Jumat, 07 September 2012

PON 2012: Kondisi Air Kolam Renang Mengkhawatirkan


JAKARTA, AKUATIK INDONESIA- Para atlet renang yang akan  berlomba di ajang PON XVIII Riau mengeluhkan kondisi kolam renang tempat perlombaan di Rumbai Sports Center.

Yang paling banyak dikeluhkan adalah kondisi air kolam yang samasekali tidak layak lomba karena  kotor dan keruh. Hal ini dirasakan oleh para perenang kontingen DKI yang telah tiba di Riau, Rabu (5/9).

"Para atlet yang akan mencoba kolam Rabu sore mengeluh kondisi air yang tidak layak samasekali. Airnya butek, keruh dan  membuat jarak pandang menjadi sulit," kata ketua umum Pengprov PRSI DKI Jakarta, Lukman Niode, Kamis (6/9).

Lukman atau Lukie yang akan menyusul para atlet, Jumat (7/9) menyebut para atlet juga mengeluhkan soal ketidaksiapan panpel untuk juga mempersiapkan  sarana menejlang berlangsungnya perlombaan. "Seharusnya saat atlet-atlet akan melakukan pengenalan venues, mereka sudah mendapatkan venuesyang real atau sesungguhnya. Sekarang ini selain airnya masih keruh, kolam juga samasekali tidak dipasang tali lintasan," lanjut Lukie.

Padahal ajang renang di PON XVIII Riau menjanjikan perlombaan seru karena diikuti perenang-perenang terbaik Indonesia saat ini. Tim Riau menurunkan perenang I Gde Siman Sudartawa yang baru saja turun di Olimpiade London, Jabar diperkuat Glenn Victor Sutanto dan Triadi Fauzi semeptara DKI diperkuat Guntur Pratama Putera dan Nicko Biondi.

"Kita kan berharap para atlet kita dapat berlomba maksimal dengan dukungan sarana yang ada," kata Lukie. "Kita memang mengerti ini kondisi PON XVIII ini minimalis, tapi setidaknya harus ada  perhatian pada keselamatan dan kenyamanan atlet. Bagaimana pun mereka itu kan aset nasional," lanjut Lukie yang juga mantan atlet renang nasional.

Ia menunjuk pada tidak dapat digunakannya secara maksimal kolam pendinginan (cooling-down) atlet di Rumbai. "Juga tingkat kedalaman air di kolam pertandingan yang tidak maksimal hingga akan menyulitkan atlet tampil dengan kemampuan terbaik mereka," lanjutnya.

Ia berharap pada waktu tersisa menjelang lomba renang pada 9 September harus ada tindakan dari panitia pelaksana. "Technical delegate dari PB PRSI harus mendesak panpel tentang standarisasi minimal untuk sahnya suatu lomba. Terutama tentang air kolam."

DKI mengirimkan 16 atlet renang dengan target meraih 6 medali emas. Mereka diperkuat beberapa atlet nasional seperti Guntur Pratama Putera, Nicko Biondi, Alexis Wijaya Ohmar. Sementara dari cabang akuatik yang terdiri dari renang, renang sinkronisasi, loncat indah dan polo air, DKI berharap dapat mendulang 15-16 medali emas.

Keluhan tentrang kondisi air kolam renang Rumbai juga pernah diungkap bahkan oleh tim tuan rumah. Tim Riau juga kesulitan menggunakan kolam renang Rumbai sebagai kolam persiapan Pelatda karena minimnya perawatan. ""Memang air tak pernah dibersihkan (diganti). Kita khawatirkan anak-anak kena penyakit," terang Said Mukri, ketua umum Pengprov PRSI Riau kepada Tribunpekanbaru, Juli lalu.

Tuan rumah Riau  berharap dapat mendulang 4 emas dari renang melalui perenang andalan utama mereka, I Gde Siman Sudartawa. Perenang asal Bali  ini selama ini mempersiapkan diri dengan berlatih di Jakarta dan baru akan berangkat ke Riau, Kamis (6/9) ini. (Kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar