Selasa, 28 Mei 2013

500 atlet triathlon ikuti "Ironman World Championship"

Jakarta RENANG INDONESIA - Sekitar 500 atlet triathlon (triathletes) akan berpartisipasi dalam kompetisi yang bertajuk "Ironman World Championship" yang diselenggarakan di Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, 31 Agustus mendatang.

"Baik triathletes maupun penggemar triathlon dan wisatawan kelas dunia akan merasakan kombinasi unik olahraga dan berwisata di MetaMan Bintan 2013," kata Direktur Metasport Nathalie Marquet saat konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Triathlon mengharuskan atlet-atletnya menguasai tiga olah raga "klasik", yaitu renang, balap sepeda, dan lari sebagai tes ketahanan utama.

Nathalie menyebutkan kompetisi yang pertama kali digelar di California, Amerika Serikat tahun 1974 itu menarik peserta dari 35 negara di seluruh dunia, di antaranya Indonesia, Australia, Inggris, Kanada, Jerman, Irlandia, Denmark, Italia, Singapura dan Thailand.

Dia menjelaskan ada dua kategori jarak yang dapat dipilih dalam kompetisi tersebut, yakni full iron man distance (3,8 kilometer berenang, 180 kilometer bersepeda dan 42,2 kilometer lari) serta half iron distance (1,9 kilometer berenang, 90 kilometer bersepeda dan 21,1 kilometer lari).

Nathalie mengatakan triathlete dunia telah mengonfirmasi untuk mengikuti kompetisi tersebut seperti juara kategori pria 2012 Brett Carter dari Australia, legenda Ironman Cameron Brown dari Selandia Baru dan Belinda Granger dari Australia.

Para peserta akan memperebutkan total hadiah yang mencapai 154 ribu dolar AS.

"Kami sangat menantikan kehadiran triathletes dan wisatawan kelas dunia di Bintan, baik mereka yang ingin mengikuti perlombaan, maupun mejelajah keindahan Pulau Bintan," ujarnya.

Om Wim Meninggal Dunia

JAKARTA, RENANG INDONESIA - Salah satu perintis renang modern di Indonesia, Willem Timothius Item meninggal dunia di Riverside, Amerika Setikat, Minggu (26/5).

Willem atau biasa dipanggil om Wim merupakan mantan perenang dan pelatih renang nasional. Ia juga mencetak perenang-perenang hebat Indonesia yang tak lain adalah anak-anaknya sendiri, Robert (Robby) Item, Gerald (Jerry) Item, John D (Johnny) Item, dan Dora Item.

Robert, Jerry, Johnny , dan Dora adalah mantan perenang berprestasi yang telah membawa bendera Merah Putih ke kancah internasional berkat didikan Willem yang dikenal sangat disiplin.

Salah satu puteranya, Jerry adalah atlet andalan Indonesia era akhir 1970-an hingga wal 1980-an. Pada masa itu, Indonesia merajai Asia Tenggara,  bahkan Jerry mampu merebut medali perak Asian Games. Jerry kemudian sempat menjadi pelatih tim nasional pada 2000-an sebelum pindah ke AS. Jerry bersama isterinya, Elfira Rosa Nasution, serta kedua anaknya, Nigel dan Nicole tinggal bersama Willem di Riverside,  Amerika.

"Saya tidak sempat kenal dekat dengan beliau tetapi Om Willem adalah tokoh yang menginspirasi. Beliau menerapkan konsep pengembangan renang yang sangat tepat pada masanya sehingga bisa membuat anak-anaknya menjadi perenang hebat," kata mantan perenang nasional, Richard Sam Bera, Senin (27/05).

"Dan, tidak hanya satu anaknya yang berhasil di renang, tetapi hampir semuanya," tambah Richard, yang merupakan generasi di bawah Jerry Item.

Selain itu, Richard juga memuji didikan Willem yang mewajibkan anak-anaknya menempuh pendidikan hingga universitas. "Tidak hanya itu, yang saya dengar lagi beliau sangat disiplin. Dan mewajibkan anak-anaknya melanjutkan pendidikannya hingga universitas meskipun tetap berprestasi di renang," kata Richard. Hal ini, lanjut dia, menjadi contoh bagi atlet renang hingga sekarang.

"Ini yang terus menjadi contoh hingga sekarang di dunia renang bahwa atlet renang jangan hanya berprestasi di renang, tetapi juga memikirkan pendidikan," ujar Richard. (Kompas.com)

Sabtu, 18 Mei 2013

DGP 2013, San Juan day 1: nice start for Chinese, Canadian and Dutch divers


SAN JUAN, Puerto Rico – Top qualifier China advance to the men’s 10m platform and women’s 3m springboard finals after finishing first in both events on the opening day of San Juan's Diving Grand Prix, organised from May 16-19.

Huo Liang (Group A) and Jiang Yang (Group B) finished 1-2 in the 10m platform with 526.75 and 489.75 points, respectively. Cristian Arayon (COL, 406.55 points) and Robert Paez (VEN, 404.15 points) from semi final A and Philippe Gagne (CAN, 389.00 points) and David Dinsmore (USA, 383.50 points) from semi final B also made it to the men's 10m platform final.
 

The big surprise on day 1 was the elimination from the women's 3m springboard of one of China's two divers competing in the event. Jiao Liu was bested by Dutch diver Celine Van Duijn, who qualified for the event along with teammate Inge Jansen. Canadians Aimee Harrison and Emma Friesen, and Qu Lin from China, also qualified for the women's 3m springboard final.

The finals for both events will be held on Saturday, May 18. 

World League, Asia/Oceania prelims: Australia, China and Japan on way to Super Final


Lausanne (SUI), AKUATIK INDONESIA – The men’s and women’s Asia/Oceania preliminary tournaments of the FINA Water Polo World League 2013 were held in Auckland (NZL) from May 9-14.
In the women's field, 2012 Olympic bronze medallist Australia and 2011 World silver medallist China finished 1-2 of the rankings. Australia totalled five victories while China walked away with four wins and one loss. In round 1, Australia edged China by a tight score of 15-13 before imposing a harsh 17-7 defeat to the Asian squad in round 4.
China was the easy winner of the men’s competition, remaining unbeaten in all four games. Runner-up Japan, whose team totalled six points, also secured a Super Final spot. In the last game, China crushed the home squad, New Zealand, 14-7.
Australia and China (as host) join Hungary, Italy, Russia and Spain, whose squads have also qualified for the women's Super Final taking place in Beijing (CHN) from June 1-6, 2013.
China and Japan will join European qualifiers Hungary, Montenegro, Russia (as host) and Serbia in the men's Super Final scheduled in Chelyabinsk (RUS) from June 11-16, 2013.
The remaining two men’s and women’s teams to take part in the Super Final will be decided at the end of the Americas preliminaries, starting May 24 in Los Alamitos (USA).

Final rankings Asia/Oceania (women):
1. AUS, 17 pts (6 wins); 2. CHN, 13 (4W, 2L); 3. NZL, 5 (2W, 4L); 4. JPN, 1 (6L)

Final rankings Asia/Oceania (men):
1. CHN, 12 pts (4W); 2. JPN, 6 (2W, 2L); 3. NZL, 0 (4L)

Rabu, 08 Mei 2013

Olimpiade Olahraga Siswa Nasional: Jawa Timur Juara Umum Olimpiade Siswa


SURABAYA, AKUATIK INDONESIA - Tim olimpiade siswa asal Jawa Timur berhasil keluar sebagai juara umum dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang berlangsung di Pontianak. Tropi tertinggi dan piala bergilir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun diboyong ke Kantor Dinas Pendidikan Jawa Timur, di Gengtengkali. Sebelumnya, Jawa Timur juga menjadi juara dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).
 
"Kita tinggal menunggu juara umum Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang saat ini sedang dilangsungkan. Tapi kami yakin, kita akan kembali juara umum mengingat bertahun-tahun kita selalu berprestasi di OSN," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun, Selasa (17/7/2012).

Harun optimistis, OSN yang selama ini menjadi andalan dan tradisi emas makin mengantarkan Jatim menjadi barometer prestasi pelajar seluruh Indonesia.

"Ini parameter prestasi siswa secara nasional. Mau olahraga, seni, sampai akademik ada di olimpiade siswa. Kita berhasil juara umum. Mau dari mana lagi," katanya.

Ajang tahunan O2SN tahun ini mengantarkan tim siswa Jatim menjadi juara umum dengan meraih 19 emas, 16 perak, dan 21 perunggu, yang berasal dari berbagai cabang olahraga.

"Ini prestasi luar biasa. Semua berkat kerja optimal Dinas Pendidikan seluruh kabupaten dan kota di Jatim. Kami bangga," ujar Harun.

Raihan prestasi ini meningkat lebih baik dibanding tahun lalu. Meski sebagai tuan rumah pada tahun 2011, tim Jawa Timur bahkan sulit untuk masuk peringkat tiga besar. Selain Jatim, Jawa Tengah juga menjadi juara umum karena mendapatkan jumlah medali yang sama. (KOMPAS.com)

Atlet Renang Jabar Berlatih di Kolam Indoor


BANDUNG, AKUATIK INDONESIA - Atlet renang Pelatda PON XIX/2016 Jawa Barat segera mengunakan kolam renang baru di kompleks Padjadjaran Sport Center Jalan Padjadjaran Kota Bandung.
   
"Pengerjaan kolam renang itu sudah menyelesaikan bagian kolamnya,tinggal dinding dan pengerjaan ’finishing.’ Diperkirakan Juni sudah bisa digunakan untuk berlatih," kata Sekum Pengda PRSI Jawa Barat Ferdia Yosef di Bandung, Jumat.
   
Kolam renang yang dibangun itu terletak di salah satu sudut di kawasan Padjadjaran Sport Center, tepatnya berdekatan dengan Wisma Atlet dan GOR Sasakawa.   Lahan yang sebelumnya kosong, berumput dan hanya digunakan untuk melakukan pemanasan oleh atlet, kini telah berubah menjadi sebuah kolam renang indoor.

Kolam renang tersebut, merupakan "kado" dari prestasi gemilang atlet-atlet cabang renang yang berhasil meraih 22 medali emas dari 30 medali emas yang diperebutkan di ajang PON XVIII/2012 di Riau.    "Selain untuk latihan atlet, diharapkan juga bisa digunakan untuk menggelar kejuaraan karena kolam renangnya berstandar seusai untuk bertanding," kata Ferdia Yosef.
    
Kolam renang indoor tersebut, merupakan kolam renang pertama yang dimiliki oleh KONI Jabar. Sebelumnya PRSI Jabar tidak punya kolam renang untuk berlatih sehingga harus dilakukan dengan cara berlatih di fasilitas milik pihak lain.
   
"Bagi atlet nasional memang tidak ada masalah dengan keterbatasan kolam renang selama ini, namun bagi atlet junior cukup bermasalah karena harus menggunakan fasilitas di tempat lain. Dengan adanya kolam baru ini diharapkan latihan bisa lebih maksimal," katanya.
    
Menurut Ferdia Yosef, kolam renang itu hanya diperuntukan bagi latihan atlet dan tidak akan dibuka kepada umum. Lokasinya di kawasan Jalan Padjadjaran dan fasilitas parkir yang memadai menjadikan kolam renang itu sangat strategis dan tidak sulit dijangkau oleh atlet.
    
"Yang perlu dipikirkan ke depan mungkin untuk mengukur suhu airnya, pasalnya kolam renang indoor biasanya sangat dingin karena tidak terkena matahari, sehingga perlu dicari jalan keluar untuk pengaturan temperatur air agar tidak terlalu dingin," kata Yosef.
  
Pasalnya, kata Yosef latihan atlet biasanya dilakukan pada pagi hari sehingga dipastikan kondisi airnya akan sangat dingin. Berbeda dengan kolam renang di ruang terbuka.  "Saya kira itu bisa diatasi, yang jelas perenang Jabar tidak perlu kesulitan lagi untuk berlatih," kata Ferdia Yosef. (Kompas.com)