"Mengandalkan bakat saja tidak cukup. Karena
atlet-atlet kita hanya mengandalkan bakat, maka perkembangan mereka sangat
terbatas. Prestasipun sulit diraih, sementara atlet-atlet negara-negara lain
menggabungkan beberapa unsur, selain berdasarkan bakat juga menerapkan sport
science, bahkan kalau perlu menggunakan pula sport intelligent,"
jelasnya.
Dahulu, lanjutnya, pebulu tangkis kita Liem Swie King
menguasai bulutangkis dunia karena memiliki kecepatan dan senjata yaitu smash keras
sambil meloncat tinggi yang kemudian dikenal dengan sebutan Kings Smash.
"Para pelatih bulutangkis China
mengetahui senjata King tersebut, lantas menelitinya dan hasilnya kemudian
dipakai untuk melatih pebulutangkis mereka. Hasilnya, para pebulutangkis muda China kemudian
banyak yang menggunakan senjata andalan Liem Swie King itu, dan akhirnya mereka
merebut supremasi bulutangkis dunia. China menerapkan sport science dan sport
intelligent dengan baik untuk melatih atlet-atlet mereka," jelas Roy
Suryo.
Saat meninjau Victorian Institute of Sport Melbourne,
Menpora dipandu pimpinannya, yaitu Anna Marie. Kepada Menpora Anna Marie
menjelaskan program-program latihan untuk para atlet, dan menerapkan sport
science misalnya untuk membuat asupan dan menditeksi kesehatan para atlet.
Kepada Menpora juga diperlihatkan peralatan-peralatan yang menggunakan teknologi
tinggi untuk latihan para atlet. Menpora mengaku puas, dan yakin bahwa
para atlet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar