Klub renang HIU Surabaya harus merelakan trofi juara umum renang yang tahun lalu diraihnya kepada rival beratnya, Petrokimia Gresik pada Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Daerah (Krapda) di GOR renang KONI Jawa Timur Minggu (4/12) kemarin.
Klub yang tahun lalu posisinya berada di bawah HIU Surabaya ini berhasil unggul medali dan jumlah total poinnya sejak hari pertama, hingga hari terakhir kejuaraan kemarin (04/12) Petrokimia berhasil mengumpulkan 4.635 poin dari 65 medali emas, 56 medali perak dan 43 medali perunggu. Sedangkan HIU Surabaya bertengger di posisi kedua dengan perolehan 3.370 poin dari 50 emas, 28 perak dan 31 perunggu. Sementara juara ketiga diraih oleh POR Suryanaga dengan total 1.555 poin dari 9 emas, 12 perak dan 14 perunggu.
Dudy Priharyadi, asisten pelatih Petrokimia Gresik menyatakan, kemenangan ini di luar dugaan, karena pada awalnya tim Petrokimia Gresik hanya menargetkan posisi kedua seperti tahun 2010 lalu. “Memang hasil ini di luar dugaan kami, pada awalnya kami mengincar posisi kedua, hal itu sangatlah realistis, karena HIU pesaing kami di kejuaraan ini sangatlah hebat atlet-atletnya,” ujarnya setelah menerima trofi juara umum.
Dudy yang menjadi asisten pelatih Petrokimia Gresik sejak 2008 ini menambahkan, kemenangan ini juga tak lepas dari sumbangsih pelatih Petrokimia asal Cina, Mr. Wang Chai. “Ya, pelatih kami sangat berjasa sekali bagi atlet-atlet renang Petrokimia, sekarang dia lagi berlibur di Cina, namun setiap menjelang latihan, kami selalu meneleponnya untuk meminta instruksi dan materi latihan,” ujar asisten pelatih yang tinggal di Jl. Mahoni No.3 Gresik ini. Sejak kedatangan pelatih asal Cina tersebut, catatan waktu atletnya semakin meningkat, latihan pun dilaksanakan 10 kali dalam seminggu pada pagi dan sore hari.
Kemenangan ini pun berkat strategi yang berhasil diterapkan oleh anak didiknya, tim pelatih lebih menekankan pada konsentrasi di nomor-nomor andalan seperti di KU-1 dan KU-2. “Petrokimia mempunyai stok atlet di nomor KU-2 yang begitu hebat, hal ini menjadi kelebihan bagi kami. Sedangkan pesaing kami HIU, mereka mempunyai atlet senior yang hebat, namun kami tidak punya,” tambah asisten pelatih yang juga mantan atlet selam nasional era 1993 ini.
Di samping itu, Petrokimia Gresik menginstruksikan kepada atletnya untuk mengejar poin sebaik-baiknya, atlet diusahakan untuk mencatatkan waktu tercepat, karena penilaian hasilnya nanti berdasarkan poin terbaik. “Seperti ini mas, klub SC Eagle menempati peringkat V, meskipun tidak mendapatkan medali emas, tapi jumlah poin mereka lebih unggul dari Fit body Aquatic yang justru mendapatkan medali emas namun hanya berada di peringkat VI, makanya kami menekankan untuk mengejar poin” ujar Dudy sambil menunjukkan hasil akhir peringkat juara.
Sementara itu, atlet-atlet Petrokimia Gresik pun bersorak gembira ketika diumumkan klub mereka keluar sebagai juara umum. “Ye, ye, ye, juara,” teriak para atlet. Mereka pun mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama di podium.
Demikian juga pada Wiranto, atlet Petrokimia Gresik ini merasa bahagia setelah menerima penghargaan piala atlet terbaik KU-2, ia juga mengatakan akan terus berlatih untuk tetap menjadi juara. “Ya mas, saya ingin menambah koleksi gelar sebanyak-banyaknya,” ujar atlet yang lahir di Gresik tanggal 01 November 1996 ini. Prestasi yang pernah diraihnya pun cukup memuaskan selama ini, ia pernah meraih atlet terbaik piala KONI 2011, peraih medali emas Kejuaraan Renang Daerah (Kejurda) Jawa Timur 2010 KU-2 dan atlet terbaik Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Daerah (Krapda) 2010.
Siti Mani’ah, Ibu kandung Wiranto yang ikut menyaksikan pun ikut bahagia, “Saya ingin anak saya nanti mampu meraih juara di tingkat nasional bahkan internasional,” ujarnya sambil tersenyum. Ia akan selalu mendukung perjuangan anaknya. (Surabayapost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar