Kamis, 21 November 2013

Kolam Renang Senayan Memprihatinkan

JAKARTA, (AKUATIK) – Kondisi kolam renang Senayan di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) cukup memprihatinkan. Pemandangan itu terlihat saat pelatih klub renang Pari Sakti, Raja M Nasution mengunjungi lokasi itu, Rabu (20/11). Dia hanya bisa termenung memandangi air kolam renang yang dulunya bening berubah hijau.
Ayah ratu renang Asia Tenggara Elvira Rosa Nasution ini merasakan sudah tak ada lagi perhatian Badan Pengelola Gelora Bung Karno (BPGBK). Bahkan ia menyebutnya kolam renang  benar-benar sudah berubah fungsi.
"Dulu, kegiatan olahraga lebih diprioritaskan pihak pengelola GBK. Kini, semua hanya tinggal kenangan. Sudah seminggu, anak-anak berlatih di air kotor berwarna hijau. Kasihan mereka jika terkena penyakit kulit. Saya sudah melapor ke pihak pengelola tapi tak ada perbaikan dilakukan terhadap pompa yang rusak," kata Raja Nasution.
Menurutnya, yang lebih parah lagi, kegiatan latihan renang sering sekali terganggu. Ini semua akibat kebijakan pengelola yang hampir setiap dua hari sekali menyewakan lahan untuk kegiatan yang tidak ada hubungan dengan olahraga di areal kolam renang.
Raja hanya bisa menyampaikan keluhan. Dia berharap Menpora Roy Suryo mendengar keluhannya. "Saya hanya bisa berharap pemerintah bisa mengembalikan kenangan itu. Kegiatan olahraga menjadi prioritas utama sehingga bisa lahir atlet renang berkualitas yang mampu membawa harum nama bangsa dan negara," ujarnya.
Mantan pemain polo air ini telah mengabdikan hidupnya untuk membina perenang. Bukan hanya empat anaknya dijadikan perenang nasional tetapi lewat tangan "dingin" nya banyak lahir perenang nasional yang berprestasi di SEA Games.
Di usia senja, Raja yang berada di kursi roda karena kakinya diamputasi akibat penyakit diabetes tetap saja semangat melatih. Teriakan kerasnya jelas terdengar saat memberikan instruksi.

"Saya itu tidak akan bisa lepas dari renang. Makanya, saya akan terus mengabdi untuk membangun prestasi olahraga renang," kata Raja yang didampingi anaknya Kevin dan Akbar Nasution menangani puluhan perenang berbagai usia yang berlatih di klub Pari Sakti. (suaramerdeka.com)

Pelatih Loncat Indah Puas dengan Hasil Kejurnas

Jakarta (AKUATIK)- Pelatih loncat indah pemusatan latihan nasional, Harli Ramayani, puas dengan hasil kejuaraan nasional loncat indah kelompok umur. Pasalnya, tiga anak asuhnya yang turun membela daerahnya masing-masing sukses membawa pulang medali.

“Ketiga atlet yang akan berangkat ke SEA Games Myanmar berhasil membawa medali emas,” kata Harli, Kamis, 21 November 2013. Mereka adalah Adityo Restu Putra mewakili DKI Jakarta, Dewi Setyaningsih (Jawa Tengah), dan Lina Dini Yasmin (DKI Jakarta).

Adityo merebut tiga medali emas dari nomor papan 1 meter (dengan nilai 473), 3 meter (508), dan menara 10 meter. Sementara Dewi menyumbangkan dua emas untuk nomor 3 meter (368,35) dan 1 meter (335,55). Sedangkan Lina merebut emas pada nomor andalannya 10 meter (357,01) dan dua perak untuk nomor 1 meter (332,55) dan 3 meter (340,80).

Kesuksesan atlet pelatnas merebut medali dalam Kejurnas, menurut Harli, dapat memberikan motivasi sebelum terjun ke ajang SEA Games Myanmar, yang menyisakan waktu kurang dari 30 hari. “Saya berharap mereka jadi makin bersemangat saat SEA Games nanti,” tutur Harli.

Kendati mendominasi Kejurnas, Harli menyatakan masih ada beberapa hal yang harus ditingkatkan. Salah satu yang ingin diperbaiki oleh Harli ialah teknik loncatan ketika masuk ke dalam air. “Saya ingin loncatan mereka lebih indah lagi, dan masih ada waktu untuk berbenah,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Adityo. Ia menilai teknik loncatan ketika meluncur ke air masih perlu diperbaiki. “Saya merasa masih kurang,” kata atlet berusia 17 tahun ini.

Namun Adityo menyatakan, dengan hasil ini, ia makin optimistis membela Indonesia pada SEA Games nanti. Di SEA Games, Adityo akan turun di tiga nomor, yaitu menara 10 meter di kelas individu dan sinkro serta papan 3 meter sinkro.

Lebih lanjut, Harli menilai keberhasilan tiga pemain nasional menyumbangkan medali dalam Kejurnas membuktikan bahwa atlet pilihannya bisa diandalkan. Adityo, misalnya, kata Harli, pada tiga nomor yang diikutinya mampu mengalahkan mantan atlet yang pernah membela SEA Games 2011, yaitu Lutfhi Niko Abdillah. “Selain itu, dengan usia mereka yang masih muda, kami jadi punya stok atlet untuk jangka panjang,” katanya. (TEMPO.CO,)

Selasa, 19 November 2013

BETAWI CUP 2013: Ajang Pemanasan Timnas Menuju SEA Games

JAKARTA (AKUATIK): Pelaksanaan turnamen polo air internasional Betawi Cup VIII/2013 di Cisarua, Jawa Barat, 21-24 November nanti, berbeda dari pelaksanaan sebelumnya. Pasalnya, event yang dilaksanakan dalam rangka HUT DKI Jakarta ini bukan hanya melibatkan timnas polo air yang dipersiapkan ke SEA Games Myanmar 2013, melainkan juga tim luar negeri yang berkualitas.
Sampai saat ini sudah tercatat delapan tim yang dipastikan tampil, yakni Uzbekistan, Guangzhou, Hunan dari China, Tim PON DKI Jakarta, dan Tim PON Jabar masing-masing dua tim, termasuk timnas polo air SEA Games 2013 yang diperkuat delapan atlet DKI Jakarta.
"Melalui Betawi Cup, kita tingkatkan prestasi polo air Indonesia, khususnya DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) DKI Jakarta Ratiyono di Jakarta, Senin (18/11).
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov PRSI DKI Jakarta Calvin Legawa mengatakan, Betawi Cup yang sudah digelar untuk ke delapan kalinya telah menghasilkan prestasi signifikan bagi DKI Jakarta. Hal ini bisa dilihat dengan diraihnya seluruh medali emas pada PON Riau 2012. Dan, tim polo air Ibu Kota juga tampil menjadi yang terbaik di event nasional, baik kejurnas maupun Liga Polo Air Nasional.
"Betawi Cup ini bukan hanya memberikan pengalaman bertanding bagi tim PON 2016 DKI Jakarta, melainkan bagi timnas SEA Games Myamar 2013. Tim luar negeri yang diundang kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan," kata Calvin, sembari menyebut tim polo air Hunan masuk sebagai tim tiga terbaik China.
"Saya tahu persis kualitas tim Hunan, karena tim PON DKI Jakarta pernah menjalani latihan dan uji coba bersama," ucap Calvin, yang menyebut target tim PON DKI Jakarta meraih perak, baik di putra maupun putri.
Dijelaskan Calvin, pertandingan polo air kali ini terpaksa digelar di luar Jakarta. Sebab, pada saat bersamaan, kolam renang Gelora Bung Karno dipergunakan untuk pelaksanaan Kejurnas Renang Indah serta Kejurnas Loncat Indah.
"Soal fasilitas kolam renang untuk meningkatkan prestasi akuatik tak perlu khawatir. Kita sudah merencanakan membangun kolam renang standar internasional di Rawamangun," tutur Ratiyono. (Suara Karya) 

KEJURNAS LONCAT INDAH: Dwi Setyaningsih Berjaya Rebut Emas Pertama

JAKARTA (AKUATIK): Atlet Pelatnas loncat indah Dwi Setyaningsih berhasil merebut medali emas pertama pada kejuaraan nasional loncat indah yang berlangsung di kolam renang Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Senin (18/11). Bagi atlet pelatnas, ajang ini boleh dibilang try in terakhir sebelum bertolak ke SEA Games Myanmar pada 5 Desember mendatang.
"Pada hari pertama pelaksanaan kejurnas loncat indah, Dewi berhasil meraih medali emas untuk nomor papan 1 meter," kata Ketua Komisi Loncat Indah Pengprov PRSI Jawa Tengah Maryono ketika dihubungi di Jakarta, kemarin.
Atlet asal Jawa Tengah ini meraih medali emas dengan nilai 335,15 sedangkan medali perak direbut atlet DKI Jakarta Lina Dini Yasmin dengan nilai 332,55, dan perunggu direbut oleh atlet Sumatera Selatan Siti Nursela dengan nilai 327,05.
Maryono mengatakan, Dewi masih berpeluang untuk menambah medali emas pada kejurnas yang berlangsung hingga Rabu (20/11) tersebut, karena yang bersangkutan masih akan turun pada dua nomor lagi yaitu papan 3 meter dan menara 10 meter.
Menurut dia, pesaing berat Dwi akan datang dari sesama atlet pelatnas yang dipersiapkan tampil pada SEA Games 2013 Myanmar, seperti Sari Ambarwati, Lina Dini Yasmin, dan Eka Purnama Endah.
Bagi atlet pelatnas, termasuk Dewi Setyaningsih, kejurnas di Jakarta tersebut hanya sebagai ajang pemantapan sebelum mereka tampil pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara di Myanmar mendatang.
Dijelaskan, tim loncat indah yang diterjunkan pada SEA Games di Myanmar mendatang sudah terbentuk sehingga penampilan mereka pada kejurnas mendatang sebagai ajang pemantapan saja.
Tim loncat indah Indonesia yang diturunkan pada SEA Games 2013 di Myanmar mendatang berjumlah enam orang. Mereka adalah Dewi Setyaningsih (Jateng), Andrian (DKI Jakarta), Sari Ambarwati (DKI Jakarta), Aditya Restu Putra (DKI Jakarta), Lina Dini Yasmin (DKI Jakarta), dan Eka Purnama Endah (Kalimantan Selatan).
Pada SEA Games mendatang Dewi bakal turun pada dua nomor yaitu menara 10 meter dan papan 3 meter. "Keikutsertaan Dewi pada nomor menara ini terbilang baru karena sebelumnya yang bersangkutan memiliki spesialisasi pada nomor papan (1 meter dan 3 meter)," katanya seperti dikutip Antara. (Suara Karya) 

Sabtu, 16 November 2013

SWIMMING WORLD CUP 2013, Beijing Day 2: Hosszu, Le Clos win FINA World Cup

Alia Atkinson
Zhou Xin, FINA Media Committee Member

AKUATIK. Big smiles and countless gold medals, Katinka Hosszu of Hungary and Chad Le Clos of South Africa became clinch the World Cup title for the second time, finishing on a high note at Beijing's last stop of the eight-meet circuit on November 14, 2013.

As the busiest swimmer of all, double World champion Hosszu seemed rusty in all her five finals on Thursday evening with no gold medal, claiming respectable silvers and bronzes instead.

Hosszu placed third in the 400m IM, clocking 4:27.66, and third again in the 100m backstroke (57.92) while Emily Seebohm of Australia took out the latter event in 57.22 and Daryna Zevina of Ukraine 57.56 finished second.

In the women's 200m butterfly, Hosszu lost her lead in the last 25m and had to concede to a silver medal in 2:05.25. Hosszu took eighth in the 50m butterfly in 27.03 while Sarah Sjoestroem of Sweden swept the event in 25.24.

Spain's Mireia Belmonte broke Hosszu's winning streak by touching first in the 400m individual medley (4:25.23) and 200m butterfly (2:04.20). Alicia Coutts of Australia won the women's 100m individual medley in 58.08, beating Jamaica's breaststroker Alia Atkinson (58.71) and Hosszu (58.92).

"I've won the whole overall today, though there is no more gold medal, no more World record here. I'm happy with it. It's my second time to be the overall winner. After racing so many events, I was a little bit tired. I think I'm a medley swimmer, I like to swim the IM, butterfly, backstroke... I like them all," smiled Hosszu who walked away with the prize money of 100, 000 US dollars.

In other women's events, local hope Shao Yiwen bagged the only gold medal for China in the 400m freestyle in 3:58.92, beating Lauren Boyle of New Zealand, second in 3:59.25. Belmonte completed the podium in 3:59.46. Mio Motegi and Sakiko Shimizu gave Japan a 1-3 in the women's 200m breaststroke, clocking 2:20.23 and 2:24.56, respectively. He Yun of China placed second in 2:23.80

Alia Atkinson of Jamaica was the fastest in the 50m breaststroke in 29.20, followed by Dorothea Brandt of Germany (30.11) and Suo Ran of China (30.27). The Campbell sisters gave Australia a 1-3 finish again in the 100m freestyle as Cate snatched the gold in 51.59 and Bronte the bronze in 52.57. Sarah Sjoestroem of Sweden took the silver in 52.41.

Olympic champion Chad Le Clos of South Africa celebrated two more victories in the 100m butterfly (49.41), where he out-touched Thomas Shields (USA) by 0.04 second, and the 200m IM (1:52.60), ahead of Chinese Wang Shun and Mao Feilian (1:53.59 and 1:55.20, respectively).

"I knew that the Beijing stop would be hard for me because I'm very tired after so many stops. All I want to do is to make sure I can win as many gold medals as possible. I'm happy with my two golds and happy to be the overall winner for the second time," said Le Clos.

Russian Vladimir Morozov dominated the operation in his pet event, the 50m freestyle, touching home in 20.91, ahead of Anthony Ervin (USA, 21.07) and Roland Schoeman (RSA, 21.11).

"I swam three finals in three strokes tonight. It's a little bit too much. I need more time to recover, so my 50m freestyle is not as good as I expected. But I did a PB in the breaststroke. I like sprint events in different strokes but freestyle is my best," said Morozov.

In other men's events, Hao Yun of China led the way in the first 1300m before Myles Brown of South African had a strong comeback in the last 200m, winning the men's 1500m freestyle in 14:41.63. Hao and Gergely Gyurta of Hungary were second and third, respectively in 14:42.38 and 14:45.53.

Australia's Thomas Fraser-Holmes won the men's 200m freestyle in 1:43.09 while teammate Robert Hurley was second in 1:43.67 and Pawel Korzeniowsky of Poland, third in 1:43.69. The 100m breaststroke gold was reserved for Daniel Guyrta of Hungary, first in 57.34. Eugene Godsoe (USA) completed a sweep in the men's backstroke events, adding two more golds in the 50m (23.07) and 200m (1:51.29) to his previous victory in the 100m on Day 1. 

Tommaso D'Orsogna, Travis Mahoney, Cate Campbell and Bronte Campbell of Australia set a World Cup record in the mixed 4x50m freestyle relay in 1:30.52. China took second and Brazil third, in 1:30.89 and 1:31.45 respectively.

THE BEST PERFORMERS IN BEIJING

Men
1. MOROZOV Vladimir (RUS): 50.97 - 984 pts - 100m IM
2. SANTOS Nicholas (BRA): 22.13 - 955 pts - 50m fly
3. LE CLOS Chad (RSA): 49.41 - 944 pts - 100m fly

Women
1. HOSSZU Katinka (HUN): 2:05.07 - 988 pts - 200m IM
2. COUTTS Alicia (AUS): 58.08 - 982 pts - 100m IM
3. CAMPBELL Cate (AUS): 51.59 -    966 pts - 100m free


TOP-3 OF THE OVERALL SERIES:

Men
1. LE CLOS Chad (RSA) - 574 pts
2. MOROZOV Vladimir (RUS) - 414 pts
3. HURLEY Robert (AUS) - 285 pts

Women
1. HOSSZU Katinka (HUN) - 840 pts
2. ATKINSON Alia (JAM) - 288 pts
3. BELMONTE Mireia (ESP) - 280 pts

Selasa, 12 November 2013

SWC 2013: Four WR highlight successful rendezvous in Tokyo (JPN)

Chad le clos
AKUATIK. Lausanne (SUI), November 10, 2013 – The seventh leg of the FINA Swimming World Cup 2013, on November 9-10 in Tokyo (JPN) was highly successful, producing four new World Records and three World Cup records. Individually, Yulia Efimova, from Russia, set a world mark in the women’s 50m breaststroke, while Australia was outstanding in the mixed relays. At the end of the two-day rendezvous, both Katinka Hosszu (HUN) and Chad Le Clos (RSA) reinforced their lead of the third cluster and of the overall ranking of the competition.  

On Day 1, Hungary’s Daniel Gyurta established a new World Cup record in the men’s 200m breaststroke, getting the gold in 2:01.30. The Magyar swimmer improved his own mark set in August in Berlin (GER), during the second leg of the series, where he had swum the distance in 2:01.37. The second World Cup of the session was obtained by Alicia Coutts, from Australia, in the women’s 100m butterfly – 55.30, better than the 55.46 set in November 2009 by her compatriot Felicity Galvez in Stockholm (SWE).

Australia continued to shine by improving the World Record in the mixed 4x50m medley relay, in a time of 1:37.84, faster than the previous best of 1:38.02 set also by the Australians in Singapore (SIN) on November 5. Moreover, Chad Le Clos had three wins – men’s 50m and 200m butterfly, and 400m IM -, and Katinka Hosszu established the most valuable performance of the day, clocking 2:04.52 in the women’s 200m IM (1001 points).

On Day 2, Yulia Efimova clocked 28.71 in the 50m breaststroke, bettering the previous WR set by Jessica Hardy (USA) in November 2009, in a time of 28.80. The remaining two WR of the competition were established by the mixed 4x50m free relay of Australia, first setting a new best mark of 1:31.13 in the heats and then further improving it on a 1:29.61 effort in the finals.

Kosuke Hagino made the day for the Japanese fans, with a new World Cup record in the men’s 200m IM, touching in 1:51.50, faster than the time recorded (1:51.55) by Darian Townsend (RSA) in November 2009. Almost at the end of the meet, Hosszu and Coutts shared the best performance of the meet, after their joint win in the 100m IM – 57.53, worth 1010 FINA Points. 

The FINA Swimming World Cup will conclude in Beijing (CHN), on November 13-14, 2013.

Provisional leaders of the third Cluster after the 7th meet:

Men
1. LE CLOS Chad (RSA) - 179 pts
2. MOROZOV Vladimir (RUS) - 105 pts
3. GYURTA Daniel (HUN) - 81 pts

Women
1. HOSSZU Katinka (HUN) - 180 pts
2. COUTTS Alicia (AUS) - 87 pts
3. EFIMOVA Yulia (RUS) - 86 pts

Provisional leaders of the World Cup after the 7th meet:

Men
1. LE CLOS Chad (RSA) - 511 pts
2. MOROZOV Vladimir (RUS) - 345 pts
3. HURLEY Robert (AUS) - 252 pts

Women
1. HOSSZU Katinka (HUN) - 759 pts
2. ATKINSON Alia (JAM) - 255 pts
3. BELMONTE Mireia (ESP) - 238 pts

Sabtu, 09 November 2013

Berlatih di China, Timnas Polo Air semakin Solid

AKUATIK Jakarta: Performa dan kekompakan timnas polo air Indonesia mengalami peningkatan setelah menjalani pelatihan di Guangzhou, China. Hal itu terlihat dari uji tanding dengan timnas junior China.

"Dalam seminggu mereka bisa menjalani tiga kali uji tanding. Dari laporan yang saya terima, hasil yang didapat timnas Indonesia semakin membaik. Bila sebelumnya kalah telak, sekarang bisa semakin memperkecil ketertinggalan," ujar Kepala bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Heru Purwanto, Kamis (7/11).

PB PRSI mengirimkan sembilan atlet timnas polo air ke China pada pertengahan Oktober lalu untuk meningatkan daya tahan dan teknik timnas polo air.

Timnas indonesia diasuh oleh pelatih asal China Chai Shu Li selama menjalani pemusatan latihan di 'Negeri Tirai Bambu' tersebut.

Timnas polo air sebenarnya berisi 13 atlet. Sebanyak empat atlet baru lolos seleksi setelah Liga Polo Air seri III di Surabaya akhir pekan lalu. Mereka baru akan menyusul ke China pada Jumat (8/11).

PB PRSI hanya menurunkan tim putra karena kategori putri tidak dipertandingkan di SEA Games Myanmar.

Pemusatan latihan di China, lanjut Heru, baru akan berakhir pada 16 November mendatang.

"Setelah itu, mereka akan kembali ke Indonesia untuk berlaga di ajang Piala Betawi pada 21-24 November. Di ajang itu, mereka akan berhadapan dengan Uzbekistan dan China," imbuh Heru.

Meski sudah melakukan latihan di China, Heru mengungkapkan target realistis polo air Indonesia di ajang SEA Games hanyalah medali perak.

Pasalnya, selama ini, medali emas cabang olahraga polo air di pesta olahraga negara Asia Tenggara itu tidak pernah lepas dari tangan Singapura.

Singapura juga mempersiapkan dengan serius timnas polo arinya. Negeri jiran itu mengirimkan atlet mereka berlatih di Serbia yang merupakan pemegang juara dunia Polo Air.

Namun, menurut Heru, peluang untuk mengalahkan Singapura bisa terwujud. Hal itu berasal dari kemenangan timnas U-17 polo air Indonesia. Mereka mengalahkan Singapura pada Kejuaraan junior Asia beberapa waktu lalu.

Saat itu, Indonesia berhasil menjadi yang terbaik di Asia Tenggara meski hanya finish di peringkat 4.

"Tiga pemain U-17 itu, saat ini, membela timnas senior. Jadi, kami cukup yakin bisa mengalahkan Singapura. Andai kategori Putri dipertandingkan, mungkin peluang kami akan lebih besar lagi," tandas Heru. (METRONEWS.COM)

Le Clos dan Atkinson Perenang Terbaik di Piala Dunia Renang FINA Singapura

Mixed 4x50m Medley
SINGAPURA, RENANG — Perenang putra Afrika Selatan, Chad LeClos, dan atlet putri Jamaika, Alia Atkinson, menjadi perenang terbaik dalam Piala Dunia Renang FINA di Singapura, 5-6 November 2013.

LeClos mengumpulkan 1.015 poin serta mengumpulkan lima medali emas dan sebuah rekor dunia. Rekor dunia kolam jarak pendek untuk nomor 200 meter gaya kupu-kupu dibuat LeClos pada hari pertama, Selasa (5/11/2013), dengan catatan waktu 1:42,29. Ia mengatasi perenang Australia, Thomas Fraser-Holmes, yang menempati posisi kedua dan Robert Hurley di posisi ketiga.

Perenang Afrika Selatan ini juga meraih medali emas di nomor 100 meter gaya kupu-kupu  dengan catatan waktu 50,04 detik. Ia terpaut 0,05 detik di depan Konrad Czerniak dari Polandia dan perenang Australia, Tommaso D'Orsogna, dengan 50,86 detik.

Emas kelima diraih di nomor 200 meter gaya ganti perorangan dengan catatan waktu 1:53,36 mengatasi Fraser-Homes dan atlet Brasil, Henrique Rodrigues.

Sementara atlet putri Jamaika, Alia Atkinson, mampu mengumpulkan poin lebih banyak dari perenang putri Hongaria, Katinka Hosszu. Ia meraih poin terbanyak (985 poin) saat menjuarai 50 meter gaya dada dengan catatan waktu 28,94 detik. Sementara Hosszu mengumpulkan 982 poin yang diperolehnya saat menjuarai 200 meter gaya ganti perorangan dengan catatan waktu 2:05,33.

Piala Dunia Renang FINA di Singapura merupakan seri keenam dari delapan seri. Dua seri terakhir akan berlangsung di Tokyo, Jepang (9-10 November 2013), dan Beijing (13-14 November 2013).

Hingga seri keenam di Singapura, Chad LeClos dan Katinka Hosszu masih memimpin peringkat untuk sementara. LeClos diikuti oleh perenang Rusia, Vladimir Morozov, serta perenang Australia, Robert Hurley. Sementara Hosszu diikuti Alia Atkinson serta perenang Spanyol, Mireia Belmonte. (kompas.com)

Kamis, 07 November 2013

SWIMMING WORLD CUP 2013 : Chad le clos (RSA) shines again in singapore

Chad Le Clos
AKUATIK. South African Chad Le Clos and Hungary's Katinka Hosszu, the current leaders of the FINA Swimming World Cup 2013, continued their gold rush - each bagging five gold - at the sixth stop of the Series (and first of Cluster no.3), held in Singapore from November 5-6.

Le Clos has now 17 golds to his name for an overall tally of 25 medals while Hosszu maintains her "golden girl" status with 43 medals, 25 of them gold. Le Clos also registered the meet's top score (1015 points) with a record-breaking victory in the 200m fly (1:48.56). Alia Atkinson from Jamaica was the best performer among women with a swift 28.94 in the 50m breast (985 points). Among those producing fine performances in Singapore were:

Vladimir Morozov (RUS): 3 gold (50m and 100m free, 100m IM), 1 silver (100m breast)
Daniel Gyurta (HUN): 2 gold (100m and 200m breast)
Robert Hurley (AUS): 1 gold (400m free), 2 silver (100m, 200m back), 1 bronze (200m free)
Eugene Godsoe (USA): 3 gold (50m, 100m and 200m back)
Thomas Fraser-Holmes (AUS): 1 gold (400m IM), 3 silver (200m free, 400m free, 200m IM)
Alia Atkinson (JAM): 2 gold (50m and 100m breast), 1 bronze (100m IM)
Lauren Boyle (NZL): 2 gold (400m and 800m free)
Cate Campbell (AUS): 2 gold (50m and 100m free)
Sarah Sjoestrom (SWE): 1 gold (50m fly), 1 silver (100m free), 2 bronze (200m free and 100m fly)
Emma McKeon (AUS): 1 gold (200m free), 2 bronze (100m free and 50m fly)
Local hope Tao Li picked up silver in the women's 50m butterfly, her seventh medal in the Series so far. A record 281 swimmers (162 men and 119 women) took part in the Singapore leg. Singapore hosted the World Cup for the seventh time.
Provisional leaders of the overall ranking:

Men
1. LE CLOS Chad (RSA) - 436 points
2. MOROZOV Vladimir (RUS) - 303 points
3. HURLEY Robert (AUS) - 216 points


Women
1. HOSSZU Katinka (HUN) - 675 points
2. ATKINSON Alia (JAM) - 228 points
3. BELMONTE Mireia (ESP) - 214 points

DKI Kembali Gelar Kejuaraan Polo Air Piala Betawi

POLO AIR. Jakarta: Untuk kali kedelapan, Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) DKI Jakarta akan kembali menggelat kejuaraan polo air internasional bertajuk Piala Betawi. Kali ini, kejuaraan yang diikuti oileh tim-tim polo air terbaik dunia itu akan dilaksanakan di kolam renang Seruni, Bogor, Jawa Barat 21-24 November mendatang.

Ajang tersebut juga akan dijadikan sebagai ajang ujicoba terakhir tim nasiona polo air Indonesia yang dipersiapkan untuk SEA Games 2013 Myanmar, "jadi tim polo air putra Indonesia yang disiapkan di SEA Games akan main disini setelah pulang dari China," ujar Ferry Lubis, ketua komisi teknik polo air Pengprov PRSI DKI Jakarta di sela-sela pelantikan pengprov PRSI DKI Jakarta periode 2013-2017 di Jakarta, Selasa (29/10).

Beberapa negara yang sudah dipastikan mengikuti kejuaraan Piala Betawi antara lain, China, Uzbekistan, Malaysia dan australia. Indonesia yang sudah dua kali menjuarai Piala Betawi kali ini menargetkan untuk bisa menjuarai event rutin pengrov PRSI DKI Jakarta itu.

Ketua umum pengrpov PRSI DKI Jakarta, Rudy Salahudin mengatakan, ajang tersebut juga akan menjadi salah satu sarana membenahi database prestasi atlet DKI Jakarta untuk dikirimkan ke ajang kejuaraan nasional maupun internasional.

"Jadi pola perekrutan atlet untuk masuk Pelatda atau dikirim ke Pengurus Besar untuk masuk Pelatnas nantinya akan melalui data prestasi resmi yang ada di database," tandasnya. (Metrotvnews.com,)