Jumat, 30 Maret 2012

Siman Sudartawa Pecahkan Rekor Nasional Kelompok Umur


JAKARTA, I Gede Siman Sudartawa (17) dari klub Sparing, Jakarta memecahkan rekor kelompok umur I (15-17 tahun) nasional nomor 100 meter gaya punggung pada hari pertama Kejuaraan Daerah Renang DKI Jakarta 2012, Kamis (29/3/2012) di kolam renang Senayan, Jakarta . Kejuaraan daerah tersebut berlangsung Kamis-Sabtu (31/3/2012).
Siman mencatatkan waktu 57,68 detik di nomor 100 meter gaya punggung . Siman menumbangkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Glen Victor selama lima tahun . C atatan waktu Glen Victor yang diciptakan di Singapura itu adalah 59,57 detik.       
Panitia kejuaraan, Hin Iskandar mengutarakan, tujuan kejuaraan daerah untuk meraih limit A sebagai syarat mengikuti kejuaraan nasional renang kelompok umur di Riau, Mei 2012. (KOMPAS.com)- 

Jatim Dapat Kuota By Name 15 dan By Number 9


Cabang olahraga renang Jawa Timur sudah bisa bernapas lega menghadapi PON 2012 Riau yang akan digelar September mendatang.

Kusaini satu diantara Pengurus di Persatuan Renang Seluruh Indonesia (Pengrov PRSI) Jawa Timur pada Budi Leksono Reporter Suara Surabaya, Kamis (29/3/2012) mengatakan, sesudah ditunggu-tunggu, Jatim akhirnya mendapat kuota atlet by name 15, sementara untuk by number9.

Menurut Kusaini, 15 atlet inilah yang nantinya akan memperkuat kontingen renang Jawa Timur di PON Riau. Mereka siap menjadi andalan untuk memberi kontribusi emas sebanyak-banyaknya di cabang renang.

Kusaini mengatakan, dari 15 nama itu merupakan atlet yang selama ini juga bergabung di Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Proyeksi PON Riau.

Mereka diantaranya ada Dicky Limanto, Suharyono Yakob, Erlina Yakob juga Eni Susilowati dan Omar Suryatmadja yang sekarang ini sedang berlatih di Singapura.

Kusaini optimis dengan persiapan matang yang dilakukan selama di Puslatda, cabang olahraga renang Jawa Timur bisa mendapatkan medali emas sesuai target, minimal tujuh medali emas.

Selain Eni Susilowati, Jawa Timur juga masih mempunyai beberapa atlet andalan lain. Termasuk Fibriani Ratnamarita juga Nurul Fajar bintang baru untuk Jatim.

Pada PON mendatang, cabang olahraga renang, Jawa Timur masih akan mendapatkan batu sandungan terberat dari Jawa Barat. (suarasurabaya.net|)


JAKARTA, - Pengprov PRSI DKI Jakarta mempertanyakan kesiapan tuan rumah PON XVIII di Riau berkaitan dengan sarana dan prasarana pertandingan cabor renang.

Ketua Umum Pengprov PRSI DKI Jakarta, Lukman Niode menyebut dalam menyelenggarakan event renang di Pekan Olah Raga Nasional (PON) XVIII, September mendatang, panitia pelaksana seharusnya mengedepankan prasarana yang menunjang penampilan atlet.

"Pekan Olah raga nasional biasanya merupakan performa puncak dari para atlet semua daerah. Mereka telah mempersiapkan diri selama berbulan bahkan bertahun sebelumnya," kata Lukman di sela-sela pelaksanaan Kejuaraan renang daerah Provinsi DKI di Senayan, Kamis (29/3).

Dalam pertandingan renang PON XVIII di Riau, 9-20 September mendatang ini sejumlah nama besar di renang akan ikut serta seperti peraih emas SEA Games XXVI, I Gde Siman Sudartawa, Triadi Fauzi, Glenn Victor, Indra Gunawan, M, Akbar Nasution mau pun perenang puteri seperti Yessy V. Yosaputera dan lainnya.

"Mereka pasti berharap akan mencapai puncak prestasi di PON nanti. Apalagi janji pemerintah provinsi soal bonus baik untuk medali mau pun pemecahan rekor memang sangat besar," kata mantan perenang nasional yang biasa dipanggil Luki ini.

Namun menuut Luki, keinginan besar ini bisa jadi teradang dengan minimnya sarana venues renang di Riau pada PON mendatang. "Yang saya tahu kolam renangnya memang kedalamannya masih kurang. Namun  yang lebih parah adalah terbatasnya kolam pendinginan buat atlet," kata Luki.

"Kolam pendinginan (cool-down) buat atlet idealnya memiliki kedalaman standar yang cukup untuk perenang-perenang yang bertubuh cukup tinggi. Ini yang saya dengar lintasannya terbatas dan kedalamannya pun tak sampai semeter. Ini sangat menyulitkan perenang bertubuh tinggi seperti perenang kita, Guntur Pratama," kata Luki lagi.

Luki berharap pihak Pengurus Besar PRSI mau bertemu dan berbicara dengan pihak PB PON XVIII untuk mencari jalan keluar masalah ini. "Tentu tidak perlu pindah, namun  dengan waktu yang masih tersisa hampir enam bulan, tentunya bisa dilakukan perbaikan prasarana di sana agar venues tersebut paling tidak laik secara nasional," kata Luki lagi.,

PRSI DKI sendiri menargetkan akan mendulang 6 hingga 7 emas dari cabang renang. "Kami mengincar nomor-nomor distance  dan estafet," kata Luki lagi.

DKI mendapatkan kuota 16 perenang buat PON kali ini yang hanya akan diikuti 120 perenang. Meski begitu 16 nama perenang ini masih akan terus berubah sesuai dengan event-event seleksi yang akan mereka ikuti yaitu Singapura Terbuka (awal Maret), kejuaraan provinsi (29-31 Maret), invitasi renang nasional (Mei) serta Singapura Terbuka lagi pada Juni 2012. (Kompas.com) 

Kamis, 29 Maret 2012

Indonesia ikuti tiga kualifikasi Olimpiade


Semarang  - Tim renang Indonesia berpeluang untuk mengikuti ajang Olimpiade 2012 dengan mengikuti tiga kejuaran yang merupakan kualifikasi menuju Olimpiade London 2012.

Manajer Renang Indonesia, Hartadi Nurjojo, di Semarang, Rabu, mengatakan, tiga kejuaraan tersebut adalah kejuaraan renang di Malaysia (Mei 2012) dan dua kejuaraan renang di Eropa masing-masing di Portugal dan Italia.

Usai mengikuti tiga kejuaraan tersebut, kata dia, perenang yang lolos ke Olimpiade London 2012 langsung menjalani pelatihan di Hongaria selama sebulan sebelum mereka tampil pada pesta olahraga multi kejuaraan dunia empat tahunan itu.

"Setelah tiga kejuaraan renang itu kita sudah bisa mengetahui perenang yang lolos dan turun pada Olimpiade di Inggris mendatang sehingga yang latihan di Hongaria hanya diikuti perenang yang lolos saja," katanya.

Sekarang ini, Indonesia baru meloloskan empat perenang ke Olimpiade 2012 yaitu Glenn Victor (100 meter gaya kupu) dan Triadi Fauzi (200 meter gaya kupu) melalui kejuaraan renang Singapura Terbuka 2011.

Kemudian I Gede Siman Sudartawa (100 dan 200 meter gaya punggung), serta Indra Gunawan (100 meter gaya dada) melalui SEA Games XXVI/2011.

Sekarang ini pelatnas Olimpiade diisi tujuh perenang, selain empat perenang yang sudah lolos masih ada Enny Susilowati, Yessy Yosaputra, dan M Idham Dasuki.

"Kami berharap tiga perenang ini bisa menambah jumlah perenang Indonesia yang tampil pada Olimpiade mendatang melalui tiga kejuaraan tersebut," katanya.

Perenang pelatnas sudah melakukan sekali pertandingan uji coba yaitu kejuaraan renang di Singapura, pertengahan Maret 2012, dan hanya Indra Gunawan yang absen karena yang bersangkutan menjalani latihan di Hongaria.

Ia mengatakan, tim renang Indonesia tidak berani memasang target meraih medali pada Olimpiade mendatang karena pesaingnya sangat ketat, mengingat perenang dunia bakal turun di sana.

"Kita bisa meloloskan perenang ke Olimpiade saja sudah merupakan hasil yang bagus karena kalau untuk meraih medali sangat sulit," kata Hartadi Nurjojo yang juga Ketua Harian Pengprov PRSI Jawa Tengah tersebut.

Menurut dia, pada Olimpiade 2008 Beijing, Indonesia hanya meloloskan satu perenangnya yaitu Doni B Utomo untuk nomor 200 meter gaya kupu. "Saat itu saja Doni berada di atas peringkat 32 besar," katanya. (ANTARA News) 

Kejurda Renang Jatim: Renang Sidoarjo Bidik Lima Besar


SIDOARJO - Pengcab PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Sidoarjo memilih realistis soal target dalam kejurda renang Jatim nanti. Induk organisasi renang asal Kota Udang-julukan Sidoarjo ini hanya menargetkan masuk lima besar dalam kejuaraan yang akan dilaksanakan di kolam renang Jatim 7-9 April mendatang itu.

"Kami tidak mau muluk-muluk bicara target dalam kejuaraan kali ini. Sebab, tidak menutup kemungkinan banyak perenang senior yang sudah sarat pengalaman juga ikut mengambil bagian, sehingga kompetisi akan berjalan lebih ketat,"ujar sekretaris Pengcab PRSI Sidoarjo, Suyanto.

Menurut Suyanto, dalam kejuaraan ini Sidoarjo akan menurunkan 60 perenang mereka. Nah, dari sejumlah atlet tersebut Sidoarjo berharap besar kepada dua atlet putri mereka, Olivia Fernandez dan Dea Salsabila Putri. Kedua perenang ini menjadi tumpuan karena baru saja meraih hasil maksimal di Krapda, Gresik, Februari lalu.

Dalam kejurda kali ini, Olivia akan turun di 13 nomor andalannya. Antara lain adalah, 50 meter gaya punggung, 50 meter gaya kupu, 50 meter gaya bebas, 50 meter gaya dada, 100 meter gaya bebas, 100 m gaya dada. Kemudian, 50, 100, 200, 400, dan 800 meter gaya bebas serta 200 dan 400 gaya ganti.

Sementara Salsabila digadang-gadang menjadi ujung tombak Sidoarjo di nomor jauh. Seperti 800 meter. "Tapi, kami harus melakukan strategi yang matang dalam kejuaraan ini. Sebab, di nomor yang dia bela, juga akan turun Fibri Ratna Marita, perenang senior asa Kota Malang," aku Suyanto.

Olivia sendiri mengaku siap memberikan penampilan terbaik untuk Sidoarjo dalam even ini. Apalagi, hasil dari kejurda nanti, juga menjadi ajang menacari tiket untuk memperkuat provinsi paling timur di pulau jawa ini dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 nanti.

"Saya tetap akan tampil seperti dalam kejuaraan-kejuaraan sebelumnya, berusaha maksimal saat lomba. Apalagi kejuaraan kali ini juga sebagai ajang pemanasan biar bisa mewakili Jatim di PON nanti," ujar Olivia. (JPPN)

Rabu, 28 Maret 2012

Tolak Ikut Renang Campuran, Siswi Muslim Swiss Dihukum

BASEL -- Satu keluarga muslim di Basel dikenai hukuman denda 1.400 franc (1.550 dolar AS) lantaran menolak anak perempuan mereka mengikuti kelas renang campuran. Pihak keluarga menolak untuk membayar denda dengan alasan hukuman itu merupakan pelanggaran terhadap hak kebebasan beragama.

Seperti dikutip thelocal.ch, pihak keluarga berpandangan sesuai dengan ajaran Alquran, mereka ingin menanamkan rasa malu pada anak-anak mereka sebelum mereka mencapai usia pubertas. "Mengikutsertakan anak perempuan dalam kolam renang campuran bertentangan dengan keyakinan keluarga," kata juru bicara pihak keluarga yang enggan disebutkan namanya.

Setelah banding diajukan pihak keluarga terhadap putusan Pengadilan Administratif, Pengadilan Federal memutuskan untuk tetap mempertahankan putusan itu. Pengadilan menyatakan, adalah kewajiban setiap siswi untuk berpartisipasi dalam kelas renang meski berbeda keyakinan.

Setelah berhasil mendapatkan payung hukum larangan pembangunan menara masjid, sayap kanan di negara itu, Partai Rakyat Swiss (SVP), merencanakan larangan yang lebih banyak lagi terhadap muslim yang jadi minoritas di negara Eropa. "Pemilih memberi sinyal kuat untuk menghentikan tuntutan kekuasaan politik Islam di Swiss dengan mengorbankan hukum dan nilai-nilai kita," ujar Adrian Amstutz, anggota parlemen SVP.

"Muslim harus dipaksa untuk mengintegrasikan diri ke dalam masyarakat. Perkawinan paksa, khitan perempuan, dispensasi khusus dari pelajaran berenang, dan burqa berada di daftar puncak," tegas Amstutz," imbuh dia. (REPUBLIKA.CO.ID)

165 Pelajar Depok Ikuti Kejuaraan Renang

Sebanyak 156 peserta mengikuti kejuaraan renang antarpelajar dan perkumpulan renang se-Kota Depok di Bumi Wiyata, Depok, Minggu (25/3). Kejuaraan ini digelar dalam rangka melakukan seleksi atlet yang akan mewakili Depok di Kejuaraan Daerah Provinsi Jawa Barat pada bulan April di Karawang.
Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kota Depok, Misbachul Munir, mengatakan peserta terbagi dalam empat kelompok usia. Mereka adalah peserta dari berbagai SD, SMP, dan SMA se-Kota Depok.
"Ini adalah kejuaraan rennag anatar pelajar dan perkumpulan renang se-Kota Depok. Dibagi dalam kelompok usia lima sampai dua plus,ujarnya di lokasi, Minggu (25/3).
Munir mengatakan, tujuan utama dari lomba ini yaitu untuk mempersiapkan atlet yang akan mewakili Depok di Kejuaraan Daerah tingkat Provinsi Jawa Barat. Rencananya kejuaraan tersebut akan diselenggarakan di Kabupaten Karawang pada bulan April.
Meskipun demikian, pemenang kejuaraan ini tidak secara otomatis mewakili Kota Depok. Menurut Munir, para pemenang dari kegiatan ini akan diseleksi ulang sekitar satu minggu dari kemarin. "Setelah seleksi ulang baru akan dipastikan siapa yang ikut Kejurda,"ujarnya.
Setelah Kejurda di Karawang, PRSI akan melakukan evaluasi mengenai penampilan para atlet. Dari situ akan dilihat potensi atlet yang berpeluang untuk mewakili Depok di ajang Pekan Olah Raga Daerah (Porda) Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014.
Munir berkata, sebelumnya para perenang Depok memang belum meraih medali di ajang Porda. "Kemarin belum dapat medali, baru sampai final saja," ujarnya.
Meskipun demikian, menurut Munir, banyak atlet renang di Kota Depok yang memiliki potensi. Namun seringkali atlet tersebut pindah ke DKI Jakarta. Hal itu karena, fasilitas di DKI Jakarta lebih baik daripada Depok. Dengan demikian, besar pelaung bagi para atlet tersebut untuk berkembang.
Untuk itu PRSI berupaya untuk melakukan pembinaan atlet secara optimal termasuk dengan menyediakan sarana dan prasarana. Dengan demikian, diharapkan para atlet tersebut dapat kembali ke Depok.
Sementara itu Ketua Pelaksana Kejuaraan pelajar dan perkumpulan renang se-Kota Depok, Syahriad, mengatakan,acara ini digelar selama satu hari. Terdapat 60 nomor yang dipertandingkan dalam kejuaraan ini.
Sementara pemenang kejuaraan ini yaitu pada kelompok usia (KU) V adalahM. Azhar (putra) dan Nabilah Dwi P (putri), KU IV adalah Antaseno Kusuma (putra) dan Rosi Pratiwi (putri), KU III adalah M. Rinaldy Prakoso (putra) dan Regina Sari (putri), serta KU II+ adalah R. Farmintha Dewa (putra) dan Maharani Ray (putri).

Tak Andalkan Atlet Puslatda Semata

Tim renang Kabupaten Gresik yang akan mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) renang Jawa Timur pada 7 April mendatang di kolam renang KONI Surabaya tak mau terus menerus mengandalkan atlet-atletnya yang masuk Puslatda Jatim semata.
Tim renang Gresik sadar bahwa atlet Puslatda memang bukan untuk diproyeksikan di Kejurda, melainkan di event yang lebih besar lagi yakni PON 2012 September mendatang. Sehingga puncak performanya tidak bisa diharapkan pada Kejurda nanti.
Saat ini memang ada empat atlet renang Gresik asal klub Petrokimia yang masuk tim Puslatda renang Jatim dan lolos by name di PON 2012, yakni Nurul Fajar Fitriati, Dian Reza Anggraini dan Yesika. Satunya lagi Cristhoper yang saat ini sedang menjalani latihan di Jakarta.
Pelatih tim renang Gresik Dudy Priharyadi mengungkapkan, sebenarnya tidak ada larangan untuk menurunkan atlet Puslatda pada Kejurda, namun ia tak mau membebani atletnya.
“Mereka kemungkinan juga akan turun bila tidak ada halangan, hanya saja kita tak mau mengandalkan atlet Puslatda semata, karena bukan di Kejurda ajang mereka melainkan di PON. Sementara ini kita sudah menyiapkan sekitar 50 perenang untuk Kejurda,” ujarnya kemarin.
50 perenang yang disiapkan itu berasal dari satu klub saja yakni Petrokimia Gresik. Namun ia menambahkan, masih menunggu delegasi dari atlet renang klub Indonesia Muda (IM) Gresik untuk turut bergabung.
Dari sekitar 50 perenang tersebut, minus atlet Puslatda, Dudy lebih mengandalkan beberapa atlet kelompok umur tertentu untuk mendulang banyak medali, yakni KU 1 putra putri, KU 2 putra putri dan KU 3 putra. Di antara atlet tersebut di sektor putra ada Wiranto Adi Wicaksono, Auliya Akbar dan A. Afif Fajar Pribadi. Sementara sektor putri ada Novi Sukmaningsih, Vivi Nuraini, Aline Fahma Hamida dan Hayyu Nurramadhani. Mereka semua merupakan perenang yang sempat berjaya di kejuaraan Petro Cup III 2012 pertengahan Pebruari lalu. (surabayapost)

Perenang Ceko dan India Diskorsing Dua Tahun

Perenang Republik Ceko, Michal Rubacek dijatuhi sanksi skorsing selama dua tahun karena terbukti mengonsumsi doping. Sanksi ini membuat Rubacek kehilangan tiket untuk berlaga di Olimpiade London, Inggris.
Kepala Federasi Renang Ceko, Vladimir Srb menyebutkan, dari hasil pemeriksaan contoh darah dan urin Rubacek diketahui ada kandungan Methylhexanamine.
Rubacek merupakan perenang andalan Ceko. Dia pemegang rekor nasional dan sebelumnya sudah dua kali berpartisipasi di Olimpiade Athena (Yunani) dan Beijing (China). Tes doping dilakukan pada akhir Desember tahun lalu. Saat itu perenang berusia 25 tahun ini mengikuti kejuaraan renang nasional Ceko. Nomor andalan Rubacek 50 meter dan 100 meter gaya kupu-kupu.
"Buat Ceko jelas ini pukulan karena dia merupakan andalan kami di olimpiade. Akan tetapi, aturan harus ditegakkan dan semua konsekuensi harus dijalankan," kata Vladimir Srb, Selasa (27/3/2012).
Rubacek belum menyampaikan pernyataan terkait sanksi skorsing dua tahun yang diterimanya.
Sanksi skorsing dua tahun juga dijatuhkan kepada perenang India, Surya Prasad Sharma. Sanksi skorsing itu dikeluarkan Federasi renang dunia FINA berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan urin Surya. Dari pemeriksaan diketahui ada kandungan Stanozolol. Surya pun tak akan bisa tampil pada Olimpiade London, Agustus 2012. (kompas.com)

Australia ke London dengan Muka Baru

Regu renang Australia bakal berjuang mempertahankan reputasi mereka di Olimpiade London 2012 dengan mengandalkan banyak muka baru. Separuh dari 44 perenang tim Australia adalah mereka yang akan menjadi debutan olimpiade di London, Agustus- September mendatang.
Skuad ”Negeri Kanguru” itu diumumkan di Adelaide, Kamis (22/3), seusai penutupan ajang uji coba yang menjadi seleksi akhir pembentukan tim. Komite Olimpiade Australia pun menetapkan tim terdiri atas 21 putra dan 23 putri. Sebanyak 13 di antara mereka adalah remaja.
Dengan komposisi seperti itu, Australia mencoba untuk kembali bangkit. Pasalnya, pada Kejuaraan Dunia di Shanghai, China, akhir tahun silam, negeri yang dijuluki down under karena letak geografisnya yang ada di belahan bumi selatan itu hanya berada di urutan ketujuh.
Padahal, Australia selalu menjadi runner-up di belakang Amerika Serikat dalam tiga olimpiade terakhir. Di Beijing 2008, Australia meraup enam medali emas, tujuh keping di Athena 2004, dan lima di Sydney 2000.
”Jarak kami dengan dengan negara peringkat ketiga dan di bawahnya kian rapat,” kata Pelatih Kepala Australia Leigh Nugent. Dua negara yang dia maksud adalah China dan Perancis yang perenangnya menunjukkan prestasi pesat belakangan ini.
Salah satu andalan Australia di London nanti adalah juara dunia nomor 100 meter gaya bebas, James Magnussen. Dalam ajang uji coba, Magnussen yang baru berusia 20 tahun menjadi perenang tercepat di nomor spesialisnya lewat ukiran waktu 47,10 detik.
Catatan waktu tersebut sedikit di bawah rekor olimpiade, 47,05 detik, yang dibukukan perenang Australia lainnya, Eamon Sullivan. Sullivan mengukirnya di Beijing 2008.
Torehan detik Magnussen itu juga tak buruk jika dibandingkan rekor dunia, 46,91 detik. Rekor itu dibuat perenang Brasil, Cielo Filho, dalam kejuaraan dunia di Roma 2009.
Tak mengherankan, Nugent berharap besar pada Magnussen yang dijuluki ”rudal” untuk mengamankan emas 100 meter gaya bebas. Magnussen juga diharapkan menjadi motor untuk mencaplok emas nomor 4 x 100 meter gaya bebas putra.
”Dia dapat diandalkan. Setiap kali dia berlomba, dia menyuguhkan apa yang benar-benar ingin kita lihat,” kata Nugent.
Adapun beberapa veteran yang kembali memperkuat Australia adalah Stephanie Rice dan Leisel Jones. Rice yang menjalani operasi bahu Desember lalu akan hadir di London sebagai juara bertahan nomor 200 dan 400 meter gaya ganti perorangan.
Sementara Jones (26) menjadi perenang Australia yang dalam uji coba lolos dalam empat nomor olimpiade. Di London, dia akan mencoba mempertahankan gelar nomor 100 meter gaya dada.
Setelah rentang 40 tahun, Australia kembali diperkuat oleh dua perenang putri kakak beradik. Mereka adalah Cate (19) dan Bronte Campbell (17). Pada Muenchen 1972, dua bersaudara yang membela Australia adalah Karen dan Narelle Moras.
Namun, legenda renang Ian Thorpe gagal ke London. Peraih lima emas olimpiade yang mulai kembali ke arena sejak tahun lalu itu gagal finis di antara enam besar dalam nomor 100 dan 200 meter gaya bebas yang diuji coba. (kompas/AP/REUTERS/YNS)

Magnussen Raih Tiket Kedua

ADELAIDE, Rabu - Perenang Australia, James Magnussen, kembali merebut tiket kedua ke Olimpiade 2012 London di nomor 50 meter gaya bebas setelah menjadi juara pertama Kejuaraan Renang Australia, Rabu (21/3), di Adelaide. Sebelumnya, Magnussen meraih tiket pertama ke London di nomor 100 meter.
”Saya sudah berenang dengan cepat di 100 meter dan kemenangan di 50 meter adalah cara yang baik untuk mengakhiri kejuaraan ini,” kata Magnussen.
Magnussen mencatat waktu 21,74 detik untuk mengalahkan peraih medali perak olimpiade, Eamon Sullivan, yang mencatat 21,92 detik. Dengan catatan waktu itu, Magnussen masih harus bekerja keras untuk bersaing melawan perenang Brasil, Cesar Cielo, yang mencatat waktu 21,52 detik, saat merebut emas kejuaraan dunia akuatik di Shanghai, tahun lalu.
Perenang putri Australia, Libby Trickett, mulai mengejar tiket kedua di nomor 50 meter gaya bebas setelah menjadi yang tercepat kedua di semifinal. Sebelumnya, Trickett sudah memastikan satu tiket ke London di nomor 100 meter gaya bebas.
Manaudou raih tiket
Mantan juara renang olimpiade dari Perancis, Laure Manaudou, akhirnya berhasil mengamankan tiket Olimpiade London 2012. Manaudou menjadi juara di nomor 100 meter gaya punggung pada Kejuaraan Renang Perancis, Rabu, di Dunkirk.
Manaudou mencatat waktu 1 menit 0,16 detik dan menjadi yang terdepan. Catatan waktu itu di bawah batas A olimpiade, 1 menit 0,82 detik.
Manaudou berhenti dari dunia renang pada tahun 2009 karena hamil dan melahirkan. Pada Juni 2011, Manaudou kembali ke dunia renang dan terus berjuang untuk merebut tiket ke olimpiade untuk ketiga kalinya.
Manaudou sukses di olimpiade pertama dengan merebut emas di nomor 400 meter gaya bebas pada Olimpiade 2004 Athena. Di Olimpiade 2008 Beijing, Manaudou finis di urutan kedelapan pada nomor 400 meter gaya bebas, di urutan ketujuh pada nomor 100 meter gaya bebas, dan gagal ke babak final 200 meter gaya punggung.
”Saya tidak bilang ini sama dengan merebut emas olimpiade, tetapi kemenangan ini cukup melegakan. Kini, saya harus fokus dan memberikan semua yang saya miliki untuk merebut emas olimpiade,” kata Manaudou.
Di nomor 100 meter gaya punggung putri, Perancis meloloskan satu perenang lainnya, Alexianne Castel. Castel menjadi runner-up di kejuaraan yang sama, di belakang Manaudou.
Bergabung dengan Manaudou dan Castel, dua perenang putri Perancis lainnya, Coralie Balmy dan Camille Muffat, juga lolos ke London. Balmy dan Muffat lolos di nomor 400 meter gaya bebas.
Perenang putra berusia 19 tahun, Yannick Agnel, juga lolos ke Olimpiade London di nomor 200 meter gaya bebas dan estafet 4 x 200 meter gaya bebas.

(kompas/AFP/Reuters/ECA)

Jatah Tiket Olimpiade Belum Bertambah

Tim renang Indonesia berhasil merebut enam medali emas di Kejuaraan Kelompok Umur Renang Singapura 2012 yang berakhir hari Minggu lalu. Namun, para perenang Indonesia belum dapat menambah jatah tiket ke olimpiade dan belum mampu mempertajam catatan waktu pribadi.
Keenam medali emas itu direbut oleh Patricia Yosita, Glenn Victor Sutanto, I Gede Siman Sudartawa, Lucretia, dan Raina Saumi. Glenn meraih dua medali emas pada nomor 50 meter gaya punggung dengan catatan waktu 26,85 detik dan 100 meter gaya kupu-kupu dengan waktu 54,97 detik di kelompok umur (KU) 18 tahun ke atas.
Patricia meraih emas pada nomor 200 meter gaya ganti individu dengan waktu 2 menit, 34,16 detik di KU 18 tahun. Siman merebut emas pada nomor 50 meter punggung dengan waktu 26,22 detik di KU 15-17 tahun.
Lucretia menjuarai nomor 400 meter gaya ganti individu dengan waktu 5 menit, 33,24 detik di KU 18 tahun. Raina menjuarai nomor 200 meter gaya kupu-kupu dengan waktu 2 menit, 16,29 detik di KU 15-17 tahun.
”Meskipun merebut enam medali emas, prestasi para perenang Indonesia justru mengecewakan. Waktu yang dicatat oleh hampir semua perenang Indonesia turun menjadi 96 persen sampai 97 persen dari waktu terbaik mereka,” kata Hartadi Nutjojo, Pelatih Kepala Tim Nasional Renang, Senin (19/3), di Jakarta.
Hartadi mengatakan, belum adanya kepastian pelatnas renang untuk olimpiade membuat intensitas latihan para atlet tidak dapat ditingkatkan. Porsi latihan atlet sejak SEA Games 2011 belum dapat meningkat karena belum ada keputusan untuk menggelar pelatnas.
Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) sudah mengajukan proposal ke KONI dan KOI untuk menggelar pelatnas di Hongaria. Di negara itu, pola pelatihan lebih ketat dan perenang Indonesia dapat mengikuti berbagai kejuaraan di Eropa dengan lebih murah. Namun, proposal itu belum dijawab sehingga latihan masih dilakukan di Jakarta.(kompas)

Minggu, 25 Maret 2012

Belum Ada Tambahan Perenang ke Olimpiade

T im renang Indonesia belum berhasil menambah atletnya yang lolos Olimpiade London 2012 setelah mengikuti Singapura Terbuka pekan lalu.
"Masih jauh Mas’ dari itu, sedangkan pencapaian waktu 99 persen saja masih belum bisa ditempuh perenang Indonesia," kata Manajer Tim Renang Indonesia Hartadi Nurjojo di Semarang, Senin.
Ia mengatakan, sampai kini Indonesia baru meloloskan empat perenangnya ke Olimpiade London 2012 dari tujuh perenang yang masuk pelatnas.
Keempat perenang tersebut adalah Glenn Victor (100 meter gaya kupu), Triadi Fauzi (200 meter gaya kupu) yang lolos melalui kejuaraan renang Singapura Terbuka 2011. Kemudian I Gede Siman Sudartawa (100 dan 200 meter gaya punggung), serta Indra Gunawan (100 meter gaya dada) melalui SEA Games XXVI/2011.
Perenang pelatnas yang belum mengantongi tiket ke Olimpiade adalah Enny Susilowati, Yessy Yosaputra, dan Idham Dasuki.
Ketika ditanya target tim renang Indonesia pada Olimpiade mendatang, Hartadi yang juga Ketua Harian Pengprov PRSI Jawa Tengah, mengatakan, kalau untuk meraih medali sangat sulit. "Kita bisa ikut Olimpiade saja sudah merupakan prestasi yang bagus," katanya.
Di samping itu, kata dia, jumlah perenang yang lolos ke Olimpiade 2012 bertambah juga sudah merupakan hasil yang bagus karena pada Olimpiade 2008 Beijing, China, hanya meloloskan satu perenang yaitu Doni B Utomo untuk nomor 200 meter gaya kupu. "Kalau bicara soal prestasi sangat susah, pada saat itu saja Doni hanya menempati peringkat di atas 32 besar dunia. Kita bisa ikut Olimpiade saja sudah merupakan prestasi yang baik," katanya.
Ketika ditanya ajang renang untuk kualifikasi Olimpiade, dia mengatakan, ada tiga event renang yang akan diikuti atlet Indonesia sebagai ajang kualifikasi Olimpiade, yaitu Kejuaraan renang di Malaysia (Mei) dan dua kejuaraan di Portugal dan Italia (Juni 2012).
"Dua event renang di Eropa ini menjadi ajang terakhir sebelum penentuan tim renang Indonesia yang akan tampil pada Olimpiade mendatang sehingga saat itu kondisi perenang kita sudah 100 persen," katanya.
Ia berharap melalui tiga event itu, Indonesia bisa menambah dua hingga tiga perenang yang lolos ke Olimpiade mendatang. "Kami memang menargetkan bisa meloloskan enam hingga tujuh perenang ke Olimpiade mendatang," katanya. (Kompas.com)-

Results

43rd Singapore National Age Group Swimming Championships 2012
1.      Japan Swimming Federation (34-29-15)
2.      Amateur Swimming Union of Malaysia (11-3-3)
3.      Indonesia Swimming Federation  (9-14-14)
4.      Swimming Federation of India (3-4-3)

Renang Harus Kerja Keras untuk Lolos Olimpiade

Mantan perenang Olimpiade Lukman Niode mengatakan, cabang renang harus bekerja keras untuk dapat lolos ke Olimpiade London 2012. Pasalnya, ada 900 atlet dari 203 negara yang memperebutkan kuota di kualifikasi B untuk lolos kualifikasi A.
"Kualifikasi B itu baru syarat untuk mengikuti seleksi kualifikasi A. Artinya belum lolos. Kalau para perenang Indonesia tidak dapat mencapai kualifikasi A, maka dicari yang terbaik dari 900 atlet yang lolos kualifikasi B. Berdasarkan pemantauan saya, sepertinya baru dua atlet yang bisa lolos, yakni I Gede Siman Sudartawa dan Glenn Victor dari tujuh perenang yang dipelatnaskan," kata Lukman kepada Suara Karya di Jakarta..
Seperti diketahui, cabang renang mempelatnaskan tujuh atlet, terdiri atas lima pria dan dua putri. Lima pria adalah mereka yang lolos kualifikasi B, yakni Glenn Victor, Indra Gunawan, I Gede Siman Sudartawa, Triadi Fauzi, dan M Idhan Dasuli. Dua perenang putri, Enny Susilowati dan Yessy Yosaputra belum lolos kualifikasi B tapi tetap dipersiapkan di pelatnas.
Menurut Lukman, banyak hal yang harus dilakukan perenang untuk mencapai target lolos kualigikasi A. Penerapan sport science yang tepat, recovery yang benar dan nutrisi yang seimbang adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
"Saat ini saya melihat baru 50 persen yang dilakukan perenang Indonesia dalam persiapan itu. Untuk itu, ia mengharapkan pelatih harus memperhatikan betul apa yang dilakukan atletnya di dalam dan di luar pelatnas. Khususnya soal nutrisi, jangan sampai mengonsumsi makanan sembarangan dan tidak terukur dengan kebutuhan tubuh," ucap Lukman.
Di luar negeri yang olahraganya sudah maju, kata Lukman, soal makan ini sudah diukur dan ditimbang pada setiap makan. Atlet dipersilakan mengambil makanan di piring, kemudian sebelum disantap diukur kalori dan nutrisinya oleh ahli gizi. Bila ada yang berlebih dan tidak seimbang, maka akan dikurangi.
"Di kita hal seperti itu belum bisa dilakukan. Walaupun disediakan makanan sesuai kebutuhan gizi di hotel, di luar mereka masih makan gorengan yang belum dikontrol kadar gizinya," lanjut Lukman.
Lumkan menambahkan, kebutuhan atlet di pelatnas harus didukung penuh oleh Satlak Prima agar apa yang diprogramkan berjalan sesuai dan tepat sasaran. Sekarang kalau sport science dijalankan dengan benar namun tidak didukung dengan nutrisi yang dibutuhkan, akan sia-siajuga. "Untuk itu, perlu keseimbangan antara porsi latihan dan kebutuhan gizi untuk mencapai target yang sudah dicanangkan," tutupnya. (Suara Karya):

2 Atlet Renang Dapat Beasiswa

Dua atlet renang Jabar berangkat ke Singapura setelah mendapat beasiswa dari Singapura Sport School, beberapa waktu lalu. Mereka akan menimba ilmu di sana sampai lulus.
"Kenny Lisan Putera berangkat ke Singapura melalui jalur pendidikan, karena tempatnya sekolah sekarang menjalin kerja sama dengan Singapura Sport School. Sedangkan Brian Cut melalui jalur prestasi. Keny sekarang kelas 1 SMP dan di Singapura sampai lulus SMP," kata Jeni Siahaan, Bidang Sarana Persatuan Renang Seluruh Indonesia Jabar, Rabu (21/3).
Menurut Jeni, atlet yang berangkat tentu mengikuti berbagai tes.
"Mereka dites dulu," ujarnya sambil menambahkan, Brian Cut lolos lewat jalur prestasi karena dia memang berprestasi seperti jadi juara di Kejurnas KU-4 Surabaya 2011.
Menurut Jeni, meski kuota yang mendapat beasiswa ke Singapura hanya dua, maka ke depan diharapkan ada penambahan.
Sementara itu, untuk mempertahankan target raihan tujuh medali emas pada SEA Games XXVII/2013, Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) memfokuskan regenerasi atlet melalui pembinaan atlet usia dini.
Ketua Umum PB PRSI, Hilmi Panigoro, seusai membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PRSI, di Isola Resort, Bandung menuturkan, saat ini program latihan yang tengah dilakukan oleh PB PRSI telah sesuai dengan sasaran yang dituju. Untuk lebih mempertajam prestasi ke depan, PRSI sekarang menggalakkan proses regenerasi dengan menjaring atlet-atlet usia dini.
Untuk mencari bibit-bibit perenang masa depan, lanjut Hilmi, peran serta pengda dan klub-klub renang sangat penting hingga tugas talent scouting diserahkan kepada pengda dan klub-klub renang.
Selain regenerasi atlet, pembinaan juri dan wasit juga terus dilakukan, Dengan begitu, semua wasit dan juri mempunyai standardisasi yang merata dan bersertifikat. (GM)

China delights fans in the “Water Cube” in Beijing

Lausanne (SUI), March 24, 2012 – In front of its fans at the “Water Cube” in Beijing, the team of China dominated without surprise the second meet of the FINA/Midea World Series 2012, taking place in the Chinese capital from March 23-24, getting all the eight gold medals at stake.

On Day 1, the four finals were won by the same athletes that had triumphed in Dubai (UAE, the first meet of the series on March 16-17): Olympic and world gold medallist Chong He in the men’s 3m springboard and his compatriots Yuan Cao/Yanquan Zhang in the 10m platform synchro. Among women, Olympic champion Ruolin Chen easily dominated the operations in the 10m platform, while world champion Minxia Wu successfully paired with Zi He in the 3m springboard synchro.

Kai Qin (CHN), third in Dubai in the men’s 3m springboard, upgraded his medal in Beijing, while Julian Sanchez (MEX) finished with the bronze in the “Water Cube”. In the men’s synchronised event, the minor medals went to Great Britain (silver, with Tom Daley and Peter Waterfield – fourth in the Emirates) and to Germany (bronze for Patrick Hausding and Sascha Klein – fifth in the first leg of the series). In the women’s field, China also did the 1-2 in the individual 10m platform, with Yadan Hu getting the silver behind Chen. As in Dubai, Malaysian Pandelela Rinong Pamg got the bronze. Paola Espinosa (MEX), second in the Emirates, finished fifth in Beijing. In the synchro event, Kelci Bryant/Abigail Johnston (USA) and Jennifer Abel/Emilie Heymans (CAN) finished tied for the silver (306.30), but an additional dive to untie gave the silver to USA (71.10) and the bronze to Canada (68.40).

On Day 2, the only minor surprise was the victory of Zi He (CHN) over her compatriot Minxia Wu in the women’s 3m springboard (Wu had won in Dubai and is the world champion of this event). In the other three finals, the gold medallists of Dubai were the same: Bo Qiu (CHN) in the men’s 10m platform, Kai Qin/Yutong Luo (CHN) in the men’s 3m springboard synchro, and Ruolin Chen/Hao Wang (CHN) in the women’s 10m platform synchro.

In the individual events, Tania Cagnotto (ITA) got also the bronze in Beijing in the 3m springboard, while Thomas Daley (GBR) was again silver medallist in the 10m platform. On the synchro events, the minor medals went to Mexico, Canada, Ukraine and Germany

The World Series’ next stop is Moscow (RUS) from April 13-14 and last meet is Tijuana (MEX) from April 20-21.

(fina.org).