MAJALAH AKUATIK INDONESIA. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Solo mengklaim mengalami kerugian senilai Rp 1,2 miliar selama mengelola Kolam Renang Tirtomoyo di Jebres dan di Manahan sepanjang tahun 2010.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Kota Solo, Agus Saryono kepada wartawan, Jumat (21/1), mengakui pengelolaan dua Kolam Renang Tirtomoyo tersebut dari dulu memang tidak pernah mendatangkan pemasukan bagi kas daerah. Dia menilai, rendahnya tarif masuk serta tingginya biaya operasional perawatan dua kolam itu membuat PDAM Kota Solo selalu mengalami kerugian.
“Saya sudah 30 tahun mengelola dua kolam renang di Solo itu. Selama itu pula, dua kolam renang itu tidak pernah mendatangkan keuntungan. Setiap tahun masing-masing mengalami kerugian sekitar Rp 500 juta hingga Rp 600 juta. Tahun ini, keduanya mengalami kerugian Rp 1,2 miliar,” papar Agus saat ditemui di Gedung DPRD.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan, tarif masuk dua kolam renang tersebut berkisar Rp 3.500 hingga Rp 4.500. Selama ini, pihaknya tidak berani menaikkan tarif karena fasilitas di kedua kolam renang tersebut sudah tidak memadai. Agus mengakui, minat warga mengunjungi dua kolam renang tersebut cukup rendah karena minimnya fasilitas.
Saat ini, Kolam Renang Tirtomoyo di Jebres memiliki sembilan pegawai. Sementara Kolam Renang Tirtomoyo di Manahan memiliki 20 pegawai. “Biaya honor pegawai cukup tinggi, belum lagi pengeluaran untuk listrik serta perawatan kolam renang. Jadi, bagaimana kami bisa untung jika biaya operasional demikian tinggi,” tandas Agus. (Espos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar