Tampilkan postingan dengan label BERITA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BERITA. Tampilkan semua postingan

Rabu, 08 Januari 2014

Indonesia usulkan 20 cabang POM ASEAN di Palembang

Palembang - AKUATIK - Tuan rumah Indonesia mengusulkan 20 cabang olahraga untuk digelar pada perhelatan Pekan Olahraga Mahasiswa ASEAN ke-17 atau "ASEAN University Games" di Palembang, pada pertengahan 2014.

"Sementara ini panitia telah mengantongi 20 cabang olahraga yang telah disampaikan pada pertemuan pertama dengan para perwakilan negara peserta beberapa waktu lalu," kata anggota Panitia Persiapan POM ASEAN Sumsel Maryama Bustam di Palembang, Selasa.

Menurut Maryama yang juga Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Sumatera Selatan itu, keputusan cabang olahraga dipertandingan ini belum final karena akan ditinjau pada pertemuan lanjutan.

Ia mengemukakan, pertemuan lanjutan tersebut akan dilaksanakan di Palembang, 22-24 Januari 2014 yang juga membahas kesiapan tuan rumah secara keseluruhan.

Adapun ke-20 cabang olahraga tersebut, atletik, akuatik, pencak silat, catur, bulutangkis, bola basket, taekwondo, karate, judo, panahan, petanque, bola voli indoor, bola voli pantai, sepak bola, sepak takraw, tenis meja, futsal, tenis lapangan, sepatu roda, dan wushu.

"Kemungkinan besar akan ada permintaan tambahan cabang olahraga karena secara lisan Singapura dan Malaysia sempat menyampaikan meminta digelarnya net ball, ruqby, hoki dan tenpin bowling," katanya.

Namun, keputusan final akan berada ditangan Indonesia, karena bertindak sebagai tuan rumah.

"Nanti ditinjau lagi pada rapat lanjutan karena sebagai acuan saja, pada ajang dua tahun lalu di Laos hanya mempertandingkan 17 cabang olahraga," katanya.

Selain memutuskan cabang olahraga yang akan dipertandingkan, pertemuan tersebut juga bermaksud memantapkan tanggal pelaksanaan POM ASEAN ke-17, mengingat tuan rumah sempat menyampaikan keinginan dilaksanakan seusai pemilihan umum presiden.

Sementara, terkait dengan kesiapan arena, ia mengatakan tidak perlu diragukan karena Palembang pernah menjadi penyelenggara Islamic Solidarity Games III, 22 September-1 Oktober 2013.

"Pada pertemuan sebelumnya sempat ada peninjauan langsung ke lapangan yakni ke Kompleks Olahraga Jakabaring Palembang dan pada prinsipnya sudah tidak ada masalah lagi," katanya..

Sebanyak 5.000 orang atlet dan 2.000 orang ofisial diperkirakan mengikuti ajang bergengsi antarmahasiswa Asia Tenggara ke-17 itu. Meski perhelatan itu tidak seakbar SEA Games, namun secara jumlah peserta akan meningkat tiga kali lipat menyusul peran Sumsel sebagai tuan rumah tunggal ASEAN University Games. (ANTARA News) 

Minggu, 29 Desember 2013

KRAPSI 2013: Ketika Radja Nasution Marah

JAKARTA, AKUATIK - Bagi Radja Nasution, kolam renang adalah rumah keduanya, karena itulah ia marah sekali ketika diminta "meninggalkan" rumahnya itu.

Di ajang kejuaraan renang Antar perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) 2013, Radja Nasution selalu hadir di pinggir kolam.  Kondisi fisiknya yang sudah jauh menurun setelah operasi  amputasi kaki kanannya, membuat Radja harus selalu duduk di kursi roda.

Sosok radja yang duduk sendirian di tepi kolam renang agaknya dianggap mengganggu jalannya perlombaan. KRAPSI 2013 ini memang dilaksanakan oleh event organizer Dinov PROGRESS Indonesia.

Saat Radja tengah menerima seorang kerabatnya dari Jambi di tepi kolam, mereka diminta pindah ke tribun atas, seperti para penonton lainnya.

Radja yang pernah menjadi pelatih nasional saat itu mengaku tidak marah karena tahu event organizer ini tidak berpengalaman menyelenggarakan event kejuaraan renang, sehingga tidak mengenal insan olah raga renang Indonesia.

"Saat itu saya hanya mengatakan, saya mengerti kamu tidak mengenal saya yang sudah dalam kondisi seperti ini. Kalau kamu lakukan waktu saya masih sehat, kamu yang akan saya usir," kata Radja, Sabtu (28/12/2013).

"Bagi saya tidak apalah kalau yang tidak mengenal itu orang yang awam  dunia renang, karena nyatanya menteri seperti Roy Suryo saja masih mengenali dan menghormati saya," lanjutnya.

"Saya marah lebih karena saat itu tengah berbicara dengan orang yang jauh-jauh datang dari Jambi, hanya untuk memberikan sesuatu buah tangan kepada saya. Kok malah diusir," kata Radja lagi.

Radja Nasution yang aktif sebagai pelatih sejak 1980-an memang "dipaksa" beristirahat karena kondisi fisik yang didera penyakit diabetes mellitus. Pendiri perkumpulan renang Pari Sakti Jakarta ini bahkan sudah menyerahkan operasional kepelatihan  klubnya pada putera puterinya, mantan perenang M. Akbar Nasution dan Kevin Rose Nasution.

KRAPSI ke 35 di stadion renang GBK Senayan berlangsung 26-29 Desember 2013 dengan turunnya para atlet renang nasional seperti Triady Fauzi, Gde Siman Sudartawa, Ricky Anggawijaya, Ressa Kania Dewi dan lainnya.

KRAPSI akan berakhir Minggu (29/12/2013) dengan selingan acara hiburan berupa penampilan band bocah COBOY Junior. (Kompas.com)

Selasa, 17 Desember 2013

SEA GAMES 2013: Kuartet Putra Indonesia Pertahankan Dominasi

NAYPYIDAW, AKUATIK — Triady Fauzi dan kawan-kawan mempertahankan emas nomor 4 x 100 meter gaya ganti estafet putra setelah menjadi yang tercepat di Wunna Theikdi Aquatic Stadium, Naypyidaw, Myanmar, Senin (16/12/2013).

Kuartet Indonesia yang terdiri dari I Gde Siman Sudartawa (gaya punggung), Indra Gunawan (gaya dada), Glenn Victor Sutanto (gaya kupu-kupu), dan Triady Fauzi (gaya bebas) merebut emas dengan mencatat waktu 3 menit 41,65 detik.

Ini merupakan pengulangan prestasi tim Indonesia dengan materi perenang yang sama seperti pada SEA Games ke-26 di Palembang, 2011 lalu.

Dalam acara terakhir lomba renang di Wunna Theikdi tersebut, medali perak direbut oleh tim Singapura dengan catatan waktu 3 menit 43,62 detik, sementara perunggu direbut oleh tim Thailand setelah membukukan waktu 3 menit 47,94 detik.

Aura kemenangan tim renang Indonesia ini sudah terlihat sejak perenang pertama, I Gede Siman Sudartawa, turun di gaya punggung. Atlet kelahiran Bali ini langsung memimpin perenang lainnya pada 100 meter pertama.

Setelah itu, Indra Gunawan yang turun di nomor gaya dada juga sulit terkejar oleh perenang lain. Saat perenang ketiga, Glenn Victor, tampil, Singapura yang menurunkan Joseph Isaac sempat memperkecil jarak. Glenn mencatat 53,61 detik, sementara Schooling mencatat waktu 51,98 detik.

Namun, upaya perenang negara lain untuk menyodok pun dipupuskan oleh Triady Fauzi yang turun di nomor gaya bebas. Peraih dua emas dari nomor 50 dan 100 meter gaya bebas ini langsung melesat hingga finis di posisi terdepan.

Triady atau Aji mencatat waktu 49,97 detik, yang bahkan lebih baik saat di nomor individual (49,99 detik). Adapun atlet terakhir Singapura, Clement Lim, mencatat waktu 50,24 detik.

Di hari terakhir cabang renang ini, Indonesia juga menambah satu medali perak lewat perenang putri Ressa Kania Dewi. Di nomor 400 meter gaya ganti, Ressa atau Echa mencatat waktu 4 menit 59,49 detik.

Atlet-atlet lainnya yang turun pada hari ini gagal meraih medali. Di nomor 200 meter gaya bebas putra, Ricky Anggawijaya menempati urutan ke-7 dengan catatan waktu 1 menit 54,82 detik, sementara Alexis Wijaya Ohmar di tempat kedelapan (1 menit 55,02 detik).

Di nomor 200 meter gaya bebas putri, dua atlet Indonesia menempati urutan ke-7 dan ke-8. Patricia Yosita mencatat waktu 27,31 detik, sementara Kathriana Mella 27,84 detik.

Roderick Luhur di nomor 200 meter gaya kupu-kupu putra berada di urutan ke-6 dengan 2 menit 8,04 detik, sementara Monalisa Lorenza berada di urutan ke-4 nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri dengan catatan waktu 2 menit 15,02 detik.

Dengan tambahan emas dari nomor estafet ganti putra, kontingen renang Indonesia telah mempersembahkan 5 emas, 6 perak, dan 4 perunggu. Selain dua dari Triady (50 dan 100 meter gaya bebas), medali emas dipersembahkan oleh Siman Sudartawa dari gaya punggung 100 meter dan Ricky Anggawijaya dari 200 meter gaya punggung.

Singapura menjadi negara peraih medali terbanyak dengan mengumpulkan 11 medali emas, 9 perak, dan 10 perunggu.

Hasil tim Indonesia ini sebenarnya berada di bawah target yang diberikan buat cabang renang, yaitu 6 medali emas. Satu medali emas yang lepas dari target adalah 100 meter gaya dada putra.

Pelatih Albert C Sutanto mengaku masih banyak yang harus diperbaiki untuk mencapai prestasi puncak, termasuk di lingkungan regional seperti Asia Tenggara. "Ke depan, masih banyak yang harus diperbaiki, termasuk memperbanyak turun di event yang lebih besar. Selama ini, masih kurang," kata Albert seperti dikutip Antara. (KOMPAS.com)

Sabtu, 14 Desember 2013

SEA GAMES 2013: Triady pecahkan rekor 100 meter gaya bebas

Naypyitaw - AKUATIK - Perenang Indonesia, Triady Fauzi Sidiq, memecahkan rekor SEA Games 2013 di Wunna Theikdi Aquatic Stadium, Naypyitaw, Myanmar, Jumat setelah menjadi yang tercepat di nomor 100 meter gaya bebas.

Atlet asal Ciamis Jawa Barat ini mampu membukukan catatan waktu 49,99 detik sedangkan rekor SEA Games sebelumnya adalah 50,16 detik yang dipegang atlet Malaysia, Daniel William. Dengan hasil ini Trady berhak mendapatkan medali emas.

Untuk medali perak direbut asal Vietnam, Quy Phuoc Hoang dengan catatan waktu 50,52 detik dan perunggu direbut atlet asal Singapura, Kai Quan Danny Teo dengan catatan waktu 50,83 detik.

"Terus terang kaget (pecah rekor). Ada rasa tidak menyangka mampu memecahkan rekor," kata Triady Fauzi usai menerima medali emas.

Menurut dia, untuk meraih emas bukan perkara mudah karena atlet dari negara lain juga berusaha menjadi yang tercepat. Namun, pihaknya sudah optimis sejak perlombaan belum dimulai.

Hasil yang diraih, kata dia, merupakan hasil kerja keras selama latihan atas bimbingan jajaran pelatih. Selain itu dukungan dari keluarga juga menjadi salah satu penyemangat.

"Kuncinya adalah speed dan power," kata Triady dengan badan yang sedikit gemetar.

Ditanya kemenangan itu dipersembahkan untuk siapa, atlet andalan Indonesia itu mengaku untuk keluarga yang selama ini mendukung penuh karirnya. Selain itu untuk jajaran pelatih.

"Yang paling pasti buat Indonesia," katanya menambahkan.

Jika Triady Fauzi mampu mempersembahkan emas, Indra Gunawan yang turun di 100 meter gaya punggung hanya mampu meraih medali perak. Atlet yang turun di lane tiga hanya kalah tipis dari atlet Thailand yang merebut emas yaitu Radomyos Matjiur.

Bagi kontingen Indonesia, emas yang diraih yang direbut Triady Fauzi adalah yang kedua. Sebelumnya Ricky Anggawijaya mampu mempersembahkan emas dari nomor 200 meter gaya punggung. (ANTARA News) 

Sabtu, 07 September 2013

KONI melantik Pengurus PRSI

Ketua Umum KONI melantik dan mengukuhkan kepengurusan PB PRSI masa kerja periode 2013-2017. Ketua Umum PB PRSI Sandiaga Uno bersama sekitar 40 anggota pengurus dilantik di Gedung Serba Guna Senayan, 6 September. Dalam kepengurusan yang baru beberapa wajah baru masih muda muncul tapi sebagian besar wajah lama yang sudah senior.





Kamis, 05 September 2013

Besok Pengurus PRSI dilantik

Sandiaga Uno
Makassar, AKUATIK - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) terpilih Sandiaga Uno, dijadwalkan dilantik secara resmi di Jakarta, 6 September 2013.

Staf Ahli PB PRSI Abdul Muin, di Makassar, Selasa, mengatakan proses pelantikan Sandiaga yang terpilih secara aklamasi dalam Munas PRSI di Bogor, Jawa Barat, 5-7 April 2013 itu akan dilakukan seusai shalat Jumat (6/9).

"Rencananya setelah jumatan. Saya yang kembali dipercaya menjabat staf ahli PRSI juga akan hadir dalam acara pelantikan bersama Sekum PRSI Sulsel Aksa Amir yang ditunjuk mengisi posisi bidang organisasi," jelasnya.

Ketua Harian PRSI Sulsel itu menjelaskan, pelantikan Ketua Umum PB PRSI diharapkan menjadi momen kebangkitan prestasi renang Indonesia di tingkat internasional. Dirinya juga optimistis prestasi renang akan semakin meningkat di bawah kepemimpinan Sandiaga Uno.

"Sandiaga Uno memiliki banyak pengalaman mengurus olahraga. Mudah-mudahan dengan kepemimpinan yang baru semakin meningkatkan prestasi renang Indonesia termasuk di SEA Games Myanmar 2013," katanya.

Selain agenda pelantikan pengurus periode 2013-2017, PB PRSI juga mengagendakan penentuan timnas polo air SEA Games dilakukan setelah pelaksanaan Liga Polo Air seri III di Surabaya, 30 Oktober 2013.

Dari Kejurnas yang merupakan seleksi terakhir tersebut, 18 nama yang masih tersisa akan diciutkan menjadi 15 atlet yang merupakan tim inti SEA Games 2013.

Menurut dia, meski akan ditentukan pada seleksi terakhir di Surabaya, namun pihaknya sudah memiliki penilaian sementara terhadap atlet yang dinilai punya peluang memperkuat Indonesia pada ajang olahraga terbesar se- Asia Tenggara tersebut.

Dari laporan hasil Liga Polo Air II di Bandung, 27-30 Agustus 2013, lanjut dia, diketahui beberapa atlet memang tampil cukup konsisten. Seperti yang diperlihatkan kedua atlet asal Sulsel yakni Hasril Mamma dan Kaled.

"Sesuai laporan dari tim penilai bahwa kedua atlet Sulsel itu memiliki peluang besar tampil di SEA Games. Namun demikian kita tetap akan melihat pada saat seleksi terakhir akhir Oktober mendatang," ucapnya. (Antara)

Senin, 02 September 2013

World Junior Swimming Championships: High-level performances in Dubai (UAE)

Ruta Meilutyte & Mackenzie Horton
Lausanne (SUI), AKUATIK (August 31, 2013) – The fourth edition of the FINA World Junior Swimming Championships, held in Dubai (UAE) from August 26-31, 2013 produced an amazing number of 47 Championships Records, and consecrated many stars in the iconic Hamdan Sports Complex.

Among men, Mackenzie Horton (AUS) won four individual gold medals, getting all the titles from 200m to 1500m free. In the women’s field, the most successful swimmer was Ruta Meilutyte, from Lithuania, who also left the United Arab Emirates with four individual victories. Meilutyte, 2012 Olympic champion, and already a world winner at senior level, dominated, as expected, in the breaststroke events, but competed with success in new distances (gold medal in the 50m free, for example).

The medal table was topped by Australia, with 10 gold medals, ahead of Russia and the US team, both finishing with nine titles. The North American delegation won the trophies of the team competitions in both the boys’ and the girls’ fields, receiving the overall Championship Trophy.

This world junior event in Dubai (UAE) closed a busy summer, which included the 15th FINA World Championships in Barcelona (ESP) and the two first legs of the FINA Swimming World Cup (in 25m-pool). In these two major senior events, 16 World Records have been established.

The competition programme in Dubai comprised 42 events, including the 4x100m free and medley mixed relays, and was contested by swimmers aged 15-18 (for men) and 14-17 (for women). The Hamdan Sports Complex, where the event was staged, had welcomed in December 2010 the 10th FINA World Swimming Championships (25m).

After this fourth junior edition in 2013, the 2015 championships will take place in Singapore (SIN), while the 2017 rendezvous will be hosted by Budapest, the Hungarian capital.

Jumat, 23 Agustus 2013

Liga dan Kejurnas U-17: Tim Polo Air Sumbar Berlaga di Bandung

Padang, Padek, POLO AIR -  Tim polo air putra Sumbar diberangkatkan untuk me­ngi­kuti Liga Polo Air putaran II yang akan dilaksanakan 26-30 Agus­tus di Kolam Renang Tirta Lega, Bandung. Selain itu, Sumbar juga mengirimkan tim polo air untuk mengikuti Kejurnas Polo Air Yunior U-17. Pada liga dan kejurnas ini, Sumbar bertekad memberikan hasil maksimal, paling tidak mempertahankan gelar seba­gai runner-up pada putaran I beberapa waktu lalu di Padang

”Sebanyak 13 pemain, satu pelatih, satu wasit dan satu orang manajer akan I berang­katkan. Tim ini akan berangkat Jumat malam dengan mele­wati jalur darat membawa dua mobil pribadi,” kata Sekum PRSI Sum­bar, Maidison, ke­ma­rin.

Pemain-pemain yang di ba­wa adalah, M Guntur, San­sino, Afis Alamsyah, Anggi Darma Putra, Diky Anugrah, Azwan Risman, Irvan Ryandi, Edi Da­sra, M.Fikri dan M.Far­han.  ”Tiga orang lainnya yakni, No­vendra Deni, Adek Alfiandri dan Ilfan Riyandi akan me­nyusul karena ketiganya te­ngah me­ngikuti Pelatnas SEA Games.

Sedangkan untuk mengi­kuti Kejurnas U-17, kita memi­liki pemain pas-pasan, yaitu, M Fikri, Farhan, Gilang, Azwan Risma, Adek Alfiandri, San­sino dan M Guntur,” kata Maidison.

Meskipun memiliki keter­batasan dana, tim Sumbar akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik. ”Kami be­rangkat de­ngan dana yang minim, karena belum ada ban­tuan dari KONI. Kita maklum dengan kondisi KONI seka­rang, mudah-mu­dahan jika mereka sudah ada dana, KONI bisa membantu kita. Agar tetap bisa ikut serta, kami mengupayalan dana sendiri. Mudah-mudahan per­ma­sala­han ini tidak menghambat kita untuk meraih prestasi yang membanggakan,” harapnya.

Sementara, Pelatih polo air Sumbar, Peris AB mengaku terus melakukan persiapan pasca putaran I lalu. Meskipun hanya berlatih diluar kolam, ia mengaku anak asuhnya telah mengalami peningkatan. Ia berharap, semua pemainnya bermain semaksimal mungkin agar bisa meraih prestasi.

”Hingga saat ini kita masih terus menjalani latihan. Sete­lah putaran I lalu, kita tidak bisa latihan di kolam karena puasa. Meskipun demikian, anak-anak mengalami pening­katan di segi kondisi fisiknya. Untuk putaran II ini, kami ha­nya menambah satu pemain saja, yaitu M Far­han,” kata Peris.

Permasalahan yang ada sekarang adalah, pemain akan mengalami kelelahan karena menempuh perjalanan darat. “Kondisi pemain pasti menu­run saat pertandingan nanti. Saya akan minta pemain me­man­faatkan waktu untuk isti­rahat sebaik mungkin sebelum per­tan­dingan. Semua pemain pasti akan berupaya maksimal untuk memenangkan setiap per­tan­dingan,” ujar mantan pelatih timnas. 


(padang ekspres/poloairindonesia.blogspot.com)

Senin, 19 Agustus 2013

AYG 2013: Medali Indonesia Pertama Datang dari Renang

NANJING, RENANG - Cabang renang mempersembahkan medali pertama buat kontingen Indonesia di ajang Asian Youth Games II di Nanjing, China, Senin (19/8).

Medali perunggu dipersembahkan oleh atlet Monalisa Arieswaty di nomor 200 meter gaya kupu-kupu puteri. Mona merebut perunggu dnegna catatan waktu 2:15.46. Medali emas direbut oleh  atlet Korea, Park Jinyoung dengan catatan waktu 2:13.75, sementara perak diraih atlet Thailand, Sutasanee Pankaew yang mencatat waktu 2.15.10.

Ini merupakan medali pertama Asian Youth Games yang diraih oleh atlet-atlet renang Indonesia. Di Asian Youth Games I di Singapura, empat tahun lalu, tim renang Indonesia gagal mendulang medali.

Di hari pertama lomba renang, Indonesia meloloskan dua atlet putera ke babak final yang akan berlangsung Selasa (20/8). Menurut pelatih tim Indonesia yang ikut ke Nanjing, Albert C. Sutanto, dua atlet tersebut adalah Ricky Anggawijaya di nomor 100 meter gaya punggung, serta Ilham Achmad  di nomor 50 meter gaya dada putera.

Ricky Anggawijaya lolos ke final dengan catatan waktu 58.85 detik. Sementara Ilham Achmad lolos dengan mencatat waktu 30.17 detik. Atlet putera lainnya, Kenny Lisanputera gagal di final 200 meter gaya kupu-kupu setelah menempati posisi 7 dari 8 perenang.

Atlet renang lainnya yang turun Senin ini gagal lolos di semi final seperti Joanita Mutiara Hapsari dan Kavita Chrishna (50 meter gaya dada), Nurul Fajar Fitriyati  dan Kania Ratih (100 meter gaya punggung puteri), Adityastha Rai Wratsangka (100 meter gaya punggung putera) serta Satrio Bagaskara (50 meter gaya dada putra).

Sementara di nomor estafet 4x100 meter gaya bebas puteri, tim Indonesia berada di urutan delapan.

Menurut Albert Sutanto, tim renang Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan dengan atlet-atlet muda Singapura dan Thailand. "Secara umum memang begitu, tetapi kalau mau masih optimistis, kita masih bisa bersaing di beberapa nomor,' kata Albert. (kompas)

Berikut perolehan medali sementara AYG:
1. China     16     9     7     32     1
2. Korea     5     5     1     11     2
3. DPR Korea     4     1     2     7     5
4. Japan     1     2     2     5     6
4. Malaysia     1     2     2     5     6
4. Singapore     1     2     2     5     6
4. Uzbekistan     1     2     2     5     6
8. Hong Kong,China     0     1     1     7     9   
9. Chinese Taipei     1     1     3     5     6
10. Kazakhstan  1     0     4     5     6
11. Independent Olympic Athletes     0     1     0     2     3     12
12. Saudi Arabia     1     0     0     1     15
13. Thailand     0     5     5     10     3
14. Qatar     0     2     0     2     13
15. Iraq     0     1     0     1     15
15. Vietnam     0     1     0     1     15
17. Mongolia     0     0     2     2     13
18. Indonesia     0     0     1     1     15
18. Islamic Republic of Iran     0     0     1     1     15
18. Sri Lanka     0     0     1     1     15
18. Tajikistan     0     0     1     1     15

Kamis, 15 Agustus 2013

Swimming world cup 2013: off to a fast start!

AKUATIK. The FINA Swimming World Cup 2013 is off to a great start! Both the inaugural meet in Eindhoven (NED, August 7-8) and second stop in Berlin (GER, August 10-11) were highlighted by blistering marks and a flurry of broken records - 10 World and six World Cup. Many World champions made the trip to the Dutch city and German capital, among them South African star Chad Le Clos and young sensation from Hungary, Katinka Hosszu, who set no less than six World Records in the span of five days.

This 2013 edition also celebrates the 25-year anniversary of FINA's swimming showdown in 25m pool, the World Cup being firstly launched in 1988. Moreover, Berlin has hosted the event a record 14 times.

Hosszu and Le Clos currently top the overall rankings, with a total 282 and 128 points respectively, but anything is possible with still six meets to go! The World Cup series will resume this October in Europe and the Middle East (cluster no.2) before heading and concluding in Asia (cluster no.3).

Swimming World Cup 2013, upcoming meets:
October 12-13 Moscow (RUS)
October 17-18 Dubai (UAE)
October 20-21 Doha (QAT)

November 5-6 Singapore (SIN)
November 9-10 Tokyo (JPN)
November 13-14 Beijing (CHN)

Mengintip Lawan di Asian Youth Games

JAKARTA, RENANG - Para atlet renang Indonesia yang mengikuti ajang Asian Youth Games II di Nanjing, China  diminta mengintip  kekuatan lawan yang diperkirakan menjadi lawan abadi di masa depan.

Ketua Umum PB Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Sandiaga Uno melepas  tim akuatik Indonesia yang akan berlomba di ajang Asian Youth Games 2013, Rabu (14/8). Tim akuatik Indonesia terdiri dari atlet renang serta atlet loncat indah.

Menurut Sandiaga Uno, masa depan olah raga akuatik Indonesia berada bahkan juga merupakan masa depan para atlet-atlet muda. "Ketika kamu memikirkan masa depan renang Indonesia, berarti kamu memikirkan masa depan kamu sendiri juga," kata Sandiaga lagi. "Ït is about you, young people."

Sandiaga meminta para atlet berjuang untuk mencapai waktu yang terbaik sesuai dengan latihan yang sudah mereka jalani. Soal menang atau kalah bukanlah menjadi yang utama, karena mungkin saja lawan memang jauh lebih baik. Baginya, proses kalah atau menang akan menjadi  pengalaman yang angat berharga buat si atlet. "Ït is not about the game. It is about the journey,"ungkap Sandiaga.

Meski tanpa target, menurut Sandiaga pihak pengurus berharap para atlet memiliki  niat dan tujuan pribadi yang berkaitan dengan perbaikan diri. "Ketika berangkat ke suatu kejuaraan, kita harus memiliki satu tujuan di ajang tersebut. Apakah itu perbaikan prestasi, pengayaan pengalaman atau mungkin hanya ingin sekadar membanggakan orang tua. Yang pasti tidak sekadar ingin jalan-jalan...""

Tim renang Indonesia ke ajang AYG terdiri dari  8 atlet putera dan 8 atlet puteri. Mereka diperkuat beberapa atlet pelatnas SEA Games seperti Ricky Anggawijaya dan Satrio Bagaskara di bagian putera serta Monaliza Arieswaty, Nurul Fajriaty, Kavita dan yang lainnya di bagain puteri.

Pelatih nasional Albert C. Sutanto yang akan mendampingi para atlet, menyebut target utama para atlet saat ini memang perbaikan waktu.  "Bila dilihat dari hasil empat tahun lalu serta kualitas lawan-lawan kita di Nanjing, kita harus realistis untuk lebih mengejar target perbaikan waktu," kata Albert.  "Di kawasan ASEAN saja, Vietnam dan Thailand sudah menjadi kekuatan sendiri di luar Singapura yang memang kuat di setiap nomor.

Sementara wakil ketua umum, Bambang Udaya meminta para atlet untuk mengamati lawan-lawan mereka di ajang AYG kali ini. "Perhatikan lawan-lawan yang ada, terutama dari kawasan ASEAN. Karena mereka itulah yang akan menjadi lawan-lawan kalian di masa hingga sepuluh tahun mendatang," kata Bambang.

Setelah mengikuti ajang AYG di Nanjing, China pada 16-24 Agustus ini, sebagian atlet renang akan langsung mengikuti lomba Hongkong Open pada 23-25 AGustus ini. (Kompas.com)

Kamis, 18 Juli 2013

Pelatnas SEA Games kekurangan dana Rp60 miliar

Jakarta, AKUATIK INDONESIA - Pelaksanaan pelatnas masih kekurangan dana sekitar Rp60 miliar menjelang SEA Games 2013 yang akan berlangsung Desember mendatang di Myanmar.

"Saat ini kami masih mencari cara bagimana mencari uang," kata Ketua Umum Satuan Pelaksana Program Emas Indonesia (Satlak Prima), Surya Darma, usai rapat di kantor Kemenpora, Selasa.

Surya mengatakan kekurangan dana tidak mungkin ditalangi oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga. Hal ini karena Kemenpora memiliki anggaran sangat terbatas setelah anggaran mereka dipotong 69,89 miliar dari 1,9 triliun dalam APBN-P.

Satlak Prima, sebagai badan pelaksana pelatnas harus memutar otak untuk mencari kekurangan tersebut. Menurut Surya, opsi yang tersisa tinggal mencari dari bantuan BUMN atau sponsor.

"Kalau meminta tambahan dana dari pemerintah sudah tidak mungkin karena anggaran mereka (Kemenpora) saja sudah berkurang. Opsinya tinggal mencari dari BUMN atau sponsor," tutur Surya.

Kemungkinan terburuk, lanjut Surya, akan dilakukan pencoretan cabang olahraga yang tidak potensial menyumbang medali emas. Sebelumnya Indonesia akan menurunkan atlet dari 39 cabang olahraga pada ajang multievent dua tahunan tersebut. Artinya, ada kemungkinan Indonesia hanya mengirim tim dari 30 hingga 32 cabang olahraga.

"Opsi terjelek akan mengurangi cabang olahraga yang paling kecil kemungkinan menyumbang medali emas," ujar Surya.

Jika cabang olahraga tersebut potensi menyumbang medali perak, Surya mengatakan masih bisa dipertahankan. "Tetapi kalau hanya potensi mencetak perunggu atau tidak sama sekali, otomatis dicoret," tambahnya. (Antara News)

Indonesia masih mungkin juara umum SEA Games

Jakarta, AKUATIK INDONESIA - Indonesia masih bisa mempertahankan gelar juara umum SEA Games meskipun dalam persiapan pelatnas menjelang ajang dua tahunan itu mengalami berbagai kendala, kata Ketua Umum Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Surya Darma, Selasa.

Hingga saat ini, dana untuk pelatnas mengalami kekurangan sebesar Rp60 miliar yang beresiko terburuk harus dilakukan pencoretan beberapa cabang olahraga yang akan dikirim.

"Kita masih bisa pertahankan gelar juara umum kalau 23 cabang olahraga papan atas bisa mendulang medali emas," kata Surya yang ditemui di kantor Kemenpora.

Indonesia telah mempersiapkan 39 cabang olahraga untuk dikirim pada SEA Games 2013 yang berlangsung di Myanmar, Desember mendatang. Namun, Satlak Prima sebagai badan pelaksana pelatnas masih kekurangan dana sebesar Rp60 miliar untuk membiayai pelaksanaan pelatnas sehingga kemungkinan terburuk akan dilakukan pengurangan cabang olahraga.

Sekitar tujuh hingga sembilan cabang olahraga yang tidak potensial menyumbang medali emas kemungkinan dicoret dari pelatnas SEA Games.

Terdapat 23 cabang olahraga papan atas yang paling menjanjikan dapat mencetak medali emas. Berdasarkan hitungan Surya, jika target tersebut terpenuhi Indonesia bisa mengoleksi 115 medali emas.

"Sehingga kita tetap berpeluang menjadi juara umum. Sedangkan kalau dari 33 cabang olahraga masing-masing bisa sumbang 3 hingga lima medali emas, saya optimistis," jelas Surya.

Beberapa cabang olahraga yang potensial menyumbang medali emas antara lain nomor bela diri. Begitu juga pada cabang olahraga terukur seperti atletik dan renang.

"Tetapi kalau bela diri kan juri-nya sangat subjektif, itu yang membuat saya ketar ketir," tambahnya.

Penentuan cabang olahraga yang akan dicoret masih menunggu hasil rapat yang digelar Rabu (17/7) besok. Sementara Satlak Prima juga masih berupaya mencari tambahan dana pelatnas. (Antara News)

Rabu, 19 Juni 2013

Menpora: tidak ada masalah lagi pindahkan ISG

Jakarta – AKUATIK INDONESIA - Menpora Roy Suryo di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa ia sangat mengapresiasi keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi menahan Gubernur Riau Rusli Zainal sehingga hal itu semakin memperkuat keputusan memindahkan Islamic Solidarity Games (ISG) dari Pekanbaru ke Jakarta.

"Saya mengapresiasi keputusan dan sikap tegas KPK sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak memindahkan penyelanggaraan ISG dari Pekanbaru ke Jakarta," kata Roy Suryo kepada wartawan di kantornya di Senayan.

Roy menambahkan bahwa apa yang diputuskan oleh KPK secara kebetulan sesuai dengan rekomendasi Federasi Pekan Olahraga Negara Islam (ISSF) yang sejak awal juga menginginkan agar pesta olahraga yang akan diikuti 50 lebih negara Islam seluruh dunia itu digelar di Jakarta.

"Saya juga berterima kasih kepada KPK yang ternyata sudah lebih dulu memindahkan RZ (Rusli Zainal) dari Pekanbaru ke Jakarta, mendahului keputusan rapat di tingkat Menko untuk memindahkan ISG ke Jakarta," kata Roy sambil memperlihatkan salinan keputusan rapat ISSF dengan delegasi Kemenpora di Saudi Arabia pada 9 Juni 2013 lalu.

Dalam pertemuan itu, delegasi ISSF diwakili oleh Sekjen Faisal A. Al-Nassar, sementara Kemenpora diwakili oleh Staf Ahli Faisal Abdullah.

Salah satu keputusan dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Radisson Blu Jeddah itu adalah dukungan terhadap pemindahan lokasi ke Jakarta karena ibukota tersebut dinilai mempunyai fasilitas yang lebih baik bagi para peserta.

Selanjutnya, pihak ISSF akan segera menyurati 57 negara anggota untuk memberitahukan bahwa pesta olahraga tiga tahunan itu akan digelar di Jakarta pada 22 September sampai 1 Oktober 2013 mendatang.

Untuk menindak lanjuti rekomendasi ISSF yang disusul dengan penahanan Rusli Zainal oleh KPK, Roy Suryo telah mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berisi permohonan agar pemerintah menetapkan pemindahan lokasi ISG dari Pekanbaru ke Jakarta.

Kalau ISG tetap digelar di Pekanbaru, Roy menyatakan kekhawatirannya bahwa tidak ada pihak yang akan bertanggung jawab karena wakil gubernur Riau Mambang Mit ternyata tidak dimasukkan dalam susunan kepanitian.

Mengenai kesiapan DKI Jakarta, Roy menegaskan bahwa dalam beberapa kali pembicaraan dengan Gubernur Joko Widodo, sudah tidak ada masalah karena sudah mendapat persetujuan dari DPRD.

"DKI Jakarta sudah menyatakan siap dan setuju untuk menyediakan Rp45 miliar dari APBD, sementara pemerintah akan menyediakan anggaran sebesar Rp131 miliar," kata politisi dari Partai Demokrat itu. (ANTARA News)

KONI wacanakan PON 2020 di sejumlah daerah

Makassar - AKUATIK INDONESIA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mewacanakan pelaksanaan PON 2020 tidak hanya digelar di satu tempat melainkan sejumlah daerah di Tanah Air.

Ketua KONI Pusat Tono Suratman, di Makassar, Jumat, mengatakan, wacana tersebut sudah disosialisasikan ke sejumlah daerah. Pihaknya juga berjanji akan membahas lebih lanjut soal wacana ini pada rapat anggota KONI kedepan.

"Usulan ini akan kita bahas dalam rapat anggota. Artinya wacana ini diterima atau ditolak itu tergantung dari panitia dan KONI provinsi. Namun kita tetap optimistis mengingat sejumlah daerah memberikan respon positif terkait rencana ini," jelasnya.

Terkait usulan menggelar PON di berbagai daerah, kata dia, sudah disampaikan sebelum dirinya terpilih jadi Ketua KONI. Wacana itu sendiri muncul akibat banyaknya daerah yang mengajukan diri sebagai tuan rumah PON 2020 seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulut, Sulsel, Sumbar, dan Aceh.

Menurut dia, wacana PON 2020 digelar di sejumlah daerah, juga sebagai untuk memberikan kesempatan bagi setiap provinsi untuk menjadi tuan rumah.

Terkait pemilihan cabang olahraga akan dipertandingkan di daerah yang mana, menurut dia, tentunya disesuaikan dengan kesiapan sarana dan prasarana dari setiap provinsi.

"Bisa juga daerah itu sepakat menggelar di tiga atau empat daerah saja karena lokasinya yang berdekatan. Namun saya kembali tekankan bahwa usulan ini masih akan dibahas dalam rapat antara anggota KONI yang akan datang," katanya.

Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu`mang, sebelumnya mengatakan, provinsinya siap menjadi tuan rumah PON XX pada 2020, karena itu ia berharap diberi kesempatan menjadi penyelenggara kegiatan olahraga paling akbar di tanah air tersebut.

Sulsel, kata dia, juga memiliki banyak kelebihan dibanding provinsi lain, terutama letak geografis yang berada di tengah-tengah wilayah Indonesia dan mudah dijangkau dari berbagai arah di samping akomadasi dan transportasi yang telah tersedia.

Menurut dia, sudah saatnya Sulsel diberi kesempatan menjadi tuan rumah PON pada 2020, setelah PON XIX di Jawa Barat. Apalagi Sulsel baru sekali menyelenggarakan kegiatan olahraga paling bergengsi tersebut pada 1957 di Makassar atau 55 tahun yang lalu.(antara)

Selasa, 28 Mei 2013

Om Wim Meninggal Dunia

JAKARTA, RENANG INDONESIA - Salah satu perintis renang modern di Indonesia, Willem Timothius Item meninggal dunia di Riverside, Amerika Setikat, Minggu (26/5).

Willem atau biasa dipanggil om Wim merupakan mantan perenang dan pelatih renang nasional. Ia juga mencetak perenang-perenang hebat Indonesia yang tak lain adalah anak-anaknya sendiri, Robert (Robby) Item, Gerald (Jerry) Item, John D (Johnny) Item, dan Dora Item.

Robert, Jerry, Johnny , dan Dora adalah mantan perenang berprestasi yang telah membawa bendera Merah Putih ke kancah internasional berkat didikan Willem yang dikenal sangat disiplin.

Salah satu puteranya, Jerry adalah atlet andalan Indonesia era akhir 1970-an hingga wal 1980-an. Pada masa itu, Indonesia merajai Asia Tenggara,  bahkan Jerry mampu merebut medali perak Asian Games. Jerry kemudian sempat menjadi pelatih tim nasional pada 2000-an sebelum pindah ke AS. Jerry bersama isterinya, Elfira Rosa Nasution, serta kedua anaknya, Nigel dan Nicole tinggal bersama Willem di Riverside,  Amerika.

"Saya tidak sempat kenal dekat dengan beliau tetapi Om Willem adalah tokoh yang menginspirasi. Beliau menerapkan konsep pengembangan renang yang sangat tepat pada masanya sehingga bisa membuat anak-anaknya menjadi perenang hebat," kata mantan perenang nasional, Richard Sam Bera, Senin (27/05).

"Dan, tidak hanya satu anaknya yang berhasil di renang, tetapi hampir semuanya," tambah Richard, yang merupakan generasi di bawah Jerry Item.

Selain itu, Richard juga memuji didikan Willem yang mewajibkan anak-anaknya menempuh pendidikan hingga universitas. "Tidak hanya itu, yang saya dengar lagi beliau sangat disiplin. Dan mewajibkan anak-anaknya melanjutkan pendidikannya hingga universitas meskipun tetap berprestasi di renang," kata Richard. Hal ini, lanjut dia, menjadi contoh bagi atlet renang hingga sekarang.

"Ini yang terus menjadi contoh hingga sekarang di dunia renang bahwa atlet renang jangan hanya berprestasi di renang, tetapi juga memikirkan pendidikan," ujar Richard. (Kompas.com)

Rabu, 08 Mei 2013

Olimpiade Olahraga Siswa Nasional: Jawa Timur Juara Umum Olimpiade Siswa


SURABAYA, AKUATIK INDONESIA - Tim olimpiade siswa asal Jawa Timur berhasil keluar sebagai juara umum dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang berlangsung di Pontianak. Tropi tertinggi dan piala bergilir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun diboyong ke Kantor Dinas Pendidikan Jawa Timur, di Gengtengkali. Sebelumnya, Jawa Timur juga menjadi juara dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).
 
"Kita tinggal menunggu juara umum Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang saat ini sedang dilangsungkan. Tapi kami yakin, kita akan kembali juara umum mengingat bertahun-tahun kita selalu berprestasi di OSN," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun, Selasa (17/7/2012).

Harun optimistis, OSN yang selama ini menjadi andalan dan tradisi emas makin mengantarkan Jatim menjadi barometer prestasi pelajar seluruh Indonesia.

"Ini parameter prestasi siswa secara nasional. Mau olahraga, seni, sampai akademik ada di olimpiade siswa. Kita berhasil juara umum. Mau dari mana lagi," katanya.

Ajang tahunan O2SN tahun ini mengantarkan tim siswa Jatim menjadi juara umum dengan meraih 19 emas, 16 perak, dan 21 perunggu, yang berasal dari berbagai cabang olahraga.

"Ini prestasi luar biasa. Semua berkat kerja optimal Dinas Pendidikan seluruh kabupaten dan kota di Jatim. Kami bangga," ujar Harun.

Raihan prestasi ini meningkat lebih baik dibanding tahun lalu. Meski sebagai tuan rumah pada tahun 2011, tim Jawa Timur bahkan sulit untuk masuk peringkat tiga besar. Selain Jatim, Jawa Tengah juga menjadi juara umum karena mendapatkan jumlah medali yang sama. (KOMPAS.com)

Rabu, 17 April 2013

Riau Tidak Pernah Melarang Siman Hijrah ke Jakarta


JAKARTA RENANG INDONESIA-: KONI Provinsi Riau tidak pernah melarang perenang nasional I Gede Siman Sudartawa untuk hijrah dari Riau ke Jakarta asalkan perenang asal Bali ini mengikuti prosedur kepindahan. "Siman, yang berada di bawah pembinaan Satlak Prima, sampai saat ini masih tercatat sebagai perenang Riau. Jangan main pindah begitu saja. Kalau ingin pindah ke Jakarta, Siman harus mengikuti prosedur kepindahan," kata Ketua Harian KONI Riau Yuherman Yusuf, yang dihubungi melalui telepon seluler.
Menurut Yuherman, KONI Provinsi Riau sudah melunasi bonus yang dijanjikan atas prestasi yang diraih Siman pada PON Riau 2012. "Kita sudah memenuhi semua kewajiban. Jadi, Riau tidak bisa memenuhi keinginannya untuk hijrah ke DKI Jakarta," ujarnya.
Ketika disinggung tudingan Siman tentang honornya yang belum dibayar, Yuherman mengakuinya. "Ya, kita memang belum membayar honornya, tetapi itu kan masalah adanya keterlambatan anggaran APBD," katanya.
Sebelumnya, Siman menyatakan siap hijrah ke Jakarta dalam waktu dekat. Pemegang sejumlah rekor nasional yang masih tergabung dalam tim renang Riau itu bertekad pindah agar dapat mengembangkan prestasi dan mendapatkan penghidupan yang lebih baik.
"Saya masih menunggu pengurus renang Riau memenuhi janjinya dalam beberapa hari ini. Tetapi, kalau tetap tidak jelas juga realisasinya, saya akan pindah ke Jakarta. Sementara ini pengurus menyanggupi akan membayar semua kewajibannya," ucap Siman seusai bertanding di nomor 100 meter gaya punggung pada Kejuaraan Renang Provinsi DKI, Kamis (11/4), di Graha Kolam Renang Pertamina Simprug.
Ditanya lebih jauh soal alasan kepindahan itu, peraih empat emas SEA Games 2011, termasuk memecahkan dua rekor SEA Games itu, mengakui, hal tersebut tak terlepas dari kekecewaannya soal pendapatan. Gajinya sebesar Rp 16 juta per bulan tidak pernah dibayarkan sejak Januari 2013. Sebagai atlet pelatnas, ia juga belum menerima gaji Rp 5 juta per bulan sejak bulan Januari. Akibatnya, Siman terpaksa memenuhi semua kebutuhannya selama persiapan menghadapi berbagai kejuaraan maupun try out.
Bahkan, pelatihnya, Albert C Sutanto, ikut menalangi sampai Rp 50 juta. "Kebutuhan saya untuk berlatih, membeli perlengkapan, dan asupan vitamin juga cukup besar. Selama ini saya bertahan dari sisa bonus SEA Games kemarin," tutur perenang spesialis gaya punggung berusia 18 tahun tersebut.
Kebutuhan itu misalnya untuk membeli celana renang seharga Rp 2,6 juta yang efektif bisa dipakai lima kali, vitamin, dan protein seharga Rp 1 juta per bulan. Kini Siman yang bersama Glen Sutanto lolos kualifikasi ikut kejuaraan dunia di Barcelona menargetkan untuk dapat masuk final.
Ia juga menyatakan tekadnya mempertahankan supremasi di nomor 100 meter dan 200 meter gaya punggung serta 4x100 meter estafet gaya punggung di SEA Games Myanmar 2013.(suara karya)

Uang saku atlet akan turun pekan ini


Jakarta, RENANG INDONESIA - Uang saku atlet dan pelatih pelatnas dipastikan turun pekan ini setelah tanda bintang anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk beberapa dana akhirnya dicabut.

"Dari Rp1,9 triliun sebagian besar sudah dilepas bintangnya termasuk dana untuk ISG (Islamic Solidarity Games) dan pelatnas," kata Deputi IV bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Djoko Pekik di Jakarta, Senin.

Sebelumnya 97 persen anggaran Kemenpora senilai Rp1,9 triliun masih diblokir Kementerian Keuangan sehingga dana pelatnas untuk atlet dan pelatih masih tertahan.

Sebagian pengurus cabang olahraga yang sudah menggelar pelatnas terpaksa berutang untuk menalangi uang saku atlet dan pelatih, termasuk biaya selama pelatihan.

Setelah tanda bintang dicabut Selasa lalu (19/3), Kemenpora akan segera membayar "utang" dana pelatnas periode Januari-Februari, sementara untuk dana pelatnas periode Maret akan diterbitkan SK baru lagi.

"Sekarang masih pengumpulan berkas syarat yang diperlukan seperti rekening dan NPWP dari atlet dan pelatih. Setelah terkumpul, Kemenpora akan menyerahkan pada Kemenkeu lalu dari Kemenkeu langsung transfer ke rekening mereka," jelas Djoko sembari berharap semuanya udah diterima pekan ini. 

Selain dana ISG dan pelatnas, dana prima untuk keperluan kompetisi termasuk SEA Games senilai Rp250 miliar juga segera turun.

Meskipun dana persiapan SEA Games telat, Djoko optimistis tim Merah Putih akan tampil terbaik. "Peluang tetap yang terbaik," katanya. (antara)

PRSI DKI Adakan Musprov


RENANG INDONESIA - PRSI DKI akan mengadakan Musprov untuk memilih pengurus periode 2013-2017 yang akan diselenggarakan di Hotel Pitagiri, Kamis (18/4/2013). Kepengurusan baru ini akan mengganti kepengurusan lama dengan Ketua Umum Lukman Niode yang telah berakhir Maret lalu.

Kegagalan tim renang Provinsi DKI Jakarta di PON XVIII Riau 2012 lalu tampaknya akan menjadi fokus dalam Musprov PRSI DKI nanti. Target merebut enam medali emas cabang renang di PON XVIII Riau meleset. Tim renang DKI untuk PON 2012 tidak kebagian medali emas.

Sekretaris Umum PRSI DKI periode 2009-2013 R Nursyamsu, menolak apabila tim akuatik DKI dinyatakan gagal total di PON lalu. Sebab polo air dan renang indah berhasil merebut medali emas. Nursyamsu bertindak sebagai ketua panitia Musprov.

Sementara Abdul Syukur yang kini menjabat Wakil Ketua Musprov. Mengatakan secara persentasi, keberhasilan mencapai target, bahkan mencapai 70 persen.

Kegagalan tim renang merebut medali emas akan dipertanggungjawabkan oleh pelatih kepala Tim DKI, Felix C Sutanto. Syukur mengakui memang gagal, mau bilang apa?. “Tapi kita harus lihat penyebab dan pelajaran apa yang bisa kita ambil,” ujarnya pada Kompas.

Menurut Felix, kalaupun kasus ini menjadi bahan evaluasi di Musprov, akan lebih bermanfaat untuk membahas bagaimana mengatasi masalah regenerasi. "Bagaimana kita menyiapkan atlet muda agar matang saat PON di Jawa Barat pada 2016 mendatang."

Nursyamsu selaku ketua panitia menolak menyebut calon yang telah berminat menjadi ketua umum Pengprov PRSI DKI 2013-2017 ini. Ia hanya mengaku telah mengantongi tiga nama calon yang baru akan dibuka pada hari pelaksanaan Musprov.  Namun, dua nama yang santer disebut-sebut menjadi calon ketua umum adalah mantan atlet renang nasional Richard Sam Bera serta pengusaha Rudy Bunyamin.

Siapa pun yang terpilih, ketua umum PRSI DKI akan segera menyusun pengurus yang harus bekerja keras untuk mencapai target utama di PON Remaja, Surabaya, pada 2014 serta PON XIX di Jawa barat pada 2016. (kompas)