Rabu, 17 April 2013

Riau Tidak Pernah Melarang Siman Hijrah ke Jakarta


JAKARTA RENANG INDONESIA-: KONI Provinsi Riau tidak pernah melarang perenang nasional I Gede Siman Sudartawa untuk hijrah dari Riau ke Jakarta asalkan perenang asal Bali ini mengikuti prosedur kepindahan. "Siman, yang berada di bawah pembinaan Satlak Prima, sampai saat ini masih tercatat sebagai perenang Riau. Jangan main pindah begitu saja. Kalau ingin pindah ke Jakarta, Siman harus mengikuti prosedur kepindahan," kata Ketua Harian KONI Riau Yuherman Yusuf, yang dihubungi melalui telepon seluler.
Menurut Yuherman, KONI Provinsi Riau sudah melunasi bonus yang dijanjikan atas prestasi yang diraih Siman pada PON Riau 2012. "Kita sudah memenuhi semua kewajiban. Jadi, Riau tidak bisa memenuhi keinginannya untuk hijrah ke DKI Jakarta," ujarnya.
Ketika disinggung tudingan Siman tentang honornya yang belum dibayar, Yuherman mengakuinya. "Ya, kita memang belum membayar honornya, tetapi itu kan masalah adanya keterlambatan anggaran APBD," katanya.
Sebelumnya, Siman menyatakan siap hijrah ke Jakarta dalam waktu dekat. Pemegang sejumlah rekor nasional yang masih tergabung dalam tim renang Riau itu bertekad pindah agar dapat mengembangkan prestasi dan mendapatkan penghidupan yang lebih baik.
"Saya masih menunggu pengurus renang Riau memenuhi janjinya dalam beberapa hari ini. Tetapi, kalau tetap tidak jelas juga realisasinya, saya akan pindah ke Jakarta. Sementara ini pengurus menyanggupi akan membayar semua kewajibannya," ucap Siman seusai bertanding di nomor 100 meter gaya punggung pada Kejuaraan Renang Provinsi DKI, Kamis (11/4), di Graha Kolam Renang Pertamina Simprug.
Ditanya lebih jauh soal alasan kepindahan itu, peraih empat emas SEA Games 2011, termasuk memecahkan dua rekor SEA Games itu, mengakui, hal tersebut tak terlepas dari kekecewaannya soal pendapatan. Gajinya sebesar Rp 16 juta per bulan tidak pernah dibayarkan sejak Januari 2013. Sebagai atlet pelatnas, ia juga belum menerima gaji Rp 5 juta per bulan sejak bulan Januari. Akibatnya, Siman terpaksa memenuhi semua kebutuhannya selama persiapan menghadapi berbagai kejuaraan maupun try out.
Bahkan, pelatihnya, Albert C Sutanto, ikut menalangi sampai Rp 50 juta. "Kebutuhan saya untuk berlatih, membeli perlengkapan, dan asupan vitamin juga cukup besar. Selama ini saya bertahan dari sisa bonus SEA Games kemarin," tutur perenang spesialis gaya punggung berusia 18 tahun tersebut.
Kebutuhan itu misalnya untuk membeli celana renang seharga Rp 2,6 juta yang efektif bisa dipakai lima kali, vitamin, dan protein seharga Rp 1 juta per bulan. Kini Siman yang bersama Glen Sutanto lolos kualifikasi ikut kejuaraan dunia di Barcelona menargetkan untuk dapat masuk final.
Ia juga menyatakan tekadnya mempertahankan supremasi di nomor 100 meter dan 200 meter gaya punggung serta 4x100 meter estafet gaya punggung di SEA Games Myanmar 2013.(suara karya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar