Pekanbaru - AKUATIK INDONESIA - Kontingen DKI Jakarta tampil
sebagai juara umum Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 di Riau yang Kamis malam
berakhir dan ditutup oleh Wakil Presiden Boediono.
DKI meraih medali terbanyak dengan 110 emas, 101 perak dan 112 perunggu. Kontingan ibukota tersebut mengungguli Jawa Barat yang berada di urutan kedua 99 emas, 79 perak dan 101 perunggu.
"Kami ucapkan selamat kepada Provinsi DKI Jakarta sebagai juara umum PON," kata Gubernur Riau H. Rusli Zainal yang juga ketua umum PB PON XVIII saat acara penutupan di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Kamis malam.
Juara umum PON 2008, Jawa Timur, tahun ini harus puas di urutan ketiga dengan 86 emas, 86 perak dan 84 perunggu.
Final cabang polo air yang dimainkan pada Kamis sore, atau beberapa jam menjelang upacara penutupan, menjadi emas terakhir PON sekaligus emas terakhir bagi DKI yang melengkapi kejayaannya di pesta olahraga empat tahunan ini.
Perjalanan DKI ke puncak peringkat PON XVIII/2012 baru terlihat beberapa hari menjelang hari penutupan.
Sejak PON dimulai 5 September, justru kontingen Jawa Barat yang tampak lebih favorit untuk menjadi juara umum.
DKI bahkan sempat hanya di urutan tiga di bawah Jabar dan Jatim. Jabar, calon tuan rumah PON 2016, sempat mengejutkan ketika mereka meninggalkan kontingen lainnya.
Dominasi Jabar terutama ketika mereka mencetak prestasi spektakuler di cabang renang, yakni merebut 22 emas dari 32 yang disediakan.
Setelah pertandingan renang selesai 16 September, laju Jabar mulai tersendat dan DKI perlahan mulai mengambil alih posisi teratas.
Pada cabang golf, DKI bahkan melakukan "sapu bersih" tujuh medali emas yang disediakan. Cabang terbang layang juga menjadi tambang medali emas bagi DKI yang menjuarai depalan nomor final.
Pada cabang lain, meski tidak terlalu dominan, namun namun perolehan medali DKI cukup merata di berbagai cabang olahraga.
Di antaranya pada cabang bulutangkis, bridge, catur, biliar dan cabang-cabang beladiri.
Sementara itu kontingen tuan rumah Riau gagal memenuhi ambisinya untuk meraih juara umum PON di daerahnya sendiri.
Riau berada di urutan keenam dengan 43 emas, 39 perak dan 51 perunggu, di bawah DKI, Jabar, Jatim, Jateng dan Kaltim.
Pada PON XVIII yang diikuti 33 provinsi ini, hanya Sulawesi Barat yang tidak meraih satu pun medali. PON berikutnya tahun 2016 akan digelar di Jawa Barat. (ANTARA News)
DKI meraih medali terbanyak dengan 110 emas, 101 perak dan 112 perunggu. Kontingan ibukota tersebut mengungguli Jawa Barat yang berada di urutan kedua 99 emas, 79 perak dan 101 perunggu.
"Kami ucapkan selamat kepada Provinsi DKI Jakarta sebagai juara umum PON," kata Gubernur Riau H. Rusli Zainal yang juga ketua umum PB PON XVIII saat acara penutupan di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Kamis malam.
Juara umum PON 2008, Jawa Timur, tahun ini harus puas di urutan ketiga dengan 86 emas, 86 perak dan 84 perunggu.
Final cabang polo air yang dimainkan pada Kamis sore, atau beberapa jam menjelang upacara penutupan, menjadi emas terakhir PON sekaligus emas terakhir bagi DKI yang melengkapi kejayaannya di pesta olahraga empat tahunan ini.
Perjalanan DKI ke puncak peringkat PON XVIII/2012 baru terlihat beberapa hari menjelang hari penutupan.
Sejak PON dimulai 5 September, justru kontingen Jawa Barat yang tampak lebih favorit untuk menjadi juara umum.
DKI bahkan sempat hanya di urutan tiga di bawah Jabar dan Jatim. Jabar, calon tuan rumah PON 2016, sempat mengejutkan ketika mereka meninggalkan kontingen lainnya.
Dominasi Jabar terutama ketika mereka mencetak prestasi spektakuler di cabang renang, yakni merebut 22 emas dari 32 yang disediakan.
Setelah pertandingan renang selesai 16 September, laju Jabar mulai tersendat dan DKI perlahan mulai mengambil alih posisi teratas.
Pada cabang golf, DKI bahkan melakukan "sapu bersih" tujuh medali emas yang disediakan. Cabang terbang layang juga menjadi tambang medali emas bagi DKI yang menjuarai depalan nomor final.
Pada cabang lain, meski tidak terlalu dominan, namun namun perolehan medali DKI cukup merata di berbagai cabang olahraga.
Di antaranya pada cabang bulutangkis, bridge, catur, biliar dan cabang-cabang beladiri.
Sementara itu kontingen tuan rumah Riau gagal memenuhi ambisinya untuk meraih juara umum PON di daerahnya sendiri.
Riau berada di urutan keenam dengan 43 emas, 39 perak dan 51 perunggu, di bawah DKI, Jabar, Jatim, Jateng dan Kaltim.
Pada PON XVIII yang diikuti 33 provinsi ini, hanya Sulawesi Barat yang tidak meraih satu pun medali. PON berikutnya tahun 2016 akan digelar di Jawa Barat. (ANTARA News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar