Senin, 30 Desember 2013

KRAPSI 2013: Aflah Ciptakan Rekor Baru 1500m

Jakarta – AKUATIK. Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) 2013 resmi berakhir tadi malam. Manisnya, hari terakhir kejuaraan yang digelar di Kolam Renang Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta tersebut ditutup dengan pemecahan rekor yang telah bertahan selama 14 tahun.
    
Adalah Aflah Fadlan Prawira yang menjadi perenang paling berbahagia itu. Perenang dari klub Aquarius Bandung tersebut memecahkan rekor yang diukir Steven Chandra pada nomor 1.500 meter gaya bebas putra. Rekor tersebut dicetak pada 1999 di Brisbane dengan catatan 16 menit 02,00 detik.
    
Sedangkan, catatan waktu yang dibukukan oleh Fadlan lebih cepat 0,3 detik, atau 15 menit 59,16 detik.

Kegemilangan Fadlan itu sekaligus menenggelamkan perenang timnas Merah Putih yang punya spesialisasi di nomor jarak jauh tersebut, Ricky Anggawijaya. Ricky hanya bisa finis pada posisi kedua dengan selisih lumayan jauh, 16 menit 56,97 detik.
    
Dominasi perenang berusia 15 tahun tersebut sendiri sudah kelihatan sejak lima putaran awal. Gap yang awalnya satu sampai dua meter bahkan berubah sampai dengan 1,5 lintasan atau 70 meter ketika perlombaan kurang dari 500 meter lagi. Kemenangan Fadlan menjadi kejutan bagi ribuan penonton yang memadati tribun kolam renang GBK.
    
Karena awalnya banyak yang mengira Ricky tetap menjadi penguasa di nomor kurang bergengsi itu.
"Kalau saya sendiri sudah punya perhitungan untuk sampai di angka itu. Sebelumnya, di kejuaraan di Makau sekitar dua bulan lalu saya bisa mencatat waktu 16 menit 09 detik. Sekarang, target saya tercapai juga," kata Fadlan usai lomba.
    
Ambisi masuk di timnas senior bisa semakin terbuka bagi perenang yang selama ini berkutat di kategori timnas pelajar dan junior itu. Satu tempat di SEA Games 2015 Singapura kini menjadi incarannya.

"Karena sejak dari dulu saya selalu memimpikan bisa berlomba di SEA Games. Dari sini mungkin jalan itu akan terbuka," imbuhnya.
    
Keinginan perenang asli Ujung Berung, Bandung, itu juga didukung pelatihnya, Donni Budiarto. Menurutnya, Fadlan punya endurance bagus karena dia perenang di kategori open water.

Lima bulan lalu dia terjun di kejuaraan renang Open Water 10 kilometer di Hong Kong dengan catatan waktu 2 jam 10 menit. "Kalau untuk SEA Games atau Olimpiade, tinggal nanti bagaimana me-maintenance dia saja," ungkapnya.
    
Yang pasti, keberhasilan Fadlan ini membuat pelatih-pelatih di pelatnas renang Indonesia tidak bisa menyimpan kekagumannya. Salah satunya Albert Cristiadi Sutanto. "Luar biasa. Seusia dia sudah bisa menjadi tercepat di nomor itu. Perlu diketahui, belum ada perenang Indonesia yang bisa berenang jarak jauh secepat itu," koarnya.
    
Kesuksesan juga dialami tuan rumah Millenium Aquatic. Untuk kali pertama dalam tiga tahun terakhir Millenium merebut takhta. Klub milik Richard Sambera itu mengoleksi 3.156 poin dengan catatan 28 emas, 33 perak, dan 33 perunggu.

Sementara Petrokimia Gresik (KRPG) dan Elfira Swima Gemilang (ESG) Bandung menempati posisi dua dan tiga. (JPPN.Com)


Daftar perenang terbaik:
Kelompok umur senior:
Putra: Triady fauzi Sidiq (TS-Jabar)
Puteri: Yessy V. Yosaputra (AQR-Jabar)

KU I:
A. Fadlan Prawira (AQR-Jabar)
Nurul Fajar Fitriyanti (PKG-Jatim)

KU II:
Ilham Achmad (PRMD-Jakarta)
AA Istri Kania ratih (MA-jakarta)

KU III:
Erick Ahmad fathoni (AQR-Jabar)
Sofie K (MA-Jakarta)

KU IV:
I Putu Wirawan (BP-Bali)
Azzahra Permata (BLB-Riau)

Minggu, 29 Desember 2013

world trophy: China repeats triumph in Mexico

RENANG INDAH. China's spearhead Xuechen Huang and the team were at their best, sealing an outstanding three days at the 8th FINA Synchronised Swimming World Trophy with a second straight title in Mexico City (MEX).

Capturing gold in the Thematic Duet, Free Team and Free Combination, the Chinese imposed their lead from the start to reach top spot, securing the gap to overtake its European rivals - Russia, Spain and Ukraine.

The Ukrainians, including strong prospect Lolita Ananasova, leapfrogged team Spain, with at its helm multi-World and Olympic medallist Ona Carbonell, to finish second overall - a remarkable leap forward for a country which keeps rising ever-higher in the ranks of the world's top synchro competitors. Host Mexico placed fourth while Egypt took fifth.

Russia, Spain and Ukraine had to share a surprise victory in the Synchro Highlight Routine, all tying for first with a total 94.6670.

10 teams took part in the spectacular event: China, Egypt, Greece, Italy, Kazakhstan, Mexico, Russia, Spain, Ukraine and USA.

At the World Trophy, scores are given for Artistic Impression only in order to enhance theatrical and acrobatic skills. The use of accessories is allowed.

The previous editions of the World Trophy were held in Mexico (2012), Beijing (2011), Moscow (2010 and 2006), Montreal (2009), Madrid (2008) and Rio (2007)

OVERALL RANKING

TEAM
POINTS
1.
CHINA
379.8340
2.
UKRAINE
375.6680
3.
SPAIN
373.8330
4.
MEXICO
370.3330
5.
EGYPT
345.1660

SYNCHRO HIGHLIGHT ROUTINE

TEAM
POINTS
1.
RUSSIA
94.6670
1.
SPAIN
94.6670
1.
UKRAINE
94.6670
4.
CHINA
94.3330
5.
MEXICO
94.0000
6.
GREECE
90.8330
7.
KAZAKHSTAN
86.6670
8.
EGYPT
85.5000

THEMATIC DUET

TEAM
POINTS
1.
Xuechen HUANG / Wenyan SUN (CHN)
93.3340
2.
Anna PETRISHCHEVA / Evgeniya SHTEFAN (RUS)
92.6660
3.
Lolita ANANASOVA / Anna VOLOSHYNA (UKR)
91.6670
3.
Nuria DIOSDADO / Isabel DELGADO (MEX)
91.6670
4.
Paula KLAMBURG / Ona CARBONELL (ESP)
91.6660
5.
Evangelia PLATANIIOTI / Evangelia KOUTIDI (GRE)
91.500
6.
Claire BARTON / Sarah RODRIGUEZ (USA)
89.1670
7.
Manila FLAMINI / Mariangela PERRUPATO (ITA)
88.8330
8.
Amina YERMAKHANOVA / Aigerim ZHEXEMBINOVA (KAZ)
85.8340
9.
Aya IBRAHIM / Jomana MAGHRABI (EGY)
85.0000

FREE TEAM ROUTINE

TEAM
POINTS
1.
CHINA
95.5000
2.
UKRAINE
94.5000
3.
SPAIN
92.6670
4.
MEXICO
90.8330
5.
EGYPT
87.3330

FREE COMBINATION

TEAM
POINTS
1.
CHINA
96.6670
2.
UKRAINE
94.8340
3.
SPAIN
94.8330
4.
MEXICO
93.8330
5.
GREECE
91.8330
6.
KAZAKHSTAN
88.5000
7.
EGYPT
87.3330





World League 2014: Men's water polo teams back in action next week

POLO AIR. The second round for Europe of the FINA Men's Water Polo World League 2014 is taking place on December 10, 2013.

In Group A, 2013 World League winner Serbia will face Romania in Belgrade. In Group B, Greece meets Olympic champion Croatia in Zagreb. In Group C, World number 2 Montenegro will clash with Olympic silver medallist Italy in Budva while Germany receives Slovakia in Hamburg.

In the inaugural round of games, held on November 12, the teams of Russia, Hungary, Italy and Montenegro were the first to score points in the Super Final race, each claiming a win.

In Chekhov, the Russians beat the Romanians 15-5 (Group A). In Group B, World champion Hungary defeated the visiting Greek squad in Miskolc 8-5. In Group C, Italy crushed Germany 12-7 in Berlin while in Budva, Montenegro stunned Slovakia 13-11.
The four other rounds for these groups will take place on January 14, February 11, March 11, April 2 and 15, 2014.

Among women, the second round is scheduled for December 17, 2013 with the following games:
Group A: GBR-RUS (Manchester)
Group B: ITA-HUN (Catania)


Diving World Series 2014: save the dates!

AKUATIK. Next year's edition of the FINA/NVC Diving World Series promises to be thrilling with a record six meets on the competition programme. New host cities from some of the strongest nations in the sport join the Diving World Series club: London (GBR), Windsor (CAN) and Monterrey (MEX).

2014 World Series calendar:

Beijing (CHN) 14-16 March, 2014
Dubai (UAE) 20-22 March, 2014
London (GBR) 25-27 April, 2014
Moscow (RUS) 2-4 May, 2014
Windsor (CAN) 30 May-1 June, 2014
Monterrey (MEX) 6-8 June, 2014

KRAPSI 2013: Ketika Radja Nasution Marah

JAKARTA, AKUATIK - Bagi Radja Nasution, kolam renang adalah rumah keduanya, karena itulah ia marah sekali ketika diminta "meninggalkan" rumahnya itu.

Di ajang kejuaraan renang Antar perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) 2013, Radja Nasution selalu hadir di pinggir kolam.  Kondisi fisiknya yang sudah jauh menurun setelah operasi  amputasi kaki kanannya, membuat Radja harus selalu duduk di kursi roda.

Sosok radja yang duduk sendirian di tepi kolam renang agaknya dianggap mengganggu jalannya perlombaan. KRAPSI 2013 ini memang dilaksanakan oleh event organizer Dinov PROGRESS Indonesia.

Saat Radja tengah menerima seorang kerabatnya dari Jambi di tepi kolam, mereka diminta pindah ke tribun atas, seperti para penonton lainnya.

Radja yang pernah menjadi pelatih nasional saat itu mengaku tidak marah karena tahu event organizer ini tidak berpengalaman menyelenggarakan event kejuaraan renang, sehingga tidak mengenal insan olah raga renang Indonesia.

"Saat itu saya hanya mengatakan, saya mengerti kamu tidak mengenal saya yang sudah dalam kondisi seperti ini. Kalau kamu lakukan waktu saya masih sehat, kamu yang akan saya usir," kata Radja, Sabtu (28/12/2013).

"Bagi saya tidak apalah kalau yang tidak mengenal itu orang yang awam  dunia renang, karena nyatanya menteri seperti Roy Suryo saja masih mengenali dan menghormati saya," lanjutnya.

"Saya marah lebih karena saat itu tengah berbicara dengan orang yang jauh-jauh datang dari Jambi, hanya untuk memberikan sesuatu buah tangan kepada saya. Kok malah diusir," kata Radja lagi.

Radja Nasution yang aktif sebagai pelatih sejak 1980-an memang "dipaksa" beristirahat karena kondisi fisik yang didera penyakit diabetes mellitus. Pendiri perkumpulan renang Pari Sakti Jakarta ini bahkan sudah menyerahkan operasional kepelatihan  klubnya pada putera puterinya, mantan perenang M. Akbar Nasution dan Kevin Rose Nasution.

KRAPSI ke 35 di stadion renang GBK Senayan berlangsung 26-29 Desember 2013 dengan turunnya para atlet renang nasional seperti Triady Fauzi, Gde Siman Sudartawa, Ricky Anggawijaya, Ressa Kania Dewi dan lainnya.

KRAPSI akan berakhir Minggu (29/12/2013) dengan selingan acara hiburan berupa penampilan band bocah COBOY Junior. (Kompas.com)

Selasa, 17 Desember 2013

SEA GAMES 2013: Kuartet Putra Indonesia Pertahankan Dominasi

NAYPYIDAW, AKUATIK — Triady Fauzi dan kawan-kawan mempertahankan emas nomor 4 x 100 meter gaya ganti estafet putra setelah menjadi yang tercepat di Wunna Theikdi Aquatic Stadium, Naypyidaw, Myanmar, Senin (16/12/2013).

Kuartet Indonesia yang terdiri dari I Gde Siman Sudartawa (gaya punggung), Indra Gunawan (gaya dada), Glenn Victor Sutanto (gaya kupu-kupu), dan Triady Fauzi (gaya bebas) merebut emas dengan mencatat waktu 3 menit 41,65 detik.

Ini merupakan pengulangan prestasi tim Indonesia dengan materi perenang yang sama seperti pada SEA Games ke-26 di Palembang, 2011 lalu.

Dalam acara terakhir lomba renang di Wunna Theikdi tersebut, medali perak direbut oleh tim Singapura dengan catatan waktu 3 menit 43,62 detik, sementara perunggu direbut oleh tim Thailand setelah membukukan waktu 3 menit 47,94 detik.

Aura kemenangan tim renang Indonesia ini sudah terlihat sejak perenang pertama, I Gede Siman Sudartawa, turun di gaya punggung. Atlet kelahiran Bali ini langsung memimpin perenang lainnya pada 100 meter pertama.

Setelah itu, Indra Gunawan yang turun di nomor gaya dada juga sulit terkejar oleh perenang lain. Saat perenang ketiga, Glenn Victor, tampil, Singapura yang menurunkan Joseph Isaac sempat memperkecil jarak. Glenn mencatat 53,61 detik, sementara Schooling mencatat waktu 51,98 detik.

Namun, upaya perenang negara lain untuk menyodok pun dipupuskan oleh Triady Fauzi yang turun di nomor gaya bebas. Peraih dua emas dari nomor 50 dan 100 meter gaya bebas ini langsung melesat hingga finis di posisi terdepan.

Triady atau Aji mencatat waktu 49,97 detik, yang bahkan lebih baik saat di nomor individual (49,99 detik). Adapun atlet terakhir Singapura, Clement Lim, mencatat waktu 50,24 detik.

Di hari terakhir cabang renang ini, Indonesia juga menambah satu medali perak lewat perenang putri Ressa Kania Dewi. Di nomor 400 meter gaya ganti, Ressa atau Echa mencatat waktu 4 menit 59,49 detik.

Atlet-atlet lainnya yang turun pada hari ini gagal meraih medali. Di nomor 200 meter gaya bebas putra, Ricky Anggawijaya menempati urutan ke-7 dengan catatan waktu 1 menit 54,82 detik, sementara Alexis Wijaya Ohmar di tempat kedelapan (1 menit 55,02 detik).

Di nomor 200 meter gaya bebas putri, dua atlet Indonesia menempati urutan ke-7 dan ke-8. Patricia Yosita mencatat waktu 27,31 detik, sementara Kathriana Mella 27,84 detik.

Roderick Luhur di nomor 200 meter gaya kupu-kupu putra berada di urutan ke-6 dengan 2 menit 8,04 detik, sementara Monalisa Lorenza berada di urutan ke-4 nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri dengan catatan waktu 2 menit 15,02 detik.

Dengan tambahan emas dari nomor estafet ganti putra, kontingen renang Indonesia telah mempersembahkan 5 emas, 6 perak, dan 4 perunggu. Selain dua dari Triady (50 dan 100 meter gaya bebas), medali emas dipersembahkan oleh Siman Sudartawa dari gaya punggung 100 meter dan Ricky Anggawijaya dari 200 meter gaya punggung.

Singapura menjadi negara peraih medali terbanyak dengan mengumpulkan 11 medali emas, 9 perak, dan 10 perunggu.

Hasil tim Indonesia ini sebenarnya berada di bawah target yang diberikan buat cabang renang, yaitu 6 medali emas. Satu medali emas yang lepas dari target adalah 100 meter gaya dada putra.

Pelatih Albert C Sutanto mengaku masih banyak yang harus diperbaiki untuk mencapai prestasi puncak, termasuk di lingkungan regional seperti Asia Tenggara. "Ke depan, masih banyak yang harus diperbaiki, termasuk memperbanyak turun di event yang lebih besar. Selama ini, masih kurang," kata Albert seperti dikutip Antara. (KOMPAS.com)

Sabtu, 14 Desember 2013

SEA GAMES 2013: Triady pecahkan rekor 100 meter gaya bebas

Naypyitaw - AKUATIK - Perenang Indonesia, Triady Fauzi Sidiq, memecahkan rekor SEA Games 2013 di Wunna Theikdi Aquatic Stadium, Naypyitaw, Myanmar, Jumat setelah menjadi yang tercepat di nomor 100 meter gaya bebas.

Atlet asal Ciamis Jawa Barat ini mampu membukukan catatan waktu 49,99 detik sedangkan rekor SEA Games sebelumnya adalah 50,16 detik yang dipegang atlet Malaysia, Daniel William. Dengan hasil ini Trady berhak mendapatkan medali emas.

Untuk medali perak direbut asal Vietnam, Quy Phuoc Hoang dengan catatan waktu 50,52 detik dan perunggu direbut atlet asal Singapura, Kai Quan Danny Teo dengan catatan waktu 50,83 detik.

"Terus terang kaget (pecah rekor). Ada rasa tidak menyangka mampu memecahkan rekor," kata Triady Fauzi usai menerima medali emas.

Menurut dia, untuk meraih emas bukan perkara mudah karena atlet dari negara lain juga berusaha menjadi yang tercepat. Namun, pihaknya sudah optimis sejak perlombaan belum dimulai.

Hasil yang diraih, kata dia, merupakan hasil kerja keras selama latihan atas bimbingan jajaran pelatih. Selain itu dukungan dari keluarga juga menjadi salah satu penyemangat.

"Kuncinya adalah speed dan power," kata Triady dengan badan yang sedikit gemetar.

Ditanya kemenangan itu dipersembahkan untuk siapa, atlet andalan Indonesia itu mengaku untuk keluarga yang selama ini mendukung penuh karirnya. Selain itu untuk jajaran pelatih.

"Yang paling pasti buat Indonesia," katanya menambahkan.

Jika Triady Fauzi mampu mempersembahkan emas, Indra Gunawan yang turun di 100 meter gaya punggung hanya mampu meraih medali perak. Atlet yang turun di lane tiga hanya kalah tipis dari atlet Thailand yang merebut emas yaitu Radomyos Matjiur.

Bagi kontingen Indonesia, emas yang diraih yang direbut Triady Fauzi adalah yang kedua. Sebelumnya Ricky Anggawijaya mampu mempersembahkan emas dari nomor 200 meter gaya punggung. (ANTARA News)