JAKARTA, AKUATIK - Ketua Umum
Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Sandiaga Uno,
akan menggalakkan zero-doping programme. Pria yang juga pengusaha akan
membentuk tim ad hoc.
Salah satu tugas tim ad hoc adalah memberikan pemahaman kepada
atlet dan pelatih, mengenai zat-zat apa saja yang boleh dikonsumsi selama
mengikuti kompetisi nasional maupun internasional.
“Saya akan membentuk tim ad hoc yang terdiri dari mantan
atlet. Tugasnya untuk melakukan sosialisasi mengenai doping. Saya melakukan
upaya pencegahan. Ini bagian dari zero-doping programme,” ujar Sandiaga dalam
konferensi pers di Senayan Golf, Senin (17/3/2014).
Indra Gunawan dan Guntur Pratama diketahui mengonsumsi
suplemen Jack3D yang mengandung zat 1.3 imetthylamylamine, ketika mengikuti
Asian Indoor and Martial Art Games 2013 Incheon. Zat tersebut dianggap doping
yang dilarang Federasi Renang Internasional (FINA).
FINA menghukum sanksi larangan tampil selama dua tahun
kepada keduanya. Kejadian ini bukan yang pertama bagi cabang olahraga renang.
Pada awal 1990-an, perenang Kevin Surya disanksi FINA, karena diketahui
mengonsumsi zat yang dianggap doping.
“Mereka (Indra dan Guntur)
bukan yang pertama. Dua orang ini korban dari agen. Di sini pentingnya edukasi
mengenai obat-obatan,” tutur Sandiaga.
Mantan perenang Wisnu Wardhana menambahkan, dalam upaya
memerangi doping, PRSI tidak bisa berjalan sendiri, etapi juga memerlukan
bantuan dari Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI), yang berwenang melakukan
penegakan hukum terhadap atlet yang memakai doping.
"Ketua umum membentuk tim yang tugasnya melakukan upaya
pencegahan. Tim pro aktif untuk up to date, tidak hanya timnas, tapi juga
perkumpulan renang mengenai zat-zat apa yang tidak boleh digunakan,” paparnya.
(TRIBUNNEWS.COM,)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar