Makassar - AKUATIK INDONESIA - Komite Olahraga
Nasional Indonesia (KONI) mewacanakan pelaksanaan PON 2020 tidak hanya digelar
di satu tempat melainkan sejumlah daerah di Tanah Air.
Ketua KONI Pusat Tono Suratman, di Makassar, Jumat, mengatakan, wacana tersebut sudah disosialisasikan ke sejumlah daerah. Pihaknya juga berjanji akan membahas lebih lanjut soal wacana ini pada rapat anggota KONI kedepan.
"Usulan ini akan kita bahas dalam rapat anggota. Artinya wacana ini diterima atau ditolak itu tergantung dari panitia dan KONI provinsi. Namun kita tetap optimistis mengingat sejumlah daerah memberikan respon positif terkait rencana ini," jelasnya.
Terkait usulan menggelar PON di berbagai daerah, kata dia, sudah disampaikan sebelum dirinya terpilih jadi Ketua KONI. Wacana itu sendiri muncul akibat banyaknya daerah yang mengajukan diri sebagai tuan rumah PON 2020 seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulut, Sulsel, Sumbar, dan Aceh.
Menurut dia, wacana PON 2020 digelar di sejumlah daerah, juga sebagai untuk memberikan kesempatan bagi setiap provinsi untuk menjadi tuan rumah.
Terkait pemilihan cabang olahraga akan dipertandingkan di daerah yang mana, menurut dia, tentunya disesuaikan dengan kesiapan sarana dan prasarana dari setiap provinsi.
"Bisa juga daerah itu sepakat menggelar di tiga atau empat daerah saja karena lokasinya yang berdekatan. Namun saya kembali tekankan bahwa usulan ini masih akan dibahas dalam rapat antara anggota KONI yang akan datang," katanya.
Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu`mang, sebelumnya mengatakan, provinsinya siap menjadi tuan rumah PON XX pada 2020, karena itu ia berharap diberi kesempatan menjadi penyelenggara kegiatan olahraga paling akbar di tanah air tersebut.
Sulsel, kata dia, juga memiliki banyak kelebihan dibanding provinsi lain, terutama letak geografis yang berada di tengah-tengah wilayahIndonesia dan mudah dijangkau dari
berbagai arah di samping akomadasi dan transportasi yang telah tersedia.
Menurut dia, sudah saatnya Sulsel diberi kesempatan menjadi tuan rumah PON pada 2020, setelah PON XIX di Jawa Barat. Apalagi Sulsel baru sekali menyelenggarakan kegiatan olahraga paling bergengsi tersebut pada 1957 di Makassar atau 55 tahun yang lalu.(antara)
Ketua KONI Pusat Tono Suratman, di Makassar, Jumat, mengatakan, wacana tersebut sudah disosialisasikan ke sejumlah daerah. Pihaknya juga berjanji akan membahas lebih lanjut soal wacana ini pada rapat anggota KONI kedepan.
"Usulan ini akan kita bahas dalam rapat anggota. Artinya wacana ini diterima atau ditolak itu tergantung dari panitia dan KONI provinsi. Namun kita tetap optimistis mengingat sejumlah daerah memberikan respon positif terkait rencana ini," jelasnya.
Terkait usulan menggelar PON di berbagai daerah, kata dia, sudah disampaikan sebelum dirinya terpilih jadi Ketua KONI. Wacana itu sendiri muncul akibat banyaknya daerah yang mengajukan diri sebagai tuan rumah PON 2020 seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulut, Sulsel, Sumbar, dan Aceh.
Menurut dia, wacana PON 2020 digelar di sejumlah daerah, juga sebagai untuk memberikan kesempatan bagi setiap provinsi untuk menjadi tuan rumah.
Terkait pemilihan cabang olahraga akan dipertandingkan di daerah yang mana, menurut dia, tentunya disesuaikan dengan kesiapan sarana dan prasarana dari setiap provinsi.
"Bisa juga daerah itu sepakat menggelar di tiga atau empat daerah saja karena lokasinya yang berdekatan. Namun saya kembali tekankan bahwa usulan ini masih akan dibahas dalam rapat antara anggota KONI yang akan datang," katanya.
Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu`mang, sebelumnya mengatakan, provinsinya siap menjadi tuan rumah PON XX pada 2020, karena itu ia berharap diberi kesempatan menjadi penyelenggara kegiatan olahraga paling akbar di tanah air tersebut.
Sulsel, kata dia, juga memiliki banyak kelebihan dibanding provinsi lain, terutama letak geografis yang berada di tengah-tengah wilayah
Menurut dia, sudah saatnya Sulsel diberi kesempatan menjadi tuan rumah PON pada 2020, setelah PON XIX di Jawa Barat. Apalagi Sulsel baru sekali menyelenggarakan kegiatan olahraga paling bergengsi tersebut pada 1957 di Makassar atau 55 tahun yang lalu.(antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar