6.    KALTIM (4- 6- 7)
7.    Sumatera Barat (3-2-4)
8.    Sumatera Selatan (2-3-5)
9.    Sulawesi Selatan (2-1-1)
10   Sumatera Utara (2-0-1)

ATLET TERBAIK
Putra:
KU I. GEDE SIMAN SUDARTAWA, BALI (5-1-0)
KU II. RICKY ANGGAWIJAYA, JABAR (7-2-0)
KU III. BRYAN TJUT, JABAR (4-1-0)
KU IV. BIMA SAKTI, JATIM (4-3-0)
SENIOR. GUNTUR PRATAMA PUTRA, DKI (5-1-1)

Putri:
KU I. YESSY V YOSAPUTRA, JABAR (3-1-1)
KU II. NURUL FAJAR FITRIYATI, JATIM (5-1-3)
KU III. OLIVIA A FERNANDEZ, JATIM (7-2-1)
KU IV. ADINDA LARASATI DEWI K, JATIM (5-1-0)
SENIOR. ENNY SUSILAWATI, JATIM (5-0-0)

PEMECAHAN REKOR KU NASIONAL
1.       400 M GY BEBAS PA KU II
      RICKY ANGGAWIJAYA 04.10.42
      PRATAMA SIAHAAN 04.15.27
2.       400 M GY BEBAS PI KU I
      RESSA KANIA DEWI 04.25.59
      ELSA M NASUTION 04.27.10
3.       100 M GY PUNGGUNG PI KU I
      YESSY V YOSAPUTRA 01.05.34
      TIFFANI SUDARMA 01.05.92
4.       50 M GY BEBAS PI KU I
      PATRISIA YOSITA 00.27.46
      ELSA M NASUTION 00.27.50
5.       800 M GY BEBAS PA KU II
      RICKY ANGGAWIJAYA 08.41.32
      RICKY ANGGAWIJAYA 08.55.87
6.       800 M GY BEBAS PI KU I
      RAINA SAUMI G 09.10.68
      YESSY V YOSAPUTRA 09.19.32
7.       200 M GY PUNGGUNG PA KU I
GEDE SIMAN SUDARTAWA 02.06.51
GEDE SIMAN SUDARTAWA 02.08.09
8.       200 M GY PUNGGUNG PA KU II
      RICKY ANGGAWIJAYA 02.11.99
      GEDE SIMAN SUDARTAWA 02.13.15
9.       200 M GY PUNGGUNG PI KU I
      YESSY V YOSAPUTRA 02.18.52
      YESSY V YOSAPUTRA 02.21.05
10.    1500 M GY BEBAS PA KU II
      RICKY ANGGAWIJAYA 16.47.36
      PRATAMA SIAHAAN 17.03.79
11.    1500 M GY BEBAS PI KU I
      RAINA SAUMI G 17.29.74
      YESSY V YOSAPUTRA 17.55.43
12.    50 M GY PUNGGUNG PA KU I
      GEDE SIMAN SUDARTAWA 00.26.30
      GEDE SIMAN SUDARTAWA 00.26.82
13.    50 M GY PUNGGUNG PI KU I
      YESSY V YOSAPUTRA 00.31.21
      PATRISIA YOSITA 00.31.35
14.    200 M GY KUPU - KUPU PI KU I
RAINA SAUMI G 02.18.55
LIA CHRISTIANA 02.22.30


REKOR NASIONAL
1.       50 M GY BEBAS PI
REKOR BARU: ENNY SUSILAWATI 00.26.64
      REKOR LAMA: RENNY SUSILAWATI 00.26.72
2.       100 M GY BEBAS PI
REKOR BARU: ENNY SUSILAWATI 00.57.83
      REKOR LAMA: ENNY SUSILAWATI 00.58.45
3.       200 M GY PUNGGUNG PI
REKOR BARU: YESSY V YOSAPUTRA 02.18.52
      REKOR LAMA: ELSA M NASUTION 02.19.61
4.       50 M GY PUNGGUNG PA
REKOR BARU: GEDE SIMAN SUDARTAWA 00.26.30
      REKOR LAMA: GLENN VICTOR 00.26.31
5.       200 M GY PUNGGUNG PA
REKOR BARU: GEDE SIMAN SUDARTAWA 02.06.51
      REKOR LAMA: FELIX C SUTANTO 02.08.07

Kejurnas Renang 2011: Jabar Juara, DKI Urutan Ketiga

Tim Jawa Barat keluar sebagai juara umum kejurnas renang di Surabaya dengan mengungguli tim tuan rumah Jawa Timur dan DKI Jakarta.

Tuan rumah Jawa Timur gagal merebut juara umum dan hanya berada di peringkat kedua pada Kejuaraan Nasional Renang 2011 di Surabaya yang berakhir hari Senin.
   
Hingga perlombaan hari terakhir, Jatim hanya mampu mengumpulkan 35 medali emas, 32 perak, dan 34 perunggu, jauh di bawah Jawa Barat yang mengoleksi 46 medali emas, 45 perak, dan 31 perunggu.
   
Peringkat ketiga pada kejurnas yang berlangsung sejak Sabtu (14/5/2011) ditempati DKI Jakarta dengan menyabet 25 emas, 32 perak, dan 34 perunggu.
   
Kejurnas renang kali ini memang tidak diikuti para perenang utama Indonesia yang tengah berlatih di luar negeri, seperti Glenn Victor Susanto dan Triadi Fauzi.
   
Dari delapan perenang putra pemusatan latihan daerah Jatim yang turun pada kejurnas, hanya Omar Suryaatmadja yang mampu menyumbangkan medali emas melalui nomor andalannya, 50 meter gaya bebas. "Kami memang tidak memiliki perenang tangguh di sektor putra. Andalan kami ada di kelompok putri," kata Komisi Teknik Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jatim Chusaini Matliq.

Pada sektor putri, perenang Jatim yang kini bergabung di pelatnas proyeksi SEA Games 2011, Enny Susilawati, merebut lima medali emas dan mencetak dua rekor nasional baru untuk nomor 50 meter dan 100 meter gaya bebas. "Sejak awal saya cukup optimistis mampu meraih hasil maksimal di kejurnas, termasuk memecahkan rekor nasional," kata Enny, yang menjadi perenang terbaik di kelompok umur senior.

Penampilan cemerlang Enny tidak mampu diikuti Fibriani Ratna Marita. Perenang pelatnas ini tampil kurang maksimal sehingga gagal menyumbangkan medali emas untuk Jatim. "Fibri sedang ada masalah pribadi dan itu cukup mengganggu penampilannya. Mudah-mudahan dia bisa segera bangkit dan memperbaiki penampilannya," kata Chusaini, yang juga Manajer Puslatda Renang Jatim.

Ia menambahkan, pihaknya segera melakukan evaluasi terhadap hasil kejurnas ini, terutama untuk membenahi kemampuan atlet-atlet puslatda proyeksi PON 2012.
   
Berikur hasil perolehan medali kejurnas renang 2011:
1. Jabar          46    45    31
2. Jatim          35    32    34
3. DKI Jakarta 25    23    30
4. Jateng        14    17    18

sumber:kompas.com

Kejurnas Renang 2011:Kaltim Tembus Enam Besar

Meski harus mengalami banyak kendala menjelang keberangkatannya, rupanya hal tersebut tidak mengurangi semangat perenang-perenang Kaltim pada pelaksanaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Renang  pada 14-16 Mei di Surabaya.
Pengprov Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kaltim masih patut berbangga diri dengan mental bertanding atlet-atlet binaan mereka tersebut. Pasalnya dari Kejurnas renang yang berlangsung selama tiga hari tersebut, Kaltim akhirnya berhasil finis di posisi enam besar pada Kejurnas kali ini.
Setelah berhasil merebut tiga medali emas di hari keduanya, pada pelaksanaan Kejurnas di hari terakhir Senin (16/5) kemarin, Kaltim berhasil menambah pundi-pundi medalinya  dengan 1 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Dengan tambahan medali di hari terakhir kemarin, secara keseluruhan Kaltim berhasil mengoleksi total sebanyak  4 medali emas, 6 perak dan 7 perunggu yang memastikan mereka berhasil berada di posisi ke enam.
Keluar sebagai juara umum pada Kejurnas yang diikuti oleh sebanyak 30 provinsi se Indonesia tersebut adalah Jawa Barat, peringkat kedua tuan rumah Jawa Timur, peringkat ketiga DKI Jakarta, peringkat keempat Bali dan peringkat kelima diduduki Jawa Tengah.
Tambahan medali bagi Kaltim sendiri, tampaknya masih bertumpu pada perenang-perenang andalan binaan Pengcab PRSI Balikpapan. Setelah sebelumnya sukses mengoleksi dua medali emas, pada hari terakhir kemarin Dennis Tiwa kembali menambah pundi-pundi emasnya dengan merebut kemenangan  di nomor 200 meter gaya dada putra. Dengan raihan tersebut Dennis Tiwa pada Kejurnas kali ini berhasil mengoleksi sebanyak tiga medali emas.
Sedangkan medali perak kemarin berhasil disumbangkan masing-masing oleh Andi Natanegara  di nomor 200 meter gaya kupu-kupu putra, dan Ignatius Budi Utomo  di nomor 200 meter gaya dada. Medali perunggu  berhasil ditambahkan oleh Andi Natanegara yang kali ini turun di nomor 1500 meter gaya bebas serta Surya Ramadan di nomor 100 meter gaya punggung putra.
Raihan tersebut melengkapi prestasi Kaltim untuk finis di peringkat ke enam pada kejurnas kali ini. Menurut Irvan Wirayudha, selaku manajer tim renang Kaltim di kejurnas tersebut mengaku bangga dengan kerja keras anak asuhnya. “Mental bertanding anak-anak mampu terjaga selama kejurnas, meski dalam persiapan  harus mengalami kendala tapi itu makin memotivasi mereka untuk berbuat yang terbaik,” kata Irvan,  saat dihubungi Balikpapan Pos, kemarin (16/5).
Menurut Irvan, dengan keberhasilan Kaltim pada Kejurnas di Surabaya tersebut membuat Kaltim kembali diperhitungkan di level nasional. “Karena Kejurnas kali ini sekaligus sebagai ajang Pra PON menyongsong pelaksanaan PON XVIII di Riau pada 2012 mendatang. Otomatis anak-anak kembali harus fokus mempersiapkan diri lebih baik lagi,” tandas pria berambut panjang ini.(san)

Hasil Kejurnas Renang 2011
1. Jawa Barat
2. Jawa Timur
3. DKI Jakarta
4. Bali
5. Jawa Tengah
6. Kalimantan Timur

Raihan Medali Kaltim di Kejurnas
Emas: Dennis Tiwa  (50m, 100 m, 200 mgaya dada), Andi Natanegara(50m gaya kupu-kupu).
Perak: Andy Natanegara(100m gaya kupu-kupu, 800 m gaya bebas, 200 m gaya kupu-kupu), Dimas Arif Ekananto (50m gaya dada putra), Ignatius Setyo Budi Utomo  (100mdan 200 mdaya dada)
Perunggu: Ignatius Setyo Budi Utomo(50mgaya dada dan 200 mgaya ganti perorangan), Andi Natanegara  (200m gaya bebas, gaya kupu-kupu, dan 1500 gaya bebas),Ratih (50mgaya kupu-kupu), Surya Ramadan (100 m gaya punggung)

sumber: Balikpapan post

Senin, 16 Mei 2011

CHARLOTTE ULTRASWIM RESULTS:

CHARLOTTE ULTRASWIM RESULTS, MAY 13TH:
women's 200m free, Missy Franklin wins, 1:57.66
men's 200m free, Dominik Meichtry wins, 1:48.55
women's 100m breast, Rebecca Soni wins, 1:05.57
men's 100m breast, Eric Shanteau wins, 1:01.49
women's 100m fly, Dana Vollmer wins, 57.82
men's 100m fly, Tyler McGill wins, 53.15
women's 400 IM, Katinka Hosszu wins, 4:45.57
men's 400 IM, Yannick Lebherz wins, 4:21.40

CHARLOTTE ULTRASWIM, MAY 14th:
200 fly women's, Kathleen Hersey win, 2:09.12
200 fly men's, Peng Wu wins, 1:56.83 (Phelps 2nd 1:58.22)
50 free women's, Jessica Hardy wins, 25.13
50 free men's, Josh Schneider wins, 22.51
100 back women's, Natalie Coughlin wins, 1:00.02
100 back men's, David Plummer wins, 54.04
400 free women's, Chloe Sutton wins, 4:08.73
400 free men's, Dominik Meichtry wins, 3:52.00

CHARLOTTE ULTRASWIM, MAY 15TH:
800 free women, Chloe Sutton wins, 8:31.20
200 IM women, Katinka Hosszu wins, 2:12.29
200 IM men, Eric Shanteau wins, 1:59.82
200 back women, Missy Franklin wins, 2:08.36
200 back men, Michael Phelps wins, 1:57.20

FRANKLIN FINISHES CHARLOTTE GRAND PRIX WITH FOUR MEDALS, EXTENDS SERIES LEAD

Grand Prix Series leader and 16-year-old Missy Franklin medaled twice and Michael Phelps claimed his first gold of the meet as action concluded at the 2011 Charlotte Grand Prix Sunday night. 
Franklin started the evening with a win and meet record in the 200m backstroke (2:08.36) before returning to the blocks to take bronze in the 100m free. With the two medals, Franklin finished the meet with four total medals (2G, 1S, 1B) and extended her overall Grand Prix series lead. Full leaderboard. 
Second in the 200m back went to Elizabeth Pelton of North Baltimore Aquatic Club (2:09.36) while Therese Svendsen finished third (2:13.27).

Phelps earned his first win of the meet, out-touching fellow Olympian Ryan Lochte (Daytona Beach, Fla.) with a time of 1:57.20. Lochte finished second in 1:58.82 while Indiana University’s Eric Ress finished third in 1:59.98. 
The women’s 100m freestyle featured a stacked field with two-time Olympian Natalie Coughlin finishing on top in a time of 54.19. Dana Vollmer took silver, her third medal of the meet, in 54.30 and Franklin rounded out the top three in 54.60. 
On the men’s side, Olympic gold medalist and local product Ricky Berens claimed gold in 49.46. Fellow North Carolinian Scott Robison was second in 49.90 while Davis Tarwater from the host club finished third in 50.19. 
In the first event of the night, 2008 Olympian Chloe Sutton outpaced the field by over two seconds, winning the women’s 800m free in 8:31.20. Venezuelan Olympian Andreina Pinto was second in 8:33.37 while Camryne Morris of North Baltimore Aquatic Club was third in 8:39.18.
 The men’s 200m IM went to 2008 Olympian Eric Shanteau who turned in a time of 1:59.82. Austrian Olympian and Trojan swimmer Markus Rogan took second in 2:00.20, while China’s Wu Peng was third in 2:01.19. 
In the women’s 200m IM, Hungary’s Katinka Hosszu set a meet record, winning in a time of 2:12.29. In second was Trojan’s Stina Gardell, who touched in 2:14.42, followed by 2008 Olympian Elaine Breeden in 2:14.80. 
Individual events concluded with the men’s 1500m freestyle, won by Badger Swim Club’s Ryan Feeley in 15:27.04. Sean Ryan was second in 15:32.87 and Mission Viejo’s Joseph Arnold was third in 15:34.77.
The top scorers in the meet received prize money from Wendy's with Rebecca Soni (Plainsboro, NJ) claiming the top prize of $20,000. Third place and $5,000 went to Shanteau. Franklin won the second-place prize, but due to NCAA eligibility, the $10,000 prize will be donated to water safety efforts.
The final meet in the Grand Prix Series is set for Santa Clara, June 16-19. The swimmer who has accumulated the most points at the conclusion of the Series will be awarded a $20,000 purse (usaswimming)

Kejurnas renang 2011: Ricky Pecahkan Rekornas

Perenang andalan PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Jabar, Rizky Angga Wijaya berhasil memecahkan rekor nasional (Rekornas) gaya bebas 400 meter pria. Prestasi membanggakan itu dilakukan dalam Kejurnas Pra-PON 2012 Renang di kolam KONI Jatim, Jl. Kertajaya Indah Timur, Sabtu (14/5). Catatan waktu yang dibukukan 04 menit 10.42detik, yang memecahkan rekor nasional tedahulu 04 menit 18.71 detik.
Di nomor gaya bebas wanita juga terjadi pemecahan rekornas oleh Ressa Kania Dewi dengan catatan waktu 04.29.01, yang memecahkan rekornas lama sebesar 04.35.59.  Hal sama juga berlangsung di gaya punggung wanita 100 meter yang dipertajam oleh Yesy Yosa Putra asal Jabar juga dengan cactan waktu 01.05.34  untuk rekor lama 01.05.96 .
Dengan hasil sementara tersebut Jabar mendominasi kejurnas ini, sehingga Jatim masih tidak berani pasang target untuk menjadi juara umum. Meskipun didatangkan pelatih dari negeri bamboo untuk melatih Puslatda Jatim. Puslatda Jawa Timur belum berani pasang target dalam Kejurnas yang dibuka oleh Gus Ipul ini. Yu Qiu Sheng, pelatih Puslatda Renang Jatim yang didatangkan dari Negeri Tirai Bambu mengatakan, tim Puslatda Jatim masih banyak yang perlu dibenahi.
Ia pun belum bisa memberikan gambaran tentang target. Atlet yang tergabung di Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) masih punya banyak kekurangan. Selain soal mental, pola latihan dan faktor pendukungnya termasuk disiplin merupakan faktor utama permasalahan tim Puslatda.
Namun pelatih yang baru satu bulan didatangkan dari China ini optimis, kelemahan mendasar tersebut dapat segera dibenahi dalam beberapa bulan ke depan. Meski tidak berani target juara di Kejurnas, anak asuhnya bisa menunjukan prestasi atau catatan waktu lebih baik dari sebelumnya.
Perlu diketahui Yu Qiu Sheng merupakan pelatih asal China yang didatangkan Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Renang Seluruh Indonesia (Pengprov) PRSI Jatim sejak April lalu. Pria ini khusus menangani atlet Puslatda Renang Jatim yang diproyeksikan untuk PON XVIII Riau 2012 mendatang. Dan debut pertama akan diuji saat tim Puslatda renang Jatim tampilkan di Kejurnas Renang ini (surabayapost)

Rabu, 11 Mei 2011

Akuatik Siap Bertabur Emas di SEA Games 2011

Akuatik siap menjadi cabang olah raga yang bertabur medali emas pada SEA Games XXVI pada November mendatang. Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) pun berharap dapat mendulang minimal sepuluh emas dari cabang olah raga air ini.
Ketua Umum PB PRSI, Hilmi Panigoro, mengatakan bahwa renang yang menyediakan 38 medali itu diharapkan menjadi pendulang terbanyak. “Kami menargetkan lima medali emas dari cabang renang,” kata Hilmi di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman sponsorship dengan PT Jasa Marga dan Asuransi Jasindo di Jakarta.
Lima medali emas itu melebihi pencapaian Indonesia pada SEA Games 2009 Laos. Saat itu, Glenn Victor menyumbangkan emas untuk nomor 100 meter gaya punggung dan 4x100 meter gaya ganti perseorangan.
Untuk lima medali emas lainnya, PRSI membebankan pada cabang akuatik lainnya, seperti loncat indah, renang perairan terbuka, polo air, dan renang indah. “Cabang tersebut masing-masing satu medali. Kecuali renang perairan terbuka, kita punya peluang mendapat dua medali emas,” kata Sekretaris Jenderal PB PRSI, Tonny P Miharja.

Redaktur: Didi Purwadi/Reporter: Ratna Puspita/republika.co.id

Baju renang picu ketegangan di India

Baju renang bergambar dewi kemakmuran, Laksmi, dalam agama Hindu, memicu sengketa hukum di India dan berpotensi mengganggu hubungan India-Australia.
Pengadilan Tinggi Allahabad mengeluarkan peringatan kepada koran Hindustan Times karena memuat model perempuan yang mengenakan baju renang tersebut.
Baju renang tersebut diperkenalkan dalam acara pameran busana di Sydney, Australia, pekan lalu dan menarik perhatian media di seluruh dunia.
Banyak koran memuat foto tersebut yang kemudian memicu aksi protes di seluruh India.
Kelompok-kelompok Hindu seperti Vishwa Hindu Parishad, Shiv Sena, dan Bajrang Dal turun ke jalan-jalan di Dehli, hari Senin (9/5), mengecam pemerintah Australia dan perancang baju renang, Lisa Blue.
"Baju renang itu melukai perasaan miliaran pemeluk Hindu dan masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan permintaan maaf. Kami merasa mereka sengaja memasang Dewi Laksmi di baju renang agar mendapatkan perhatian besar di seluruh dunia," kata Jai Bhagwan Goyal, salah seorang pengunjuk rasa kepada kantor Reuters.

Permintaan maaf
Selain mengeluarkan peringatan, Pengadilan Tinggi Allahabad juga mengirim surat kepada pemerintah negara bagian dan federal, meminta mereka menjelaskan posisi dalam kasus ini.
Pengadilan meminta pemerintah India menyampaikan kepada Australia bahwa baju renang itu melukai perasaan masyarakat Hindu.
Pekan lalu beberapa pihak mengirim petisi ke pengadilan berisi keberatan atas penerbitan baju renang bergambar Dewi Laksmi di berbagai surat kabar.
Mereka yang membubuhkan tanda tangan dalam petisi juga mendesak agar Lisa Blue dimintai pertanggungjawaban hukum.
Para pengacara mereka mengatakan seharusnya koran-koran di India tidak memasang foto tersebut dan mendesak pementintah Australia menindak Blue.
Wartawan BBC di Lucknow Dutt Tripathi di Lucknow melaporkan kasus ini akan kembali dibahas dalam enam pekan mendatang.
Sementara itu beberapa koran di India memuat pernyataan Blue yang mengatakan pembuatan dan penjualan baju renang dengan gambar Dewi Laksmi telah dihentikan.
Perusahaan pembuat baju renang itu juga meminta maaf telah melukai perasaan umat Hindu di India

Pamer Bikini 'Hindu', Bendera Australia Dibakar
Sebuah fashion show di Sydney memicu kemarahan warga India setelah seorang model mengenakan bikini bergambar Dewi Hindu Lakshmi yang sangat dihormati umat Hindu.
Masyarakat India berujuk rasa dengan membakar bendera Australia sebagai protes setelah model fashion show di Sydney menggunakan bikini bergambar dewi yang dianggap sebagai lambang kekayaan, kemakmuran dan kesuburan itu.
Seperti dikutip Dailymail, kejadian ini bermula ketika label pakaian renang Australia Lisa Blue mengeluarkan koleksinya untuk dipamerkan pada ajang Australia Fashion Week di Sydney, pekan lalu. Pakaian olahraga renang (bikini) itu salah satunya bergambar foto Dewi Lakshmi.
Inilah yang membuat demonstran di Amritsar, Punjab, turun ke jalan dan membakar bendera Australia sebagai wujud protes.
Setelah kejadian itu, label yang berpusat di Byron Bay, Australia, meminta maaf dan berjanji bahwa kreasinya tidak akan pernah tersedia lagi untuk dijual.
"Permintaan maaf itu merupakan langkah ke arah yang benar," tegas Negarawan Rajan Zed, seperti dikutipAustralia Daily Telegraph.
Zed menambahkan, kejadian ini merupakan penghinaan. Tidak pantas dewa atau dewi Hindu dijadikan konsep komersial. Sebab simbol iman apapun, besar atau lebih kecil, tidak boleh disalahgunkan.
"Hal ini sangat mengganggu, karena melihat Dewi Lakshmi yang sangat dihormati dalam agama Hindu, pada pakaian renang ditampilkan oleh model di sebuah peragaan busana." tambah Zed. [ram/inilah.com/bbc]

Selasa, 10 Mei 2011

Shanghai 2011 OC holds meeting with Food Safety Experts

The Organising Committee of the 14th FINA World Championships had a meeting with food safety experts on the morning of April 26, 2011. Invited guests were Chen Junshi, member of Institute of Nutrition and Food Safety, Chinese Center for Disease Control and Prevention, and academician of Chinese Academy of Engineering; Peter Ben Embarek, Department of Food Safety of WHO’s office in China; Wu Moutian, member of Doping Control Review Board of FINA and Deputy Director GeneralChina Anti-Doping Agency and five other food safety and doping control experts.
After hearing the OC’s introduction of the general food safety plan and relevant measures, as well as food-borne doping prevention measures, the experts had an unanimous opinion that the food safety assurance system established by the OC is complete and efficient; the principle of ensuring food safety by preventing contamination at source and keep the supervised entities enclosed is well observed, and food safety assurance and food-borne doping prevention measures are effective. The OC has established a food supervision system that covers the whole process from farm to fork, and selected the food enterprises with sound food safety quality control system as the food suppliers of the Championships so as to ensure food safety and prevent food-borne doping.

Experts gave the following suggestions to the OC: 
1.      Give a priority to the prevention of microbial contamination of food
2.      All food safety supervision authorities should monitor the chain of processes
3.      The enterprises should record the chain of custody for their supplies and keep all relevant files. The supervision authorities should perform efficient inspection and keep the record for their activity
4.      Prevent contamination from the beginning of the production  and  stop any illegal addition to food
5.      Intensify inspection to designated food suppliers and hotels, and further improve the measures taken according to the inspection results
The OC will further improve the working plan of food safety assurance according to the experts’ suggestions and implement the food safety measures.