Senin, 30 Desember 2013

KRAPSI 2013: Aflah Ciptakan Rekor Baru 1500m

Jakarta – AKUATIK. Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) 2013 resmi berakhir tadi malam. Manisnya, hari terakhir kejuaraan yang digelar di Kolam Renang Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta tersebut ditutup dengan pemecahan rekor yang telah bertahan selama 14 tahun.
    
Adalah Aflah Fadlan Prawira yang menjadi perenang paling berbahagia itu. Perenang dari klub Aquarius Bandung tersebut memecahkan rekor yang diukir Steven Chandra pada nomor 1.500 meter gaya bebas putra. Rekor tersebut dicetak pada 1999 di Brisbane dengan catatan 16 menit 02,00 detik.
    
Sedangkan, catatan waktu yang dibukukan oleh Fadlan lebih cepat 0,3 detik, atau 15 menit 59,16 detik.

Kegemilangan Fadlan itu sekaligus menenggelamkan perenang timnas Merah Putih yang punya spesialisasi di nomor jarak jauh tersebut, Ricky Anggawijaya. Ricky hanya bisa finis pada posisi kedua dengan selisih lumayan jauh, 16 menit 56,97 detik.
    
Dominasi perenang berusia 15 tahun tersebut sendiri sudah kelihatan sejak lima putaran awal. Gap yang awalnya satu sampai dua meter bahkan berubah sampai dengan 1,5 lintasan atau 70 meter ketika perlombaan kurang dari 500 meter lagi. Kemenangan Fadlan menjadi kejutan bagi ribuan penonton yang memadati tribun kolam renang GBK.
    
Karena awalnya banyak yang mengira Ricky tetap menjadi penguasa di nomor kurang bergengsi itu.
"Kalau saya sendiri sudah punya perhitungan untuk sampai di angka itu. Sebelumnya, di kejuaraan di Makau sekitar dua bulan lalu saya bisa mencatat waktu 16 menit 09 detik. Sekarang, target saya tercapai juga," kata Fadlan usai lomba.
    
Ambisi masuk di timnas senior bisa semakin terbuka bagi perenang yang selama ini berkutat di kategori timnas pelajar dan junior itu. Satu tempat di SEA Games 2015 Singapura kini menjadi incarannya.

"Karena sejak dari dulu saya selalu memimpikan bisa berlomba di SEA Games. Dari sini mungkin jalan itu akan terbuka," imbuhnya.
    
Keinginan perenang asli Ujung Berung, Bandung, itu juga didukung pelatihnya, Donni Budiarto. Menurutnya, Fadlan punya endurance bagus karena dia perenang di kategori open water.

Lima bulan lalu dia terjun di kejuaraan renang Open Water 10 kilometer di Hong Kong dengan catatan waktu 2 jam 10 menit. "Kalau untuk SEA Games atau Olimpiade, tinggal nanti bagaimana me-maintenance dia saja," ungkapnya.
    
Yang pasti, keberhasilan Fadlan ini membuat pelatih-pelatih di pelatnas renang Indonesia tidak bisa menyimpan kekagumannya. Salah satunya Albert Cristiadi Sutanto. "Luar biasa. Seusia dia sudah bisa menjadi tercepat di nomor itu. Perlu diketahui, belum ada perenang Indonesia yang bisa berenang jarak jauh secepat itu," koarnya.
    
Kesuksesan juga dialami tuan rumah Millenium Aquatic. Untuk kali pertama dalam tiga tahun terakhir Millenium merebut takhta. Klub milik Richard Sambera itu mengoleksi 3.156 poin dengan catatan 28 emas, 33 perak, dan 33 perunggu.

Sementara Petrokimia Gresik (KRPG) dan Elfira Swima Gemilang (ESG) Bandung menempati posisi dua dan tiga. (JPPN.Com)


Daftar perenang terbaik:
Kelompok umur senior:
Putra: Triady fauzi Sidiq (TS-Jabar)
Puteri: Yessy V. Yosaputra (AQR-Jabar)

KU I:
A. Fadlan Prawira (AQR-Jabar)
Nurul Fajar Fitriyanti (PKG-Jatim)

KU II:
Ilham Achmad (PRMD-Jakarta)
AA Istri Kania ratih (MA-jakarta)

KU III:
Erick Ahmad fathoni (AQR-Jabar)
Sofie K (MA-Jakarta)

KU IV:
I Putu Wirawan (BP-Bali)
Azzahra Permata (BLB-Riau)

Minggu, 29 Desember 2013

world trophy: China repeats triumph in Mexico

RENANG INDAH. China's spearhead Xuechen Huang and the team were at their best, sealing an outstanding three days at the 8th FINA Synchronised Swimming World Trophy with a second straight title in Mexico City (MEX).

Capturing gold in the Thematic Duet, Free Team and Free Combination, the Chinese imposed their lead from the start to reach top spot, securing the gap to overtake its European rivals - Russia, Spain and Ukraine.

The Ukrainians, including strong prospect Lolita Ananasova, leapfrogged team Spain, with at its helm multi-World and Olympic medallist Ona Carbonell, to finish second overall - a remarkable leap forward for a country which keeps rising ever-higher in the ranks of the world's top synchro competitors. Host Mexico placed fourth while Egypt took fifth.

Russia, Spain and Ukraine had to share a surprise victory in the Synchro Highlight Routine, all tying for first with a total 94.6670.

10 teams took part in the spectacular event: China, Egypt, Greece, Italy, Kazakhstan, Mexico, Russia, Spain, Ukraine and USA.

At the World Trophy, scores are given for Artistic Impression only in order to enhance theatrical and acrobatic skills. The use of accessories is allowed.

The previous editions of the World Trophy were held in Mexico (2012), Beijing (2011), Moscow (2010 and 2006), Montreal (2009), Madrid (2008) and Rio (2007)

OVERALL RANKING

TEAM
POINTS
1.
CHINA
379.8340
2.
UKRAINE
375.6680
3.
SPAIN
373.8330
4.
MEXICO
370.3330
5.
EGYPT
345.1660

SYNCHRO HIGHLIGHT ROUTINE

TEAM
POINTS
1.
RUSSIA
94.6670
1.
SPAIN
94.6670
1.
UKRAINE
94.6670
4.
CHINA
94.3330
5.
MEXICO
94.0000
6.
GREECE
90.8330
7.
KAZAKHSTAN
86.6670
8.
EGYPT
85.5000

THEMATIC DUET

TEAM
POINTS
1.
Xuechen HUANG / Wenyan SUN (CHN)
93.3340
2.
Anna PETRISHCHEVA / Evgeniya SHTEFAN (RUS)
92.6660
3.
Lolita ANANASOVA / Anna VOLOSHYNA (UKR)
91.6670
3.
Nuria DIOSDADO / Isabel DELGADO (MEX)
91.6670
4.
Paula KLAMBURG / Ona CARBONELL (ESP)
91.6660
5.
Evangelia PLATANIIOTI / Evangelia KOUTIDI (GRE)
91.500
6.
Claire BARTON / Sarah RODRIGUEZ (USA)
89.1670
7.
Manila FLAMINI / Mariangela PERRUPATO (ITA)
88.8330
8.
Amina YERMAKHANOVA / Aigerim ZHEXEMBINOVA (KAZ)
85.8340
9.
Aya IBRAHIM / Jomana MAGHRABI (EGY)
85.0000

FREE TEAM ROUTINE

TEAM
POINTS
1.
CHINA
95.5000
2.
UKRAINE
94.5000
3.
SPAIN
92.6670
4.
MEXICO
90.8330
5.
EGYPT
87.3330

FREE COMBINATION

TEAM
POINTS
1.
CHINA
96.6670
2.
UKRAINE
94.8340
3.
SPAIN
94.8330
4.
MEXICO
93.8330
5.
GREECE
91.8330
6.
KAZAKHSTAN
88.5000
7.
EGYPT
87.3330





World League 2014: Men's water polo teams back in action next week

POLO AIR. The second round for Europe of the FINA Men's Water Polo World League 2014 is taking place on December 10, 2013.

In Group A, 2013 World League winner Serbia will face Romania in Belgrade. In Group B, Greece meets Olympic champion Croatia in Zagreb. In Group C, World number 2 Montenegro will clash with Olympic silver medallist Italy in Budva while Germany receives Slovakia in Hamburg.

In the inaugural round of games, held on November 12, the teams of Russia, Hungary, Italy and Montenegro were the first to score points in the Super Final race, each claiming a win.

In Chekhov, the Russians beat the Romanians 15-5 (Group A). In Group B, World champion Hungary defeated the visiting Greek squad in Miskolc 8-5. In Group C, Italy crushed Germany 12-7 in Berlin while in Budva, Montenegro stunned Slovakia 13-11.
The four other rounds for these groups will take place on January 14, February 11, March 11, April 2 and 15, 2014.

Among women, the second round is scheduled for December 17, 2013 with the following games:
Group A: GBR-RUS (Manchester)
Group B: ITA-HUN (Catania)


Diving World Series 2014: save the dates!

AKUATIK. Next year's edition of the FINA/NVC Diving World Series promises to be thrilling with a record six meets on the competition programme. New host cities from some of the strongest nations in the sport join the Diving World Series club: London (GBR), Windsor (CAN) and Monterrey (MEX).

2014 World Series calendar:

Beijing (CHN) 14-16 March, 2014
Dubai (UAE) 20-22 March, 2014
London (GBR) 25-27 April, 2014
Moscow (RUS) 2-4 May, 2014
Windsor (CAN) 30 May-1 June, 2014
Monterrey (MEX) 6-8 June, 2014

KRAPSI 2013: Ketika Radja Nasution Marah

JAKARTA, AKUATIK - Bagi Radja Nasution, kolam renang adalah rumah keduanya, karena itulah ia marah sekali ketika diminta "meninggalkan" rumahnya itu.

Di ajang kejuaraan renang Antar perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) 2013, Radja Nasution selalu hadir di pinggir kolam.  Kondisi fisiknya yang sudah jauh menurun setelah operasi  amputasi kaki kanannya, membuat Radja harus selalu duduk di kursi roda.

Sosok radja yang duduk sendirian di tepi kolam renang agaknya dianggap mengganggu jalannya perlombaan. KRAPSI 2013 ini memang dilaksanakan oleh event organizer Dinov PROGRESS Indonesia.

Saat Radja tengah menerima seorang kerabatnya dari Jambi di tepi kolam, mereka diminta pindah ke tribun atas, seperti para penonton lainnya.

Radja yang pernah menjadi pelatih nasional saat itu mengaku tidak marah karena tahu event organizer ini tidak berpengalaman menyelenggarakan event kejuaraan renang, sehingga tidak mengenal insan olah raga renang Indonesia.

"Saat itu saya hanya mengatakan, saya mengerti kamu tidak mengenal saya yang sudah dalam kondisi seperti ini. Kalau kamu lakukan waktu saya masih sehat, kamu yang akan saya usir," kata Radja, Sabtu (28/12/2013).

"Bagi saya tidak apalah kalau yang tidak mengenal itu orang yang awam  dunia renang, karena nyatanya menteri seperti Roy Suryo saja masih mengenali dan menghormati saya," lanjutnya.

"Saya marah lebih karena saat itu tengah berbicara dengan orang yang jauh-jauh datang dari Jambi, hanya untuk memberikan sesuatu buah tangan kepada saya. Kok malah diusir," kata Radja lagi.

Radja Nasution yang aktif sebagai pelatih sejak 1980-an memang "dipaksa" beristirahat karena kondisi fisik yang didera penyakit diabetes mellitus. Pendiri perkumpulan renang Pari Sakti Jakarta ini bahkan sudah menyerahkan operasional kepelatihan  klubnya pada putera puterinya, mantan perenang M. Akbar Nasution dan Kevin Rose Nasution.

KRAPSI ke 35 di stadion renang GBK Senayan berlangsung 26-29 Desember 2013 dengan turunnya para atlet renang nasional seperti Triady Fauzi, Gde Siman Sudartawa, Ricky Anggawijaya, Ressa Kania Dewi dan lainnya.

KRAPSI akan berakhir Minggu (29/12/2013) dengan selingan acara hiburan berupa penampilan band bocah COBOY Junior. (Kompas.com)

Selasa, 17 Desember 2013

SEA GAMES 2013: Kuartet Putra Indonesia Pertahankan Dominasi

NAYPYIDAW, AKUATIK — Triady Fauzi dan kawan-kawan mempertahankan emas nomor 4 x 100 meter gaya ganti estafet putra setelah menjadi yang tercepat di Wunna Theikdi Aquatic Stadium, Naypyidaw, Myanmar, Senin (16/12/2013).

Kuartet Indonesia yang terdiri dari I Gde Siman Sudartawa (gaya punggung), Indra Gunawan (gaya dada), Glenn Victor Sutanto (gaya kupu-kupu), dan Triady Fauzi (gaya bebas) merebut emas dengan mencatat waktu 3 menit 41,65 detik.

Ini merupakan pengulangan prestasi tim Indonesia dengan materi perenang yang sama seperti pada SEA Games ke-26 di Palembang, 2011 lalu.

Dalam acara terakhir lomba renang di Wunna Theikdi tersebut, medali perak direbut oleh tim Singapura dengan catatan waktu 3 menit 43,62 detik, sementara perunggu direbut oleh tim Thailand setelah membukukan waktu 3 menit 47,94 detik.

Aura kemenangan tim renang Indonesia ini sudah terlihat sejak perenang pertama, I Gede Siman Sudartawa, turun di gaya punggung. Atlet kelahiran Bali ini langsung memimpin perenang lainnya pada 100 meter pertama.

Setelah itu, Indra Gunawan yang turun di nomor gaya dada juga sulit terkejar oleh perenang lain. Saat perenang ketiga, Glenn Victor, tampil, Singapura yang menurunkan Joseph Isaac sempat memperkecil jarak. Glenn mencatat 53,61 detik, sementara Schooling mencatat waktu 51,98 detik.

Namun, upaya perenang negara lain untuk menyodok pun dipupuskan oleh Triady Fauzi yang turun di nomor gaya bebas. Peraih dua emas dari nomor 50 dan 100 meter gaya bebas ini langsung melesat hingga finis di posisi terdepan.

Triady atau Aji mencatat waktu 49,97 detik, yang bahkan lebih baik saat di nomor individual (49,99 detik). Adapun atlet terakhir Singapura, Clement Lim, mencatat waktu 50,24 detik.

Di hari terakhir cabang renang ini, Indonesia juga menambah satu medali perak lewat perenang putri Ressa Kania Dewi. Di nomor 400 meter gaya ganti, Ressa atau Echa mencatat waktu 4 menit 59,49 detik.

Atlet-atlet lainnya yang turun pada hari ini gagal meraih medali. Di nomor 200 meter gaya bebas putra, Ricky Anggawijaya menempati urutan ke-7 dengan catatan waktu 1 menit 54,82 detik, sementara Alexis Wijaya Ohmar di tempat kedelapan (1 menit 55,02 detik).

Di nomor 200 meter gaya bebas putri, dua atlet Indonesia menempati urutan ke-7 dan ke-8. Patricia Yosita mencatat waktu 27,31 detik, sementara Kathriana Mella 27,84 detik.

Roderick Luhur di nomor 200 meter gaya kupu-kupu putra berada di urutan ke-6 dengan 2 menit 8,04 detik, sementara Monalisa Lorenza berada di urutan ke-4 nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri dengan catatan waktu 2 menit 15,02 detik.

Dengan tambahan emas dari nomor estafet ganti putra, kontingen renang Indonesia telah mempersembahkan 5 emas, 6 perak, dan 4 perunggu. Selain dua dari Triady (50 dan 100 meter gaya bebas), medali emas dipersembahkan oleh Siman Sudartawa dari gaya punggung 100 meter dan Ricky Anggawijaya dari 200 meter gaya punggung.

Singapura menjadi negara peraih medali terbanyak dengan mengumpulkan 11 medali emas, 9 perak, dan 10 perunggu.

Hasil tim Indonesia ini sebenarnya berada di bawah target yang diberikan buat cabang renang, yaitu 6 medali emas. Satu medali emas yang lepas dari target adalah 100 meter gaya dada putra.

Pelatih Albert C Sutanto mengaku masih banyak yang harus diperbaiki untuk mencapai prestasi puncak, termasuk di lingkungan regional seperti Asia Tenggara. "Ke depan, masih banyak yang harus diperbaiki, termasuk memperbanyak turun di event yang lebih besar. Selama ini, masih kurang," kata Albert seperti dikutip Antara. (KOMPAS.com)

Sabtu, 14 Desember 2013

SEA GAMES 2013: Triady pecahkan rekor 100 meter gaya bebas

Naypyitaw - AKUATIK - Perenang Indonesia, Triady Fauzi Sidiq, memecahkan rekor SEA Games 2013 di Wunna Theikdi Aquatic Stadium, Naypyitaw, Myanmar, Jumat setelah menjadi yang tercepat di nomor 100 meter gaya bebas.

Atlet asal Ciamis Jawa Barat ini mampu membukukan catatan waktu 49,99 detik sedangkan rekor SEA Games sebelumnya adalah 50,16 detik yang dipegang atlet Malaysia, Daniel William. Dengan hasil ini Trady berhak mendapatkan medali emas.

Untuk medali perak direbut asal Vietnam, Quy Phuoc Hoang dengan catatan waktu 50,52 detik dan perunggu direbut atlet asal Singapura, Kai Quan Danny Teo dengan catatan waktu 50,83 detik.

"Terus terang kaget (pecah rekor). Ada rasa tidak menyangka mampu memecahkan rekor," kata Triady Fauzi usai menerima medali emas.

Menurut dia, untuk meraih emas bukan perkara mudah karena atlet dari negara lain juga berusaha menjadi yang tercepat. Namun, pihaknya sudah optimis sejak perlombaan belum dimulai.

Hasil yang diraih, kata dia, merupakan hasil kerja keras selama latihan atas bimbingan jajaran pelatih. Selain itu dukungan dari keluarga juga menjadi salah satu penyemangat.

"Kuncinya adalah speed dan power," kata Triady dengan badan yang sedikit gemetar.

Ditanya kemenangan itu dipersembahkan untuk siapa, atlet andalan Indonesia itu mengaku untuk keluarga yang selama ini mendukung penuh karirnya. Selain itu untuk jajaran pelatih.

"Yang paling pasti buat Indonesia," katanya menambahkan.

Jika Triady Fauzi mampu mempersembahkan emas, Indra Gunawan yang turun di 100 meter gaya punggung hanya mampu meraih medali perak. Atlet yang turun di lane tiga hanya kalah tipis dari atlet Thailand yang merebut emas yaitu Radomyos Matjiur.

Bagi kontingen Indonesia, emas yang diraih yang direbut Triady Fauzi adalah yang kedua. Sebelumnya Ricky Anggawijaya mampu mempersembahkan emas dari nomor 200 meter gaya punggung. (ANTARA News) 

Kamis, 21 November 2013

Kolam Renang Senayan Memprihatinkan

JAKARTA, (AKUATIK) – Kondisi kolam renang Senayan di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) cukup memprihatinkan. Pemandangan itu terlihat saat pelatih klub renang Pari Sakti, Raja M Nasution mengunjungi lokasi itu, Rabu (20/11). Dia hanya bisa termenung memandangi air kolam renang yang dulunya bening berubah hijau.
Ayah ratu renang Asia Tenggara Elvira Rosa Nasution ini merasakan sudah tak ada lagi perhatian Badan Pengelola Gelora Bung Karno (BPGBK). Bahkan ia menyebutnya kolam renang  benar-benar sudah berubah fungsi.
"Dulu, kegiatan olahraga lebih diprioritaskan pihak pengelola GBK. Kini, semua hanya tinggal kenangan. Sudah seminggu, anak-anak berlatih di air kotor berwarna hijau. Kasihan mereka jika terkena penyakit kulit. Saya sudah melapor ke pihak pengelola tapi tak ada perbaikan dilakukan terhadap pompa yang rusak," kata Raja Nasution.
Menurutnya, yang lebih parah lagi, kegiatan latihan renang sering sekali terganggu. Ini semua akibat kebijakan pengelola yang hampir setiap dua hari sekali menyewakan lahan untuk kegiatan yang tidak ada hubungan dengan olahraga di areal kolam renang.
Raja hanya bisa menyampaikan keluhan. Dia berharap Menpora Roy Suryo mendengar keluhannya. "Saya hanya bisa berharap pemerintah bisa mengembalikan kenangan itu. Kegiatan olahraga menjadi prioritas utama sehingga bisa lahir atlet renang berkualitas yang mampu membawa harum nama bangsa dan negara," ujarnya.
Mantan pemain polo air ini telah mengabdikan hidupnya untuk membina perenang. Bukan hanya empat anaknya dijadikan perenang nasional tetapi lewat tangan "dingin" nya banyak lahir perenang nasional yang berprestasi di SEA Games.
Di usia senja, Raja yang berada di kursi roda karena kakinya diamputasi akibat penyakit diabetes tetap saja semangat melatih. Teriakan kerasnya jelas terdengar saat memberikan instruksi.

"Saya itu tidak akan bisa lepas dari renang. Makanya, saya akan terus mengabdi untuk membangun prestasi olahraga renang," kata Raja yang didampingi anaknya Kevin dan Akbar Nasution menangani puluhan perenang berbagai usia yang berlatih di klub Pari Sakti. (suaramerdeka.com)

Pelatih Loncat Indah Puas dengan Hasil Kejurnas

Jakarta (AKUATIK)- Pelatih loncat indah pemusatan latihan nasional, Harli Ramayani, puas dengan hasil kejuaraan nasional loncat indah kelompok umur. Pasalnya, tiga anak asuhnya yang turun membela daerahnya masing-masing sukses membawa pulang medali.

“Ketiga atlet yang akan berangkat ke SEA Games Myanmar berhasil membawa medali emas,” kata Harli, Kamis, 21 November 2013. Mereka adalah Adityo Restu Putra mewakili DKI Jakarta, Dewi Setyaningsih (Jawa Tengah), dan Lina Dini Yasmin (DKI Jakarta).

Adityo merebut tiga medali emas dari nomor papan 1 meter (dengan nilai 473), 3 meter (508), dan menara 10 meter. Sementara Dewi menyumbangkan dua emas untuk nomor 3 meter (368,35) dan 1 meter (335,55). Sedangkan Lina merebut emas pada nomor andalannya 10 meter (357,01) dan dua perak untuk nomor 1 meter (332,55) dan 3 meter (340,80).

Kesuksesan atlet pelatnas merebut medali dalam Kejurnas, menurut Harli, dapat memberikan motivasi sebelum terjun ke ajang SEA Games Myanmar, yang menyisakan waktu kurang dari 30 hari. “Saya berharap mereka jadi makin bersemangat saat SEA Games nanti,” tutur Harli.

Kendati mendominasi Kejurnas, Harli menyatakan masih ada beberapa hal yang harus ditingkatkan. Salah satu yang ingin diperbaiki oleh Harli ialah teknik loncatan ketika masuk ke dalam air. “Saya ingin loncatan mereka lebih indah lagi, dan masih ada waktu untuk berbenah,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Adityo. Ia menilai teknik loncatan ketika meluncur ke air masih perlu diperbaiki. “Saya merasa masih kurang,” kata atlet berusia 17 tahun ini.

Namun Adityo menyatakan, dengan hasil ini, ia makin optimistis membela Indonesia pada SEA Games nanti. Di SEA Games, Adityo akan turun di tiga nomor, yaitu menara 10 meter di kelas individu dan sinkro serta papan 3 meter sinkro.

Lebih lanjut, Harli menilai keberhasilan tiga pemain nasional menyumbangkan medali dalam Kejurnas membuktikan bahwa atlet pilihannya bisa diandalkan. Adityo, misalnya, kata Harli, pada tiga nomor yang diikutinya mampu mengalahkan mantan atlet yang pernah membela SEA Games 2011, yaitu Lutfhi Niko Abdillah. “Selain itu, dengan usia mereka yang masih muda, kami jadi punya stok atlet untuk jangka panjang,” katanya. (TEMPO.CO,)

Selasa, 19 November 2013

BETAWI CUP 2013: Ajang Pemanasan Timnas Menuju SEA Games

JAKARTA (AKUATIK): Pelaksanaan turnamen polo air internasional Betawi Cup VIII/2013 di Cisarua, Jawa Barat, 21-24 November nanti, berbeda dari pelaksanaan sebelumnya. Pasalnya, event yang dilaksanakan dalam rangka HUT DKI Jakarta ini bukan hanya melibatkan timnas polo air yang dipersiapkan ke SEA Games Myanmar 2013, melainkan juga tim luar negeri yang berkualitas.
Sampai saat ini sudah tercatat delapan tim yang dipastikan tampil, yakni Uzbekistan, Guangzhou, Hunan dari China, Tim PON DKI Jakarta, dan Tim PON Jabar masing-masing dua tim, termasuk timnas polo air SEA Games 2013 yang diperkuat delapan atlet DKI Jakarta.
"Melalui Betawi Cup, kita tingkatkan prestasi polo air Indonesia, khususnya DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) DKI Jakarta Ratiyono di Jakarta, Senin (18/11).
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov PRSI DKI Jakarta Calvin Legawa mengatakan, Betawi Cup yang sudah digelar untuk ke delapan kalinya telah menghasilkan prestasi signifikan bagi DKI Jakarta. Hal ini bisa dilihat dengan diraihnya seluruh medali emas pada PON Riau 2012. Dan, tim polo air Ibu Kota juga tampil menjadi yang terbaik di event nasional, baik kejurnas maupun Liga Polo Air Nasional.
"Betawi Cup ini bukan hanya memberikan pengalaman bertanding bagi tim PON 2016 DKI Jakarta, melainkan bagi timnas SEA Games Myamar 2013. Tim luar negeri yang diundang kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan," kata Calvin, sembari menyebut tim polo air Hunan masuk sebagai tim tiga terbaik China.
"Saya tahu persis kualitas tim Hunan, karena tim PON DKI Jakarta pernah menjalani latihan dan uji coba bersama," ucap Calvin, yang menyebut target tim PON DKI Jakarta meraih perak, baik di putra maupun putri.
Dijelaskan Calvin, pertandingan polo air kali ini terpaksa digelar di luar Jakarta. Sebab, pada saat bersamaan, kolam renang Gelora Bung Karno dipergunakan untuk pelaksanaan Kejurnas Renang Indah serta Kejurnas Loncat Indah.
"Soal fasilitas kolam renang untuk meningkatkan prestasi akuatik tak perlu khawatir. Kita sudah merencanakan membangun kolam renang standar internasional di Rawamangun," tutur Ratiyono. (Suara Karya) 

KEJURNAS LONCAT INDAH: Dwi Setyaningsih Berjaya Rebut Emas Pertama

JAKARTA (AKUATIK): Atlet Pelatnas loncat indah Dwi Setyaningsih berhasil merebut medali emas pertama pada kejuaraan nasional loncat indah yang berlangsung di kolam renang Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Senin (18/11). Bagi atlet pelatnas, ajang ini boleh dibilang try in terakhir sebelum bertolak ke SEA Games Myanmar pada 5 Desember mendatang.
"Pada hari pertama pelaksanaan kejurnas loncat indah, Dewi berhasil meraih medali emas untuk nomor papan 1 meter," kata Ketua Komisi Loncat Indah Pengprov PRSI Jawa Tengah Maryono ketika dihubungi di Jakarta, kemarin.
Atlet asal Jawa Tengah ini meraih medali emas dengan nilai 335,15 sedangkan medali perak direbut atlet DKI Jakarta Lina Dini Yasmin dengan nilai 332,55, dan perunggu direbut oleh atlet Sumatera Selatan Siti Nursela dengan nilai 327,05.
Maryono mengatakan, Dewi masih berpeluang untuk menambah medali emas pada kejurnas yang berlangsung hingga Rabu (20/11) tersebut, karena yang bersangkutan masih akan turun pada dua nomor lagi yaitu papan 3 meter dan menara 10 meter.
Menurut dia, pesaing berat Dwi akan datang dari sesama atlet pelatnas yang dipersiapkan tampil pada SEA Games 2013 Myanmar, seperti Sari Ambarwati, Lina Dini Yasmin, dan Eka Purnama Endah.
Bagi atlet pelatnas, termasuk Dewi Setyaningsih, kejurnas di Jakarta tersebut hanya sebagai ajang pemantapan sebelum mereka tampil pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara di Myanmar mendatang.
Dijelaskan, tim loncat indah yang diterjunkan pada SEA Games di Myanmar mendatang sudah terbentuk sehingga penampilan mereka pada kejurnas mendatang sebagai ajang pemantapan saja.
Tim loncat indah Indonesia yang diturunkan pada SEA Games 2013 di Myanmar mendatang berjumlah enam orang. Mereka adalah Dewi Setyaningsih (Jateng), Andrian (DKI Jakarta), Sari Ambarwati (DKI Jakarta), Aditya Restu Putra (DKI Jakarta), Lina Dini Yasmin (DKI Jakarta), dan Eka Purnama Endah (Kalimantan Selatan).
Pada SEA Games mendatang Dewi bakal turun pada dua nomor yaitu menara 10 meter dan papan 3 meter. "Keikutsertaan Dewi pada nomor menara ini terbilang baru karena sebelumnya yang bersangkutan memiliki spesialisasi pada nomor papan (1 meter dan 3 meter)," katanya seperti dikutip Antara. (Suara Karya) 

Sabtu, 16 November 2013

SWIMMING WORLD CUP 2013, Beijing Day 2: Hosszu, Le Clos win FINA World Cup

Alia Atkinson
Zhou Xin, FINA Media Committee Member

AKUATIK. Big smiles and countless gold medals, Katinka Hosszu of Hungary and Chad Le Clos of South Africa became clinch the World Cup title for the second time, finishing on a high note at Beijing's last stop of the eight-meet circuit on November 14, 2013.

As the busiest swimmer of all, double World champion Hosszu seemed rusty in all her five finals on Thursday evening with no gold medal, claiming respectable silvers and bronzes instead.

Hosszu placed third in the 400m IM, clocking 4:27.66, and third again in the 100m backstroke (57.92) while Emily Seebohm of Australia took out the latter event in 57.22 and Daryna Zevina of Ukraine 57.56 finished second.

In the women's 200m butterfly, Hosszu lost her lead in the last 25m and had to concede to a silver medal in 2:05.25. Hosszu took eighth in the 50m butterfly in 27.03 while Sarah Sjoestroem of Sweden swept the event in 25.24.

Spain's Mireia Belmonte broke Hosszu's winning streak by touching first in the 400m individual medley (4:25.23) and 200m butterfly (2:04.20). Alicia Coutts of Australia won the women's 100m individual medley in 58.08, beating Jamaica's breaststroker Alia Atkinson (58.71) and Hosszu (58.92).

"I've won the whole overall today, though there is no more gold medal, no more World record here. I'm happy with it. It's my second time to be the overall winner. After racing so many events, I was a little bit tired. I think I'm a medley swimmer, I like to swim the IM, butterfly, backstroke... I like them all," smiled Hosszu who walked away with the prize money of 100, 000 US dollars.

In other women's events, local hope Shao Yiwen bagged the only gold medal for China in the 400m freestyle in 3:58.92, beating Lauren Boyle of New Zealand, second in 3:59.25. Belmonte completed the podium in 3:59.46. Mio Motegi and Sakiko Shimizu gave Japan a 1-3 in the women's 200m breaststroke, clocking 2:20.23 and 2:24.56, respectively. He Yun of China placed second in 2:23.80

Alia Atkinson of Jamaica was the fastest in the 50m breaststroke in 29.20, followed by Dorothea Brandt of Germany (30.11) and Suo Ran of China (30.27). The Campbell sisters gave Australia a 1-3 finish again in the 100m freestyle as Cate snatched the gold in 51.59 and Bronte the bronze in 52.57. Sarah Sjoestroem of Sweden took the silver in 52.41.

Olympic champion Chad Le Clos of South Africa celebrated two more victories in the 100m butterfly (49.41), where he out-touched Thomas Shields (USA) by 0.04 second, and the 200m IM (1:52.60), ahead of Chinese Wang Shun and Mao Feilian (1:53.59 and 1:55.20, respectively).

"I knew that the Beijing stop would be hard for me because I'm very tired after so many stops. All I want to do is to make sure I can win as many gold medals as possible. I'm happy with my two golds and happy to be the overall winner for the second time," said Le Clos.

Russian Vladimir Morozov dominated the operation in his pet event, the 50m freestyle, touching home in 20.91, ahead of Anthony Ervin (USA, 21.07) and Roland Schoeman (RSA, 21.11).

"I swam three finals in three strokes tonight. It's a little bit too much. I need more time to recover, so my 50m freestyle is not as good as I expected. But I did a PB in the breaststroke. I like sprint events in different strokes but freestyle is my best," said Morozov.

In other men's events, Hao Yun of China led the way in the first 1300m before Myles Brown of South African had a strong comeback in the last 200m, winning the men's 1500m freestyle in 14:41.63. Hao and Gergely Gyurta of Hungary were second and third, respectively in 14:42.38 and 14:45.53.

Australia's Thomas Fraser-Holmes won the men's 200m freestyle in 1:43.09 while teammate Robert Hurley was second in 1:43.67 and Pawel Korzeniowsky of Poland, third in 1:43.69. The 100m breaststroke gold was reserved for Daniel Guyrta of Hungary, first in 57.34. Eugene Godsoe (USA) completed a sweep in the men's backstroke events, adding two more golds in the 50m (23.07) and 200m (1:51.29) to his previous victory in the 100m on Day 1. 

Tommaso D'Orsogna, Travis Mahoney, Cate Campbell and Bronte Campbell of Australia set a World Cup record in the mixed 4x50m freestyle relay in 1:30.52. China took second and Brazil third, in 1:30.89 and 1:31.45 respectively.

THE BEST PERFORMERS IN BEIJING

Men
1. MOROZOV Vladimir (RUS): 50.97 - 984 pts - 100m IM
2. SANTOS Nicholas (BRA): 22.13 - 955 pts - 50m fly
3. LE CLOS Chad (RSA): 49.41 - 944 pts - 100m fly

Women
1. HOSSZU Katinka (HUN): 2:05.07 - 988 pts - 200m IM
2. COUTTS Alicia (AUS): 58.08 - 982 pts - 100m IM
3. CAMPBELL Cate (AUS): 51.59 -    966 pts - 100m free


TOP-3 OF THE OVERALL SERIES:

Men
1. LE CLOS Chad (RSA) - 574 pts
2. MOROZOV Vladimir (RUS) - 414 pts
3. HURLEY Robert (AUS) - 285 pts

Women
1. HOSSZU Katinka (HUN) - 840 pts
2. ATKINSON Alia (JAM) - 288 pts
3. BELMONTE Mireia (ESP) - 280 pts

Selasa, 12 November 2013

SWC 2013: Four WR highlight successful rendezvous in Tokyo (JPN)

Chad le clos
AKUATIK. Lausanne (SUI), November 10, 2013 – The seventh leg of the FINA Swimming World Cup 2013, on November 9-10 in Tokyo (JPN) was highly successful, producing four new World Records and three World Cup records. Individually, Yulia Efimova, from Russia, set a world mark in the women’s 50m breaststroke, while Australia was outstanding in the mixed relays. At the end of the two-day rendezvous, both Katinka Hosszu (HUN) and Chad Le Clos (RSA) reinforced their lead of the third cluster and of the overall ranking of the competition.  

On Day 1, Hungary’s Daniel Gyurta established a new World Cup record in the men’s 200m breaststroke, getting the gold in 2:01.30. The Magyar swimmer improved his own mark set in August in Berlin (GER), during the second leg of the series, where he had swum the distance in 2:01.37. The second World Cup of the session was obtained by Alicia Coutts, from Australia, in the women’s 100m butterfly – 55.30, better than the 55.46 set in November 2009 by her compatriot Felicity Galvez in Stockholm (SWE).

Australia continued to shine by improving the World Record in the mixed 4x50m medley relay, in a time of 1:37.84, faster than the previous best of 1:38.02 set also by the Australians in Singapore (SIN) on November 5. Moreover, Chad Le Clos had three wins – men’s 50m and 200m butterfly, and 400m IM -, and Katinka Hosszu established the most valuable performance of the day, clocking 2:04.52 in the women’s 200m IM (1001 points).

On Day 2, Yulia Efimova clocked 28.71 in the 50m breaststroke, bettering the previous WR set by Jessica Hardy (USA) in November 2009, in a time of 28.80. The remaining two WR of the competition were established by the mixed 4x50m free relay of Australia, first setting a new best mark of 1:31.13 in the heats and then further improving it on a 1:29.61 effort in the finals.

Kosuke Hagino made the day for the Japanese fans, with a new World Cup record in the men’s 200m IM, touching in 1:51.50, faster than the time recorded (1:51.55) by Darian Townsend (RSA) in November 2009. Almost at the end of the meet, Hosszu and Coutts shared the best performance of the meet, after their joint win in the 100m IM – 57.53, worth 1010 FINA Points. 

The FINA Swimming World Cup will conclude in Beijing (CHN), on November 13-14, 2013.

Provisional leaders of the third Cluster after the 7th meet:

Men
1. LE CLOS Chad (RSA) - 179 pts
2. MOROZOV Vladimir (RUS) - 105 pts
3. GYURTA Daniel (HUN) - 81 pts

Women
1. HOSSZU Katinka (HUN) - 180 pts
2. COUTTS Alicia (AUS) - 87 pts
3. EFIMOVA Yulia (RUS) - 86 pts

Provisional leaders of the World Cup after the 7th meet:

Men
1. LE CLOS Chad (RSA) - 511 pts
2. MOROZOV Vladimir (RUS) - 345 pts
3. HURLEY Robert (AUS) - 252 pts

Women
1. HOSSZU Katinka (HUN) - 759 pts
2. ATKINSON Alia (JAM) - 255 pts
3. BELMONTE Mireia (ESP) - 238 pts

Sabtu, 09 November 2013

Berlatih di China, Timnas Polo Air semakin Solid

AKUATIK Jakarta: Performa dan kekompakan timnas polo air Indonesia mengalami peningkatan setelah menjalani pelatihan di Guangzhou, China. Hal itu terlihat dari uji tanding dengan timnas junior China.

"Dalam seminggu mereka bisa menjalani tiga kali uji tanding. Dari laporan yang saya terima, hasil yang didapat timnas Indonesia semakin membaik. Bila sebelumnya kalah telak, sekarang bisa semakin memperkecil ketertinggalan," ujar Kepala bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Heru Purwanto, Kamis (7/11).

PB PRSI mengirimkan sembilan atlet timnas polo air ke China pada pertengahan Oktober lalu untuk meningatkan daya tahan dan teknik timnas polo air.

Timnas indonesia diasuh oleh pelatih asal China Chai Shu Li selama menjalani pemusatan latihan di 'Negeri Tirai Bambu' tersebut.

Timnas polo air sebenarnya berisi 13 atlet. Sebanyak empat atlet baru lolos seleksi setelah Liga Polo Air seri III di Surabaya akhir pekan lalu. Mereka baru akan menyusul ke China pada Jumat (8/11).

PB PRSI hanya menurunkan tim putra karena kategori putri tidak dipertandingkan di SEA Games Myanmar.

Pemusatan latihan di China, lanjut Heru, baru akan berakhir pada 16 November mendatang.

"Setelah itu, mereka akan kembali ke Indonesia untuk berlaga di ajang Piala Betawi pada 21-24 November. Di ajang itu, mereka akan berhadapan dengan Uzbekistan dan China," imbuh Heru.

Meski sudah melakukan latihan di China, Heru mengungkapkan target realistis polo air Indonesia di ajang SEA Games hanyalah medali perak.

Pasalnya, selama ini, medali emas cabang olahraga polo air di pesta olahraga negara Asia Tenggara itu tidak pernah lepas dari tangan Singapura.

Singapura juga mempersiapkan dengan serius timnas polo arinya. Negeri jiran itu mengirimkan atlet mereka berlatih di Serbia yang merupakan pemegang juara dunia Polo Air.

Namun, menurut Heru, peluang untuk mengalahkan Singapura bisa terwujud. Hal itu berasal dari kemenangan timnas U-17 polo air Indonesia. Mereka mengalahkan Singapura pada Kejuaraan junior Asia beberapa waktu lalu.

Saat itu, Indonesia berhasil menjadi yang terbaik di Asia Tenggara meski hanya finish di peringkat 4.

"Tiga pemain U-17 itu, saat ini, membela timnas senior. Jadi, kami cukup yakin bisa mengalahkan Singapura. Andai kategori Putri dipertandingkan, mungkin peluang kami akan lebih besar lagi," tandas Heru. (METRONEWS.COM)

Le Clos dan Atkinson Perenang Terbaik di Piala Dunia Renang FINA Singapura

Mixed 4x50m Medley
SINGAPURA, RENANG — Perenang putra Afrika Selatan, Chad LeClos, dan atlet putri Jamaika, Alia Atkinson, menjadi perenang terbaik dalam Piala Dunia Renang FINA di Singapura, 5-6 November 2013.

LeClos mengumpulkan 1.015 poin serta mengumpulkan lima medali emas dan sebuah rekor dunia. Rekor dunia kolam jarak pendek untuk nomor 200 meter gaya kupu-kupu dibuat LeClos pada hari pertama, Selasa (5/11/2013), dengan catatan waktu 1:42,29. Ia mengatasi perenang Australia, Thomas Fraser-Holmes, yang menempati posisi kedua dan Robert Hurley di posisi ketiga.

Perenang Afrika Selatan ini juga meraih medali emas di nomor 100 meter gaya kupu-kupu  dengan catatan waktu 50,04 detik. Ia terpaut 0,05 detik di depan Konrad Czerniak dari Polandia dan perenang Australia, Tommaso D'Orsogna, dengan 50,86 detik.

Emas kelima diraih di nomor 200 meter gaya ganti perorangan dengan catatan waktu 1:53,36 mengatasi Fraser-Homes dan atlet Brasil, Henrique Rodrigues.

Sementara atlet putri Jamaika, Alia Atkinson, mampu mengumpulkan poin lebih banyak dari perenang putri Hongaria, Katinka Hosszu. Ia meraih poin terbanyak (985 poin) saat menjuarai 50 meter gaya dada dengan catatan waktu 28,94 detik. Sementara Hosszu mengumpulkan 982 poin yang diperolehnya saat menjuarai 200 meter gaya ganti perorangan dengan catatan waktu 2:05,33.

Piala Dunia Renang FINA di Singapura merupakan seri keenam dari delapan seri. Dua seri terakhir akan berlangsung di Tokyo, Jepang (9-10 November 2013), dan Beijing (13-14 November 2013).

Hingga seri keenam di Singapura, Chad LeClos dan Katinka Hosszu masih memimpin peringkat untuk sementara. LeClos diikuti oleh perenang Rusia, Vladimir Morozov, serta perenang Australia, Robert Hurley. Sementara Hosszu diikuti Alia Atkinson serta perenang Spanyol, Mireia Belmonte. (kompas.com)

Kamis, 07 November 2013

SWIMMING WORLD CUP 2013 : Chad le clos (RSA) shines again in singapore

Chad Le Clos
AKUATIK. South African Chad Le Clos and Hungary's Katinka Hosszu, the current leaders of the FINA Swimming World Cup 2013, continued their gold rush - each bagging five gold - at the sixth stop of the Series (and first of Cluster no.3), held in Singapore from November 5-6.

Le Clos has now 17 golds to his name for an overall tally of 25 medals while Hosszu maintains her "golden girl" status with 43 medals, 25 of them gold. Le Clos also registered the meet's top score (1015 points) with a record-breaking victory in the 200m fly (1:48.56). Alia Atkinson from Jamaica was the best performer among women with a swift 28.94 in the 50m breast (985 points). Among those producing fine performances in Singapore were:

Vladimir Morozov (RUS): 3 gold (50m and 100m free, 100m IM), 1 silver (100m breast)
Daniel Gyurta (HUN): 2 gold (100m and 200m breast)
Robert Hurley (AUS): 1 gold (400m free), 2 silver (100m, 200m back), 1 bronze (200m free)
Eugene Godsoe (USA): 3 gold (50m, 100m and 200m back)
Thomas Fraser-Holmes (AUS): 1 gold (400m IM), 3 silver (200m free, 400m free, 200m IM)
Alia Atkinson (JAM): 2 gold (50m and 100m breast), 1 bronze (100m IM)
Lauren Boyle (NZL): 2 gold (400m and 800m free)
Cate Campbell (AUS): 2 gold (50m and 100m free)
Sarah Sjoestrom (SWE): 1 gold (50m fly), 1 silver (100m free), 2 bronze (200m free and 100m fly)
Emma McKeon (AUS): 1 gold (200m free), 2 bronze (100m free and 50m fly)
Local hope Tao Li picked up silver in the women's 50m butterfly, her seventh medal in the Series so far. A record 281 swimmers (162 men and 119 women) took part in the Singapore leg. Singapore hosted the World Cup for the seventh time.
Provisional leaders of the overall ranking:

Men
1. LE CLOS Chad (RSA) - 436 points
2. MOROZOV Vladimir (RUS) - 303 points
3. HURLEY Robert (AUS) - 216 points


Women
1. HOSSZU Katinka (HUN) - 675 points
2. ATKINSON Alia (JAM) - 228 points
3. BELMONTE Mireia (ESP) - 214 points

DKI Kembali Gelar Kejuaraan Polo Air Piala Betawi

POLO AIR. Jakarta: Untuk kali kedelapan, Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) DKI Jakarta akan kembali menggelat kejuaraan polo air internasional bertajuk Piala Betawi. Kali ini, kejuaraan yang diikuti oileh tim-tim polo air terbaik dunia itu akan dilaksanakan di kolam renang Seruni, Bogor, Jawa Barat 21-24 November mendatang.

Ajang tersebut juga akan dijadikan sebagai ajang ujicoba terakhir tim nasiona polo air Indonesia yang dipersiapkan untuk SEA Games 2013 Myanmar, "jadi tim polo air putra Indonesia yang disiapkan di SEA Games akan main disini setelah pulang dari China," ujar Ferry Lubis, ketua komisi teknik polo air Pengprov PRSI DKI Jakarta di sela-sela pelantikan pengprov PRSI DKI Jakarta periode 2013-2017 di Jakarta, Selasa (29/10).

Beberapa negara yang sudah dipastikan mengikuti kejuaraan Piala Betawi antara lain, China, Uzbekistan, Malaysia dan australia. Indonesia yang sudah dua kali menjuarai Piala Betawi kali ini menargetkan untuk bisa menjuarai event rutin pengrov PRSI DKI Jakarta itu.

Ketua umum pengrpov PRSI DKI Jakarta, Rudy Salahudin mengatakan, ajang tersebut juga akan menjadi salah satu sarana membenahi database prestasi atlet DKI Jakarta untuk dikirimkan ke ajang kejuaraan nasional maupun internasional.

"Jadi pola perekrutan atlet untuk masuk Pelatda atau dikirim ke Pengurus Besar untuk masuk Pelatnas nantinya akan melalui data prestasi resmi yang ada di database," tandasnya. (Metrotvnews.com,)

Rabu, 11 September 2013

Blaum (ARG) and Kozydub (RUS) win 2013 OWS Grand Prix

OPEN WATER-Damian Blaum, from Argentina, and Olga Kozydub, from Russia, were the overall winners of the 2013 circuit of the FINA Open Water Swimming Grand Prix. Blaum, who participated in all the 2013 events, totalled 62 points, slightly better than Evgenij Pop Acev, from the Republic of Macedonia, who was second with 61. The third best this year was Italy’s Simone Ercoli, finishing with 53 points.

In the women’s field, Kozydub, who also swam all the eight races of the season, led the ranking with 111 points, being followed by Esther Nunez (ESP, 72) and by Martina Grimaldi (ITA, 66).

Since 2007, Damian Blaum had been second of the overall ranking on four occasions (2007, 2009, 2010 and 2012), and got therefore his first overall win of the series. For both Pop Acev and Ercoli, this is their first presence in the top-3 of the FINA Open Water Swimming Grand Prix. While this is also a première for Kozydub and Grimaldi, Esther Nunez is a regular presence in the highest places of the ranking: she was first in 2007 and 2012, second in 2010 and 2011, and third in 2008.


The 2013 FINA Open Water Swimming Grand Prix was organised in: Rosario, Santa Fe and Parana (the first three races in Argentina), then in Cozumel (MEX), Lac St-Jean and Lac Magog (CAN), and finally in Europe, in Ohrid Lake (MKD) and Capri-Napoli (ITA).

Shantou (CHN) and Hong Kong (HKG) close 10km World Cup

RENANG-Shantou (CHN) and Hong Kong (HKG) will close the 2013 FINA 10km Marathon Swimming World Cup, with their respective races on September 29 and October 5. Before these last two events – this year’s season had eight legs in three continents – the men’s overall ranking is led by Thomas Lurz, from Germeny, with 72 points, while Romain Beraud (FRA, 52) and Allan do Carmo (BRA, 48) are his most direct challengers.


Among women, Emily Brunemann (USA) is the provisional leader with 86 points, but Ana Marcela Cunha (BRA) and Martina Grimaldi (ITA), both with 66 points, are also strong contenders for the final victory.

JUNIOR WORLDS: DUBAI SETS STANDARD FOR THE FUTURE!

RENANG-The fourth edition of the FINA World Junior Swimming Championships, held in Dubai (UAE) from August 26-31, 2013 produced an amazing number of 47 Championships Records in a 42-event competition (giving an average of more than one record per event). After the six-day meet, it was confirmed that the 2013 edition was the most successful one (marked also by a new record of participation). Many of the names that excelled in the Hamdan Sports Complex will be the swimmers to watch in 2015, at the FINA World Championships in Kazan (RUS), and of course at the 2016 Olympic Games in Rio de Janeiro (BRA). The level of the organisation in Dubai was also outstanding and set a valuable standard for the future editions of the Championships – in 2015 in Singapore (SIN) and in 2017 in Budapest (HUN).
The medal table was topped by Australia, with 10 gold medals, ahead of Russia and the US team, both finishing with nine titles. The North American delegation won the trophies of the team competitions in both the boys’ and the girls’ fields, receiving the overall Championship Trophy.

Individually, Mackenzie Horton (AUS) won four individual gold medals, getting all the titles from the men’s 200m to 1500m free. In the women’s field, the most successful swimmer was Ruta Meilutyte, from Lithuania, who also left the United Arab Emirates with four individual victories. Meilutyte, 2012 Olympic champion, and already a world winner at senior level, dominated, as expected, in the breaststroke events, but competed with success in new distances (gold medal in the 50m free, for example).

POPNAS 2013: DKI Jakarta Targetkan Juara Umum

Jakarta, AKUATIK - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan juara umum dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XII yang akan digelar mulai 14 hingga 20 September 2013 di Jakarta.

Sebanyak 330 atlet pelajar kontingen Popnas DKI Jakarta dikukuhkan secara langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI.

"Dalam Popnas kali ini, tentunya kita harapkan Jakarta bisa tampil menjadi juara umum, apalagi kita menjadi tuan rumah. Makanya, saya harapkan seluruh atlet pantang menyerah dan selalu berusaha memberikan yang terbaik," kata Basuki Tjahaja Purnamadi Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.

Di depan ratusan atlet muda, ia menceritakan pengalamannya ketika masih duduk di bangku SMP dan SMA. Saat itu, dia mengaku tidak pernah mengikuti kompetisi olahraga apapun, meskipun sangat menginginkannya.

"Dulu, saya selalu ingin ikut kejuaraan. Ingin ikut renang, tapi tidak mampu bayar biaya untuk latihan di kolam renang. Ingin ikut motocross, tidak diizinkan ibu saya. Mau coba taekwondo, kalah duluan, voli juga kalah. Wah, ngak laku saya kalau jadi atlet," ujarnya sambil tertawa.

Oleh karena itu, Basuki berpesan kepada seluruh atlet yang akan bertanding agar selalu menjaga kesehatan fisik dan mental, sehingga tidak mudah merasa `down`.

"Saya yakin atlet-atlet mudi ini hebat semua. Makanya, saya minta untuk selalu jaga badan dan jaga mental. Jangan gampang menyerah, apalagi kalau lihat atlet yang tubuhnya lebih besar. Harus punya mental prajurit. Tetap semangat. Kamu pasti bisa," tuturnya.

Sebagai upaya peningkatan kualitas atlet, Basuki Tjahaja Purnama akan membantu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta agar dapat mengirimkan para atlet ke negara asal cabang-cabang olahraga.

"Misalnya Taekwondo, kita kirim para atlet ke Korea Selatan, supaya kualitasnya lebih baik. Kalau untuk masalah biaya, nanti kita akan bantu. Kita juga ingin atlit-atlit kita berprestasi tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional," ungkapnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta Ratiyono juga mengharapkan agar Jakarta dapat meraih prestasi sebagai juara umum dalam Popnas 2013.

"Persiapan para atlet saya rasa sudah maksimal. Jadi, saya optimis Jakarta pasti bisa menjadi juara umum dalam kejuaraan Popnas tahun ini. Saya yakin mereka (para atlit) pasti mampu memberikan yang terbaik," tambah Ratiyono.

Sebagai informasi, ada sebanyak 20 cabang olahraga yang dilombakan untuk tahun ini. Pada penyelenggaraan Popnas XI tahun lalu, Riau keluar sebagai juara umum dari total 33 provinsi yang mengikuti kejuaraan tersebut. (ANTARA News) 

Sabtu, 07 September 2013

KONI melantik Pengurus PRSI

Ketua Umum KONI melantik dan mengukuhkan kepengurusan PB PRSI masa kerja periode 2013-2017. Ketua Umum PB PRSI Sandiaga Uno bersama sekitar 40 anggota pengurus dilantik di Gedung Serba Guna Senayan, 6 September. Dalam kepengurusan yang baru beberapa wajah baru masih muda muncul tapi sebagian besar wajah lama yang sudah senior.





Kamis, 05 September 2013

Besok Pengurus PRSI dilantik

Sandiaga Uno
Makassar, AKUATIK - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) terpilih Sandiaga Uno, dijadwalkan dilantik secara resmi di Jakarta, 6 September 2013.

Staf Ahli PB PRSI Abdul Muin, di Makassar, Selasa, mengatakan proses pelantikan Sandiaga yang terpilih secara aklamasi dalam Munas PRSI di Bogor, Jawa Barat, 5-7 April 2013 itu akan dilakukan seusai shalat Jumat (6/9).

"Rencananya setelah jumatan. Saya yang kembali dipercaya menjabat staf ahli PRSI juga akan hadir dalam acara pelantikan bersama Sekum PRSI Sulsel Aksa Amir yang ditunjuk mengisi posisi bidang organisasi," jelasnya.

Ketua Harian PRSI Sulsel itu menjelaskan, pelantikan Ketua Umum PB PRSI diharapkan menjadi momen kebangkitan prestasi renang Indonesia di tingkat internasional. Dirinya juga optimistis prestasi renang akan semakin meningkat di bawah kepemimpinan Sandiaga Uno.

"Sandiaga Uno memiliki banyak pengalaman mengurus olahraga. Mudah-mudahan dengan kepemimpinan yang baru semakin meningkatkan prestasi renang Indonesia termasuk di SEA Games Myanmar 2013," katanya.

Selain agenda pelantikan pengurus periode 2013-2017, PB PRSI juga mengagendakan penentuan timnas polo air SEA Games dilakukan setelah pelaksanaan Liga Polo Air seri III di Surabaya, 30 Oktober 2013.

Dari Kejurnas yang merupakan seleksi terakhir tersebut, 18 nama yang masih tersisa akan diciutkan menjadi 15 atlet yang merupakan tim inti SEA Games 2013.

Menurut dia, meski akan ditentukan pada seleksi terakhir di Surabaya, namun pihaknya sudah memiliki penilaian sementara terhadap atlet yang dinilai punya peluang memperkuat Indonesia pada ajang olahraga terbesar se- Asia Tenggara tersebut.

Dari laporan hasil Liga Polo Air II di Bandung, 27-30 Agustus 2013, lanjut dia, diketahui beberapa atlet memang tampil cukup konsisten. Seperti yang diperlihatkan kedua atlet asal Sulsel yakni Hasril Mamma dan Kaled.

"Sesuai laporan dari tim penilai bahwa kedua atlet Sulsel itu memiliki peluang besar tampil di SEA Games. Namun demikian kita tetap akan melihat pada saat seleksi terakhir akhir Oktober mendatang," ucapnya. (Antara)

Senin, 02 September 2013

World Junior Swimming Championships: High-level performances in Dubai (UAE)

Ruta Meilutyte & Mackenzie Horton
Lausanne (SUI), AKUATIK (August 31, 2013) – The fourth edition of the FINA World Junior Swimming Championships, held in Dubai (UAE) from August 26-31, 2013 produced an amazing number of 47 Championships Records, and consecrated many stars in the iconic Hamdan Sports Complex.

Among men, Mackenzie Horton (AUS) won four individual gold medals, getting all the titles from 200m to 1500m free. In the women’s field, the most successful swimmer was Ruta Meilutyte, from Lithuania, who also left the United Arab Emirates with four individual victories. Meilutyte, 2012 Olympic champion, and already a world winner at senior level, dominated, as expected, in the breaststroke events, but competed with success in new distances (gold medal in the 50m free, for example).

The medal table was topped by Australia, with 10 gold medals, ahead of Russia and the US team, both finishing with nine titles. The North American delegation won the trophies of the team competitions in both the boys’ and the girls’ fields, receiving the overall Championship Trophy.

This world junior event in Dubai (UAE) closed a busy summer, which included the 15th FINA World Championships in Barcelona (ESP) and the two first legs of the FINA Swimming World Cup (in 25m-pool). In these two major senior events, 16 World Records have been established.

The competition programme in Dubai comprised 42 events, including the 4x100m free and medley mixed relays, and was contested by swimmers aged 15-18 (for men) and 14-17 (for women). The Hamdan Sports Complex, where the event was staged, had welcomed in December 2010 the 10th FINA World Swimming Championships (25m).

After this fourth junior edition in 2013, the 2015 championships will take place in Singapore (SIN), while the 2017 rendezvous will be hosted by Budapest, the Hungarian capital.

Selasa, 27 Agustus 2013

Kolam Renang Hotel-hotel Mewah Ini Menawarkan Sensasi Luar Biasa!

Hotel Mardan PAlace
AKUATIK - Hotel-hotel mewah di seluruh dunia pasti menawarkan berbagai fasilitas istimewa bagi tamunya. Hal ini tentu sudah biasa dan bukan lagi sebuah kejutan. Namun, siapa pun akan terkagum-kagum melihat fasilitas kolam renang luar biasa di hotel-hotel berikut ini. Mari menjelajah Turki, Yunani, Swiss, dan Pulau Dewata di Indonesia.

Pertama, Anda akan terpukau dengan kolam renang yang ada di Hotel Mardan Palace, Turki. Hotel seluas 180.000 meter persegi tersebut mengeksplorasi kebudayaan dan keunggulan alam di sepanjang garis pantai Mediterania. Selain memberikan kemewahan dalam 546 kamarnya, hotel ini juga menawarkan pelayanan spa yang luar biasa.

Namun, bukan pelayanan spa kelas satunya yang menjadikan hotel ini istimewa. Kolam renang luar ruang dengan bangunan di tengah-tengahnyalah yang membuat hotel ini tampak luar biasa.

Lokasi kedua yang memiliki kolam renang mengagumkan adalah Grecotel Amirandes Exclusive Resort. Resor ini berada 18 kilometer dari bandar udara internasional Heraklion, Nikos Kazantzakis. Situs resmi hotel tersebut menyebutkan bahwa mereka menawarkan lokasi sempurna dengan akses mudah menuju situs arkeologis terkenal di dunia, Istana Knossos.

Grecotel Amirandes Exclusive Resort berada di atas lahan seluas 70.000 meter persegi. Hotel ini memiliki 212 kamar mewah bergaya bungalow dan suites. Beberapa dari kamar-kamar eksklusif tersebut bahkan memiliki kolam renang pribadi. Tidak hanya itu saja, berbagai fasilitas umum untuk seluruh tamu, seperti restoran, juga dikelilingi kolam renang.

Tengoklah kolam renang utama hotel ini jika Anda ingin menikmati pemandangan bebas menuju lautan lepas, sembari ditemani kemewahan langsung dari pintu kamar tempat Anda menginap. Inilah yang membuat kolam renang Grecotel luar biasa.

Lokasi ketiga adalah Hotel Cambrian di Swiss. Hotel ini berada 50 meter dari jatung Adelboden. Lift ski berada tidak jauh dari hotel tersebut. Penginapan ini juga dapat dijangkau dalam dua jam dari Zurich dan dua setengah jam dari Geneva dengan menggunakan mobil.

Kolam renang air hangat luar ruang hotel ini justru sederhana karena tidak menggunakan berbagai dekorasi arsitektur rumit. Namun begitu, tetap saja dapat membuat para tamu hotel bisa menikmati keindahan alam, menyaksikan salju di puncak gunung di seberang lembah.

Lokasi keempat adalah Resor Ubud Hanging Garden di Bali. Hotel yang sudah dikenal luas secara internasional ini menawarkan infinity pool yang berada pada dua level, seolah membentuk terasering. Kolam renang istimewa tersebut dikelilingi oleh hutan hujan tropis yang tampak begitu menyegarkan. Para tamu juga dapat menikmati segarnya sinar matahari yang terus menyinari Bali. Uniknya, setiap kamar dan suite yang ada di resor tersebut memiliki "bagian kolam renang"-nya sendiri.

Terakhir, kolam renang di Darwin, Australia. Sebenarnya, kolam renang ini bukan bagian dari hotel. Kolam renang ini juga kalah cantik dengan keempat kolam renang hotel yang telah disebutkan sebelumnya. Kolam tersebut merupakan bagian dari Crocosaurus Dave dan menawarkan pengalaman mendebarkan yang luar biasa. Anda bisa berenang bersama seekor buaya berukuran besar dalam program Cage of Death.

Dengan "sangkar" berbentuk silinder tembus pandang, para pengunjung akan terlindungi sembari berenang bersama buaya-buaya besar. Setiap perenang bisa merasakan sensasi berada beberapa sentimeter dari buaya selama 15 menit. (KOMPAS.com)


Jumat, 23 Agustus 2013

Liga dan Kejurnas U-17: Tim Polo Air Sumbar Berlaga di Bandung

Padang, Padek, POLO AIR -  Tim polo air putra Sumbar diberangkatkan untuk me­ngi­kuti Liga Polo Air putaran II yang akan dilaksanakan 26-30 Agus­tus di Kolam Renang Tirta Lega, Bandung. Selain itu, Sumbar juga mengirimkan tim polo air untuk mengikuti Kejurnas Polo Air Yunior U-17. Pada liga dan kejurnas ini, Sumbar bertekad memberikan hasil maksimal, paling tidak mempertahankan gelar seba­gai runner-up pada putaran I beberapa waktu lalu di Padang

”Sebanyak 13 pemain, satu pelatih, satu wasit dan satu orang manajer akan I berang­katkan. Tim ini akan berangkat Jumat malam dengan mele­wati jalur darat membawa dua mobil pribadi,” kata Sekum PRSI Sum­bar, Maidison, ke­ma­rin.

Pemain-pemain yang di ba­wa adalah, M Guntur, San­sino, Afis Alamsyah, Anggi Darma Putra, Diky Anugrah, Azwan Risman, Irvan Ryandi, Edi Da­sra, M.Fikri dan M.Far­han.  ”Tiga orang lainnya yakni, No­vendra Deni, Adek Alfiandri dan Ilfan Riyandi akan me­nyusul karena ketiganya te­ngah me­ngikuti Pelatnas SEA Games.

Sedangkan untuk mengi­kuti Kejurnas U-17, kita memi­liki pemain pas-pasan, yaitu, M Fikri, Farhan, Gilang, Azwan Risma, Adek Alfiandri, San­sino dan M Guntur,” kata Maidison.

Meskipun memiliki keter­batasan dana, tim Sumbar akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik. ”Kami be­rangkat de­ngan dana yang minim, karena belum ada ban­tuan dari KONI. Kita maklum dengan kondisi KONI seka­rang, mudah-mu­dahan jika mereka sudah ada dana, KONI bisa membantu kita. Agar tetap bisa ikut serta, kami mengupayalan dana sendiri. Mudah-mudahan per­ma­sala­han ini tidak menghambat kita untuk meraih prestasi yang membanggakan,” harapnya.

Sementara, Pelatih polo air Sumbar, Peris AB mengaku terus melakukan persiapan pasca putaran I lalu. Meskipun hanya berlatih diluar kolam, ia mengaku anak asuhnya telah mengalami peningkatan. Ia berharap, semua pemainnya bermain semaksimal mungkin agar bisa meraih prestasi.

”Hingga saat ini kita masih terus menjalani latihan. Sete­lah putaran I lalu, kita tidak bisa latihan di kolam karena puasa. Meskipun demikian, anak-anak mengalami pening­katan di segi kondisi fisiknya. Untuk putaran II ini, kami ha­nya menambah satu pemain saja, yaitu M Far­han,” kata Peris.

Permasalahan yang ada sekarang adalah, pemain akan mengalami kelelahan karena menempuh perjalanan darat. “Kondisi pemain pasti menu­run saat pertandingan nanti. Saya akan minta pemain me­man­faatkan waktu untuk isti­rahat sebaik mungkin sebelum per­tan­dingan. Semua pemain pasti akan berupaya maksimal untuk memenangkan setiap per­tan­dingan,” ujar mantan pelatih timnas. 


(padang ekspres/poloairindonesia.blogspot.com)

Rabu, 21 Agustus 2013

Asian Youth Games 2013: Renang Rebut Medali Perak

NANJING, AKUATIK.- Cabang renang menambah pundi medali Indonesia di Asian Youth Games (AYG) 2013 usai Ricky Anggawidjaja kembali merebut medali perak di nomor 200 meter gaya punggung putra kemarin (21/8/13).
Berlomba di Natatorium Nanjing Olympic Stadium, Ricky mencatatkan waktu tercepat kedua, dua menit 6.70 detik setelah perenang Singapura Zheng Wen Quah yang menghasilkan waktu 2 menit 03.17 detik. Perunggu di nomor ini diraih perenang Cina Taipei Yang Chunyao dengan waktu 2 menit 07.76 detik.
Kepala Pelatih Renang tim Indonesia Hartadi Noertjojo menuturkan bahwa dirinya sudah lega karena hutang kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk mempersembahkan medali telah lunas. Secara catatan waktu, di atas kertas, diakuinya memang perenang Singapura lebih baik, tapi dia menilai hasil Ricky sudah maksimal.
"Kami bangga jelas. Karena Ricky sudah bisa melebihi targetnya sendiri. Untuk waktu, hasilnya lebih baik dibandingkan kualifikasi," katanya usai perlombaan. Menurutnya hasil satu emas, satu perak, dan satu perunggu ini sudah jauh dari bagus. Pasalnya, pihaknya mengaku tidak ada persiapan khusus untuk tampil di AYG ini, karena memang SEA Games lah yang dipersiapkan untuk peak para perenangnya.
Dengan tambahan satu perak ini, maka peringkat Indonesia pada klasemen sementara perolehan medali, naik ke posisi 12 dari posisi 15 sebelumnya dengan raihan satu emas, dua perak, dan satu perunggu.
Indonesia hari ini masih berpeluang untuk merebut medali lagi dari cabang squash di nomor beregu putra dan atletik. Di Squash, nomor beregu putra. Indonesia yang berada di pool B bersama Malaysia, Hongkong, Jepang, Kuwait, dan Thailand ini sementara telah mencatatkan dua kemenangan dan sekali kalah. Kemenangan tersebut dipetik dari Jepang (2-1) dan Thailand (3-0), sedangkan satu kekalahan diperoleh saat menghadapi Malaysia (0-3).

Pada hari terakhir babak penyisihan pool, Indonesia menyisakan dua pertandingan melawan Hongkong dan Kuwait, sebelum bisa melangkah ke semifinal. Sayangnya, hasil di nomor beregu putra gagal diikuti oleh nomor beregu putri. Indonesia dipecundai tim squash Hongkong dan Atlet Olimpik Independen (AOI) dengan hasil sama-sama 0-3 (PRLM)