Senin, 25 Februari 2013

Water Polo draws allow great promotion of Barcelona 2013


AKUATIK INDONESIA-The water polo teams participating in the 15th FINA World Championships, to be held from July 19-August 4, 2013 in Barcelona (ESP) know already their opponents in the preliminary round of both the men’s and women’s tournaments. The draw for the competition took today place in the studios of TVE (the host broadcaster of the championships) in Sant Cugat (near the Catalan capital) and was broadcasted live in all the Spanish territory. The normally not-so interesting ceremony was this time an excellent opportunity to promote the championships and to give an appetizer to all those that intend to watch FINA’s major competition, either on site or in the TV screen.

Besides the draw (results can be found here), the one-hour ceremony presented all the six FINA disciplines included in the programme – for the first in Barcelona, High Diving (27m for men and 20m for women) will be part of the World Championships celebration – and interviewed many of the Spanish stars that are actively preparing for the event.

In Swimming, Melanie Costa, winner of the 400m free at the 11th FINA World Swimming Championships (25m) in Istanbul (TUR) last December and narrowly eliminated (9th) from the Olympic finals of the women’s 200m and 400m free, is obviously confident: “To repeat the success of Istanbul will be very difficult, but I am training hard not to fail the decisive races like happened in London”, she said.
Seated next to her, Erika Villaecija, will compete in open water swimming. A native from Barcelona, she considered that this circumstance is “always special” but will add “some additional pressure”. Winner of the 800m free at the 10th FINA World Swimming Championships Dubai 2010 and eighth in the 10km marathon swimming race at the 2012 Olympics, Villaecija will be one of the few Spanish athletes who was part of the team when in 2003 the Catalan capital hosted the championships.

In Diving, Javier Illana is also a veteran. Specialist of the 3m springboard, he was in Barcelona 2003 and found his motivation to continue in 2013 after an encouraging Olympic final in London. “My good results in the Games gave me that additional ‘boost’ to continue. I am training in Canada, and the superb atmosphere and competitive spirit I find there, will certainly be very useful for the outcome of my performance here in Barcelona”, declared Illana. The 27-year old diver was also very sincere when asked if he could switch “pool” diving by high diving, the new discipline entering the programme of the Championships: “No, no, I prefer to stay at 3m, still very close from the water!” he confessed laughing.

In recent years, Synchronised Swimming has been one of the most successful aquatic disciplines for Spain, but the last months have been marked by some turbulence in the team, namely with the exit of its charismatic coach Anna Tarres. Ona Carbonell, one of the most talented athletes of the squad was in the TVE studios to help choosing the balls for the draw, but was naturally asked to share her feelings on the preparation for the Barcelona rendezvous. “Our work is in the water! It must remain like this and we are fully concentrated in improving our routines, so that we cannot disappoint our many fans in Barcelona. This city has a special meaning for synchro and we must respect this tradition”, stated Carbonell, who has two Olympic and nine World Championships medals.

In Water Polo, of course, the expectations in Spain are also high, namely after the silver medal of the women’s team at the 2012 Olympics. Jennifer Pareja, member of that successful team, commented the upcoming World Championships at home: “We are still inside that ‘dream’, the one that allowed us to get an Olympic medal. But we must now focus on our performance in Barcelona; playing home is always a motivation and our credentials are now much higher than before”, said Pareja. “We want to avoid USA [the 2012 Olympic winner] and to meet them only in the final, if possible!” For the women’s tournament, Spain will meet Russia, Netherlands (2008 Olympic champion) and Uzbekistan in the preliminaries.

In the men’s field, Felipe Perrone, who helped his team to reach the silver in Rome 2009 and bronze in Melbourne 2007, says that “Spain is prepared for everything. We are playing in an historical pool – the Picornell complex -, and after our deception in London we immediately started to prepare our participation in Barcelona”. The Spanish squad will play against Montenegro, Greece and New Zealand in the earlier stages of the men’s tournament.

fina

Sabtu, 23 Februari 2013

Djoko Pekik Bantah Hapus Dana Bantuan PB/PP


AKUATIK INDONESIA: Deputi Bidang Prestasi dan Iptek Olahraga Kemenpora, Djoko Pekik Irianto membantah pihaknya menghapus bantuan terhadap pengurus induk organisasi (PB/PP). "Tidak benar disebut kemenpora menghapus bantuan terhadap PB/PP. Yang benar, kita mengurangi bantuan saja," kata Djoko Pekik dalam acara dialog Solusi Dana Peningkatan Prestasi Olahraga yang digelar RRI di Gedung RRI Jakarta, kemarin.
Menurut Djoko Pekik, pengurangan bantuan terhadap PB/PP karena untuk membiayai Program Indonesia Emas (Prima) dalam rangka mempersiapkan kontingan Indonesia menghadapi beberapa event penting di antaranya Islamic Solidarity Games (ISG), Asian Martial Arts, Asian Beach Games dan SEA Games Myanmar 2013. "Dana yang dibutuhkan untuk menghadapi event tersebut cukup besar yakni Rp400 miliar. Tetapi, kemenpora hanya bisa menyiapkan Rp250 miliar. Itupun dengan adanya pengurangan bantuan kepada PP/PB," jelasnya.
Akibat adanya pengurangan bantuan kemenpora itu, kata Djoko Pekik, muncul keluhan dari PB/PP. Makanya, Kemenpora mencoba mencari jalan keluar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Penambahan (APBNP) yang akan dibahas dalam rapat dengan Komisi X DPR-RI dalam waktu dekat. "Mudah-mudahan usulan APBNP disetujui sehingga tidak adanya pengurangan bantuan terhadap PB/PP," ungkapnya.
Diskusi ini juga menghadirkan Ketua Umum PB PABBSI, Adang Dorojatun, Kabid Pembinaan Prestasi Petenis Junior PB Pelti Aga Soemarno, Kabid PC)mbinaan Polo Air PB PRSI, Andreas Legawa, dan Azhari Nasution (Suara Karya).
Secara khusus, Adang meminta Kemenpora tidak mengurangi bantuan terhadap PP/PB. Pasalnya, bantuan tersebut sangat dibutuhkan apalagi untuk pelaksanaan kejuaraan.
"Kalau bisa bantuan yang selama ini diberikan jangan dikurangi tetapi ditambah bagi cabang-cabang olahraga yang meraih prestasi di Olimpiade," ujarnya.
Ketika disinggung solusinya, Adang meminta pemerintah agar mengimbau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai bapak angkat untuk menjalankan komitmennya. "Kami sudah merasakan besarnya peran PT KAI yang menjadi bapak angkat dalam melakukan pembinaan maupun penghargaan bagi atlet berprestasi. Makanya, peran bapak angkat jangan sampai berhenti apalagi PB PABBSI punya sasaran meningkatkan prestasi pada Olimpiade Rio Jenairo 2016," tambahnya.
Lebih jauh Djoko Pekik mengungkapkan Indonesia tetap menargetkan mempertahankan gelar juara umum SEA Games Myanmar 2013. "Target kita mempertahankan gelar juara umum dengan prediksi 150 medali emas," jelasnya.
Secara terpisah, Kepala Seksi Pemberitaan Olahraga RRI, Muhajar mengatakan, rencananya program diskusi ini akan digelar secara rutin. Tujuannya, RRI ingin berperan dalam memberikan masukan untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia ke depan. (Suara Karya).

Rabu, 20 Februari 2013

Menpora Resmikan Lab. Anti Doping ITB


AKUATIK INDONESIA.Walau belum ada peralatannya, gedung Laboratorium Anti Doping diresmikan oleh Menpora Roy Suryo di kampus ITB, Bandung, Rabu (20/2) siang. Menpora berharap lab ini menjadi ke-35 dari 34 lab anti doping yang sekarang ada di seluruh dunia. Manfaatnya sangat banyak, terutama untuk menguji kemutakhiran obat-obat terlarang bagi atlet maupun manusia pada umumnya.

Gedung ini merupakan bantuan Kemenpora kepada ITB, bernilai sebesar 19 miliar rupiah. Dalam peresmian hadir Rektor ITB Akhmaloka dan Walikota Bandung Dada Rosada. Rektor berharap, semua peralatan yang ada bisa dipenuhi sebelum pada 2016. Sedangkan Dada merasa bangga bahwa gedung berkualitas dunia hadir juga di kota Bandung, apalagi Jawa Barat akan menjadi tuan rumah PON tahun 2016.

Usai meresmikan Menpora dan Walikota bersama tamu lainnya meninjau ruang demi ruangan. Hal ini sebenarnya sudah dilakukan Menpora tiga minggu lalu saat meninjau gedung itu. Menpora dan Walikota pun dipaparkan kembali rencana keseluruhan laboratorium yang akan masih memerlukan dana sekitar 135 miliar rupiah. Diharapkan bertepatan dengan PON 2016, lab ini bisa digunakan sehingga pemeriksaan doping tidak perlu lagi ke luar negeri.

Diving Grand Prix: China leads, Ukraine shines in Madrid (ESP)


Lausanne (SUI), LONCAT INDAH INDONESIA, February 17, 2013 – China’s rising talents took seven wins out of the eight at stake in Madrid (ESP), the first meet of the FINA Diving Grand Prix 2013 held from February 15-17. Ukraine’s Iulia Prokopchuk broke up China’s hold on the gold by winning the women’s 10m platform. 

In the men’s 3m springboard, Chao He (CHN) shared the podium with compatriot Shixin Li (second) and Oleksandr Gorshkovozov (UKR, third). In the platform competition, the battle for the gold played out between Siyi Xie and Jian Yang (CHN) with Xie reaching the highest podium. The bronze went to Jesper Tolvers from Sweden.
In the synchronised events, China also prevailed, with He / Li finishing first on the springboard. Gorshkovozov paired with Oleg Kolodiy to pick up silver while Jonathan Ruvalcaba / Carlos Moreno (MEX) completed the podium. On the platform, the Chinese Siyi Xie / Jian Yang were untouchable, easily beating Jose Guerra / Jeinkler Aguirre (CUB, second) and Jahir Ocampo / Diego Balleza Isaias (MEX, third).

In the women's 3m springboard, 2012 winner in the event Han Wang (CHN) bested Dolores Hernandez (MEX, second) and scooping the bronze was another young Chinese diving prospect, Jiao Liu. Liu, pairing with Quilin Zheng, also won the 3m synchro event. Viktoriya Kesar / Anna Pysmenska (UKR) were second and Ekaterina Ukolova / Elena Chernykh (RUS), third.
In the 10m platform, Iulia Prokopchuk (UKR) stole the gold from Yajie Si (CHN) while Ekaterina Petukhova (RUS) secured the minor medal. In the synchro same event, Shegping Wu / Jie Lian finished on top, beating Australian pair Emily Boyd / Lara Tarvit (second) and the Mexicans Karla Rivas / Monica Marquez (third).

MEDALLISTS IN MADRID (ESP)

Men
3m springboard: 1. Chao He (CHN) 501.60; 2. Shixin Li (CHN) 435.60; 3. Oleksandr Gorshkovozov (UKR) 406.05
10m platform: 1. Siyi Xie (CHN) 518.75; 2. Jian Yang (CHN) 514.10; 3. Jesper Tolvers (SWE) 358.75
3m springboard synchro: 1. Chao He/Shixin Li (CHN) 419.79; 2. Oleksandr Gorshkovozov/Oleg Kolodiy (UKR) 372.33; 3. Jonathan Ruvalcaba/Carlos Moreno (MEX) 371.01
10m platform synchro: 1. Siyi Xie/Jian Yang (CHN) 458.64; 2. Jose Guerra/Jeinkler Aguirre (CUB) 388.80; 3. Jahir Ocampo/Diego Balleza Isaias (MEX) 350.91

Women
3m springboard: 1. Han Wang (CHN) 345.55; 2. Dolores Hernandez (MEX) 329.10; 3. Jiao Liu (CHN) 311.05
10m platform: 1. Iulia Prokopchuk (UKR) 321.70; 2. Yajie Si (CHN) 339.70; 3. Ekaterina Petukhova (RUS) 300.65
3m springboard synchro: 1. Jiao Liu/Qulin Zheng (CHN) 297.90; 2. Viktoriya Kesar/Anna Pysmenska (UKR) 275.40; 3. Elena Chernykh/Ekaterina Ukolova (RUS) 274.11
10m platform synchro: 1. Shegping Wu/Jie Lian (CHN) 301.62; 2. Emily Boyd/Lara Tarvit (AUS) 296.52; 3. Karla Rivas/Monica Marquez (MEX) 293.97

2013 FINA DIVING GRAND PRIX CALENDAR
February 15-17:  Madrid (ESP)
February 22-24: Rostock (GER)
May 2-5: Gatineau (CAN)
May 9-12: Fort-Lauderdale (USA)
May 16-19: San Juan (PUR)
May 29-31: Kazan (RUS)
June 28-30: Bolzano (ITA)

Disiplin Rendah Hancurkan Renang Australia


RENANG INDONESIA - Manajemen yang salah dan disiplin rendah  telah menghancurkan prestasi dan reputasi tim rennag Australia saat tampil di Olimpiade London 2012 lalu.

Australia mencatat hasil terburuk di ajang Olimpiade  dalam 20 tahun terakhir dengan hanya meraih satu emas, enam perak dan tiga perunggu. Medali emas pun diraih di nomor estafet. Padahal [pada masa lalu, Australia dikenal dengan perenang-perenang kelas dunia seperti  Grant Hackett dan ian Thorpe.

Sebuah hasil peneltian yang dilakukan sebuah lembaga independen menunjukkan  tim renang Australia tampil buruk disebabkan beberapa faktor termasuk kelakuan kekanakan, ego yang berlebihan,  penggunaan obat-obatan dan juga tindak bullying yang tak ketahuan.

Lembaga penelitian Bluestone menyebut tim berangkat ke London tanpa memiliki target dan standar yang jelas, disiplin dan pengrhitungan yang akurat. Demikian paparan hasil analisis mereka. Kondisi ini diperburuk dengan kepemimpinan yang lemah baik dari pelatih, ofisial mau pun perenang senior. "Tidak ada yang berani mengambil tindakan untuk keluar dari masalah."

Menurut Bluestone, tidak ada ikatan kebersamaan pada semua anggota tim yang berangkat ke London. "Para perenang menggambarkan Olimipiade yang lalu merupakan Olimpiade dengan kepetingan masing-masing di dalamnya. Tidak ada ikatan antara tim dengan atlet atau antaratlet, pengurus dan pelatih."

Sementara hasil penelitian yang dilakukan komisi olah raga Australia juga menunjukkan hal serupa. Perlu ada perbaikan di tingkat kepemimpinan, manajemen mau pun budaya bersaing di kalangan atlet.

Ketua Swimming Australia, Barclay Nettlefold menerima semua kritrik yang ditujukan kepada institusinya.  Ia mengaku harus melakukan banyak hal untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada renang Australia.

"Sebelum kembali ke ambisi mengejar emas (Olimpiade), kami harus mengembalikan dulu kepercayaan bangsa ini. Kami akan berhubungan dengan semua komunitas renang.  Kami telah memulai dengan menunjuk direktur dengan semangat kerja yang tinggi dan memiliki kerangka etika yang jelas." (kompas)

Rabu, 13 Februari 2013

Burkini Digemari Wanita Inggris


RENANG INDONESIA-Burkini adalah baju renang yang didesain untuk muslimah sebab menutup semua anggota tubuh kecuali wajah, tangan serta kaki. Namun sejak seorang chefasal Australia bernama Nigella Lawson mengenakan burkini saat sedang berenang di pantai Sydney Bondi, Australia, popularitas burkini melonjak.
Jika 2 tahun lalu sebelum Nigella Lawson yang seorang non-muslim, mengenakannya, burkini hanya dikenakan oleh muslimah saja. Namun setelah chef terkenal itu mengenakannya dan diliput media, burkini mulai marak dikenakan oleh semua kalangan di luar muslimah, di Inggris.
Dilansir situs Dailymail, wanita Inggris yang berminat mengenakan burkini tujuannya untuk menutupi bentuk tubuh mereka yang dianggap tak ideal, juga berlindung dari bahaya sinar matahari.
Bahan pembuat burkini yang ringan, yaitu Lycra dan nilon, diimpor dari Turki dan Maroko. Sementara pabrik pembuatnya berbasis di London, bernama  Modestly Active and Modestkini. Mereka memproduksi pakaian renang sopan tersebut mulai tahun 2007 dan menikmati keuntungan berlipat sejak burkini booming baru-baru ini.
Ismail Sacranie, direktur pemasaran perusahaan tersebut mengatakan bahwa kini 15% – 20% pelanggan mereka adalah non muslim.
Sebelum ada burkini, para muslimah menyiasati busana renang mereka dengan mengenakan legging dan t-shirt agar bentuk tubuh mereka tak terlihat jelas.
Kini, baju renang untuk muslimah tersebut ternyata tak hanya digemari muslimah, namun juga wanita dari Amerika dan Kanada yang menjadi pangsa pasar terbesar setelah Inggris

Bukitt Asam Bangun Kolam Renang


AKUATIK INDONESIA -- Perusahaan batu bara PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Memberikan bantuan hingga Rp 39 miliar untuk membangun kolam renang. 
Pembangunan kolam renang dengan nama Bukit Asam Tirta Enim. Kolam ukuran 50 x 25 meter (m) dilengkapi sejumlah fasilitas. Seperti kolam anak, kantor, taman dan lahan parkir. 
Sekretaris Perusahaan Joko Pramono mengatakan PTBA memberikan perhatian pada pengembangan olahraga di daerah ini.  
Menurutnya sebelum membangun kolam renang tersebut, perusahaan juga sudah membangun stadion olahraga. Misalnya tenis yang tak hanya bisa dimanfaatkan karyawan PTBA tapi juga warga sekitar. 

Selasa, 05 Februari 2013

Menpora tetap targetkan juara umum SEA Games


AKUATIK INDONESIA - Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, tetap menargetkan juara umum SEA Games 2013, meskipun tenis dan senam dicoret tuan rumah Myanmar.

"Target tetap juara umum meskipun harus mengubah strategi lain karena tenis dan senam dicoret," kata Roy.

Strategi tersebut, kata Roy, adalah dengan memaksimalkan cabor lain yang berpotensi meraih banyak medali emas seperti bulu tangkis karena untuk melobi lagi agar cabor-cabor yang dicoret untuk dipertandingkan sudah tidak memungkinkan.

"Harapan kita bulu tangkis dapat memborong tujuh medali emas," ujar Menpora Roy.

Pada kesempatan yang sama, Deputi IV Kemenpora, Djoko Pekik, mengatakan pihak pemerintah sudah berupaya maksimal agar cabor-cabor tersebut tetap dipertandingkan.

"Kami sudah berusaha agar bisa masuk, yang berat memang tarung drajat. Tenis dari awal sudah diupayakan tetapi memang tidak masuk," jelas Djoko.

Ia menambahkan, "Sangat disayangkan memang karena tenis SEA Games lalu sumbang empat medali emas, tetapi masih ada pertandingan lain misal ASEAN Games 2014, ISG juga nanti ada," ujarnya.

Cabang olahraga tenis dan senam dipastikan dicoret dari SEA Games yang akan digelar Desember 2013 di Myanmar berdasarkan hasil keputusan SEA Games Council Meeting yang berlangsung di Naypyidaw, 28--29 Januari.

"Keputusan meeting kemarin sudah final. Bulu tangkis, tenis meja, dan hoki masuk. Total semuanya ada 33 cabang olahraga," kata Sekjen Komite Olimpiade Indonesia Timbul Thomas Lubis saat dihubungi lewat telepon, Rabu.

Menurut Timbul, yang baru tiba dari Myanmar siang tadi, penambahan cabang olahraga sudah tidak bisa lagi dilakukan berdasarkan statuta SEA Games Federation karena cabang-cabang olahraga harus ditentukan setahun sebelum pelaksanaan SEA Games.  "Ini sebenarnya sudah terlambat. Kita tidak mungkin lagi minta ada penambahan," ujarnya. (antara)

KOI umumkan 33 cabang olahraga SEA Games 2013


AKUATIK INDONESIA - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, mengumumkan ada 33 cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada SEA Games 2013 di Myanmar.

Ketua Umum KOI Rita Subowo menjelaskan 33 cabang olahraga terbagi dalam tiga kategori berdasarkan hasil Pertemuan Federasi SEA Games di Nay Pyi Taw, Myanmar pada 28-29 Februari lalu.

Kategori pertama adalah yang termasuk dalam Piagam Federasi SEA Games 2006 yakni cabang atletik (46 nomor) dan akuatik (41 nomor, termasuk renang, diving dan polo air).

Kemudian kategori kedua yang merupakan cabang olahraga dari Olimpiade dan Asian Games yakni Panahan, Badminton, Bola Basket, Biliar dan Snoker, Tinju, Kano, Balap Sepeda, Berkuda, Sepakbola, Golf, Hoki, Judo, Karate, Dayung, Sepak Takraw, Menembak, Berlayar, Tenis Meja, Taekwondo, Bola Voli, Angkat Besi, dab Gulat.

Selanjutnya di kategori tiga yang merupakan nomor tradisional adalah Kempo, Muay, Pencak Silat, Pentanque, Catur, Vovinam, Balap Perahu Tradisional dan Binaraga.

Cabang olahraga Senam, Tenis dan Tarung Derajat yang sebelumnya diupayakan oleh KOI untuk ikut dipertandingkan tidak berhasil terdaftar karena beberapa alasan seperti kurangnya jumlah dukungan dari Komite negara lain Anggota SEA Games dan fasilitas olahraga yang kurang memadai di Myanmar.

"Senam hanya didukung Vietnam, Tenis hanya didukung Thailand dan Tarung Derajat hanya didukung tuan rumah," katanya.

Fasilitas olahraga dan atlet yang dimiliki tuan rumah pun menentukan ikut tidaknya suatu cabang olahraga dipertandingkan. Tenis misalnya, jumlah atlet dan sarana yang tersedia di Myanmar kurang memadai, jelas Rita.

Sedangkan untuk nomor-nomor tiap cabang olahraga, selain Atletik dan Akuatik, KOI masih menunggu susunan resmi dari NOC Myanmar yang akan dibahas di Komite Eksekutif Federasi SEA Games untuk kemudian dibahas dan diputuskan. (antara)

Jumat, 01 Februari 2013

KOI: Atlet SEA Games Harus Siap di Myanmar


JAKARTA – AKUATIK INDONESIA - : Kondisi Myammar sebagai penyelenggara pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara (SEA Games) XXVII 2013 benar-benar sangat memprihatinkan. Signal telepon sulit, sehingga akan sulit untuk melakukan komunikasi selama SEA Games berlangsung.
Selain itu, di Myanmar juga tidak berlaku kartu kredit dan tidak ada anjungan tunai mandiri (ATM) untuk mengambil uang dalam bentuk dolar. Transaksi tidak bisa dilakukan lewat bank, sehingga seluruh atlet yang terlibat pada SEA Games nanti harus menggunakan uang tunai.
Peringatakan ini disampaikan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo yang baru saja kembali ke Tanah Air usai mengikuti SEA Games Federation Council Meeting di Nay Pyi Taw, Myanmar 27-29 Januari 2013. "Saya selama di Myanmar terpaksa pinjam uang Ade Lukman karena tidak banyak bawa uang tunai dalam bentuk dolar. Mau ke ATM juga tidak ada. Jadi serba cash," kata Rita Subowo dalam jumpa pers yang berlangsung di Plasa FX Senayan, Jakarta, Kamis (31/1).
Melihat kondisi tersebut, Rita mengingatkan kepada pelatih maupun manajer agar hati-hati betul mempersiapkan diri untuk selama berada di negara tersebut. Siapkan segala sesuatunya sesuai kebutuhan, karena tidak ada yang dapat dilakukan ketika tidak memegang uang tunai negera setempat selama SEA games nanti.
Menurut Rita, lebih baik memegang uang cash daripada kesulitan mencari tempat penukaran uang. Karena Myanmar tidak seperti negara lain yang sudah maju dari segi fasilitas. Bayangkan saja, untuk menelepon saja kita tidak mendapatkan signal. Bagaimana mau berkomunikasi dengan para kerabat atau para pengurus cabang olahraga untuk mengetahui hasil pertandingan.
Menjawab pertanyaan Suara Karya, apakah sebelum penunjukan tuan rumah SEA Games terlebih dahulu dilakukan survey untuk melihat kesiapan Myanmar sebagai tuan rumah, menurut Rita tidak. Ia mengaku inilah kesalahan awal dalam masalah persiapan sarana dan prasarana. Apalagi ini mengakibatkan senam yang menjadi salah satu ibu dari seluruh olahraga selain atletik dan renang tidak dipertandingkan.
"Seyogyanya senam sebagai salah satu cabor yang selalu dipertandingkan di SEA Games, Asian Games, maupun Olimpiade, wajib dipertandingkan. Karena itu masuk dalam kategori I. Barangkali ini menjadi pelajaran penting bagi kita untuk lebih hati-hati ke depan," kata Rita lagi. (Suara Karya)

SEA Games 2013: Tenis dan Senam Dipastikan Tak Dipertandingkan


JAKARTA - AKUATIK INDONESIA: Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengumumkan hasil pertemuan Federasi SEA Games di Nay Pyi Taw, Myanmar pada 28-29 Januari 2013 lalu. Dari pertemuan itu ada 33 cabang olahraga (Cabor) yang akan dipertandingkan di SEA Games 2013 Myanmar.
Ketua Umum KOI Rita Subowo mengatakan, terdapat 33 cabor yang termasuk tiga kategori. Namun, dari 33 cabor itu, cabor tenis, tarung derajat, dan senam dipastikan tak akan dipertandingkan.
“Ketiga cabor tersebut tak dipertandingkan karena tidak mendapat dukungan yang dibutuhkan.” Ujar Rita dalam jumpa wartawan di Kantor KOI, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/13).
“Kami (anggota KOI), telah memperjuangkan segala upaya agar ketiga cabang tersebut tetap dapat dipertandingkan. Namun, Senam hanya didukung oleh NOC Vietnam, tenis hanya didukung oleh NOC Thailand dan tarung derajat hanya didukung NOC Myanmar. Bila ada empat saja suara dukungan ini bisa dimasukkan” lanjutnya.
Mantan Ketua KONI pusat itu juga menuturkan, fasilitas olahraga dan atlet yang dimiliki tuan rumah pun menentukan ikut tidaknya suatu cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
“Tenis misalnya, jumlah atlet dan sarana yang tersedia di Myanmar kurang memadai. Selama di sana saya juga tidak melihat adanya lapangan tenis yang cukup memadai. Apalagi Myanmar tidak mempunyai atlet yang cukup kompetitif di tenis dan senam” tuturnya.
Sedangkan untuk nomor-nomor tiap cabang olahraga, selain Atletik dan Akuatik, KOI masih menunggu susunan resmi dari NOC Myanmar yang akan dibahas di Komite Eksekutif Federasi SEA Games untuk kemudian dibahas dan diputuskan.

Berikut tiga Kategori Cabor yang akan dipertandingkan di SEA Games 2013 Myanmar:
Kategori pertama adalah yang termasuk dalam Piagam Federasi SEA Games 2006 yakni cabang  atletik (46 nomor) dan akuatik (41 nomor, termasuk renang, diving dan polo air).
Kategori kedua yang merupakan cabang olahraga dari Olimpiade dan Asian Games yakni Panahan, Badminton, Bola Basket, Biliar dan Snoker, Tinju, Kano, Balap Sepeda, Berkuda, Sepak bola, Golf, Hoki, Judo, Karate, Dayung, Sepak Takraw, Menembak, Berlayar, Tenis Meja, Taekwondo, Bola Voli, Angkat Besi, dan Gulat.
Kategori tiga yang merupakan nomor tradisional adalah Kempo, Muay, Pencak Silat, Pentanque, Catur, Vovinam, Balap Perahu Tradisional dan Binaraga (LENSAINDONESIA.COM)