Selasa, 03 April 2012

Kejurprov Renang DKI Ditandai Tajamnya Limit


JAKARTA, - Kejuaraan renang daerah Provinsi DKI, 29-31 Maret 2012 ditandai dengan limit yang tajam untuk lolos ke Kejurnas 2012.

Kejurprov DKI 2012 yang berlangsung di Stadion Renang Gelora Bung Karno ini diselenggarakan Perkumpulan Renang Millenium Aquatic. Kejuaraan ini diikuti atlet dari 24 perkumpulan renang yang berada di bawah PRSI Pengprov DKI Jakarta dan ditambah peserta sparring dari daerah termasuk perenang-perenang nasional seperti I Gde Siman Sudartawa.

Sayangnya, selama dua hari awal penyelenggaraan (29-30 Maret) situasi di sekitar kompleks olah raga Gelora Bung Karno memang dicekam dengan situasi unjuk rasa yang mengarah ke kompleks DPR/MPR yang ada di seberang kompleks GBK.

Ajang kejurprov KU DKI 2012 ini memang menjadi dasar pembentukan tim Renang DKI ke kejurnas Kelompok Umur yang akan berlangsung di Riau, Mei mendatang. Mereka yang lolos adalah yang menempati peringkat satu ajang kejurprov ini dan lolos limit A.

Meski begitu menurut ketua umum Pengprov DKI, Lukman Niode, buat para perenang yang sudah masuk Pelatda DKI  ajang ini tidak menjadi satu-satunya syarat ke kejurnas  mengingat mereka baru saja tampil di Singapore Open, 13-17 Maret lalu. "Kalau mereka tampil maksimal di Singapura, tentunya mereka masih capek," kata Lukman di sela-sela kejurprov.

Tajamnya limit A yang merupakan prasyarat perenang DKI untuk mengikuti kejurnas renang Kelompuk Umur di Riau, Mei mendatang memang menjadi kendala para perenang tampil maksimal. Dari 122 event, "hanya" 17 atlet yang berhasil menembus limit.

Dengan kesulitan ini, tak heran terjadi beberapa hal yang dianggap kejanggalan oleh atlet peserta. Seperti adanya keputusan diskualifikasi terhadap atlet renang. Ketua perlombaan, Fajar Vidya Hartono mengakui mereka kekurangan alat bukti apabila ada protes soal diskualifikasi terhadap atlet renang ini.

Seperti yang terjadi pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu putera KU II. Pemenang pertama yang mencatat waktu yang melewati limit A dinyatakan diskualifikasi. Akibatnya hasil ini menguntungkan pemenang kedua yang juga lolos limit A.

Namun Fajar Vidya Hartono selaku ketua lomba maupun juri gaya yang bertugas tidak siap menjelaskan kesalahan yang dilakukan atlet renang pemenang lomba. Ada perbedaan pandangan terhadap kesalahan yang dilakukan. "Memang sulit untuk membuktikan karena tidak ada rekaman gambar dan kita hanya bergantung kepada laporan juri gaya," kata Fajar.

Sementara kerap terjadinya perubahan acara dan posisi atlet karena adanya penggabungan nomor acara perlombaan tidak dapat segera dipahami oleh peserta lomba. Protes terhadap keputusan panitia lomba dapat dilakukan 30 menit setelah lomba dengan membayar Rp 500 ribu.

Berikut nama-nama atlet renang terbaik Kejurprov DKI 2012:
Kelompok Umur IV:
Putera: Marius Floyd (Pari Sakti/PS)
Puteri: Laila Siti Aminah (ISA)

Kelompok Umur III:
Putera: Alvin Purwandha (PS)
Puteri: Audree K. Hartono (Almagary CS)

Kelompok Umur II:
Putera: Adityastha Rai Wratsangka (JakartaQuatics Antasena Swimming/JAQ)
Puteri: Joanita Mutiara Hapsari (Millenium Aquatics/MNA)

Kelompok umur I:
Putera: Alexis Wijaya Ohmar (MNA)
Puteri: Claudia Ajeng Savitri (JAQ)

Senior:
Putera: Guntur Pratama Putera (MNA)
Puteri: Kathriana Mela (MNA)

(Kompas.com) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar